Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Prasasti Mandiwunga Ciamis Dipamerkan di Museum Sri Baduga Expo 2022

2 min read
Tutorial Komputer Museum Sri Baduga memamerkan replikasi Prasasti Mandiwunga atau Cisaga dan Kawali. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar).

Pemprov Jabar menggelar Museum Sri Baduga Expo 2022. Acara ini menampilkan sejumlah kegiatan kesenian dan kebudayaan, serta pameran benda-benda koleksi museum.

Ada 10 klasifikasi benda koleksi yang dipamerkan Museum Sri Baduga, dari klasifikasi biologi, geologi, arkelogi hingga teknologi. Di tenda yang menampilkan ragam benda koleksi itu, ada kisah tentang peradaban Sunda, tepatnya Ciamis.

Pihak museum memamerkan replikasi Prasasti Mandiwunga atau Cisaga dan Kawali. Replika prasasti ini masuk dalam koleksi benda klasifikasi arkeologi. Prasasti Mandiwunga itu ditulis dalam sebuah batu. Prasasti ini ditemukan pada 1985 di Desa Cipadung, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis.

Menurut pengelola museum, Prasasti Mandiwunga bertuliskan lima baris kalimat berbahasa Jawa Kuno. "Masa krsna paksa. Nawami haryang. Pon wrehaspati wa. Ra tatkala sima ri. Mandiwunga...," begitu tulisan prasastinya.

Koordinator Bimbingan Edukasi Museum Sri Baduga Iip Sarip Hidayat menjelaskan prasasti itu menceritakan tentang Kampung Cisaga. Prasasti yang menandakan lahirnya turunan para raja, hingga akhirnya disebut bupati. "Dari daerah Ciamis. Mungkin silsilah dari keturunan raja Galuh," kata Iip.

Iip mengatakan sebelum Kerajaan Pajajaran berdiri, Kerajaan Sunda Galuh dulu sempat berkuasa. Hingga akhirnya, Sunda Galuh ambruk. "Cucu Sunda Galuh ini diminta untuk ke Pajajaran, atau Bogor," ucap Iip.

Iip menjelaskan Prastasi Mandiwungai menandakan tentang waktu dan kedaerahan saat itu. Selain Mandiwunga, prasasti lainnya yang punya kaitan erat adalah Prasasti Kawali. Prasasti Kawali ditempat di sampung Mandiwunga dalam pameran itu.

Iip mengatakan Prastasi Kawali merupakan penanda tentang keturunan para raja-raja dulu. Dalam prasasti itu, ada telapak kaki dan lainnya. "Kalau Kawali ini tentang kekuasaan Kerajaan pada waktu," ucap Iip.

Lebih lanjut, Iip menyebutkan, saat ini Museum Sri Baduga memiliki sekitar tujuh ribu koleksi. Mayoritas merupakan benda etnografi, jumlahnya sekitar tiga ribu benda. Sementara paling sedikit adalah geologi dan arkeologi. "Tidak semuanya dikeluarkan. Yang kita pamerkan secara permanen di museum juga tidak semua, paling itu hanya satu per 10. Karena keterbatasan ruangan," kata Iip.

Acara expo ini menjadi salah satu media untuk memamerkan benda koleksi yang masih tersimpan di gudang. Selain itu, pihak museum juga kerap mengikuti sejumlah pameran nasional dan internasional.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/jabar/budaya/d-6387980/replika-prasasti-peradaban-ciamis-mejeng-di-museum-sri-baduga/amp
Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6