Kisah Horror Nyata 5 Pemuda Terjebak di Gunung Sawal

Foto Pelajar yang Tersesat di Gunung Sawal

GeegleHayoO➢Gunung Sawal
Kejadian berawal dari dari enam pelajar SMK dan SMP di Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Minggu (20/10) ini tersesat di kaki Gunung Sawal saat mereka menggelar kemah dan mendaki gunung dalam mengisi hari libur. Dengan Cerita Utama, Sekaligus Faktor yang mendasari tentang...

"Kenapa Mereka Tersesat?"

"Apakah Mereka Benar-benar terjebak / tersesat di Gunung Sawal?"

"Apa hubungannya dengan Makhluk Ghaib?"

Okay...
((
___; )
(6

Chakly akan bahas pertanya'an diatas dengan ulasan / kisah lengkapnya dibawah ini :

Penyebab Terjebak / Tersesat

Dari Lima pelajar tersebut, satu diantaranya sempat dinyatakan hilang dan baru ditemukan pada hari Selasa (22/10) sekitar pukul 10. 25 WIB, di kawasan hutan gunung tersebut.

lima pelajar tersebut diketahui bernama (Jimi, Ari, Arif Ripmayadi, Ali Mubarok dan Dian Widiana). Sementara yang sempat dinyatakan hilang bernama Ruli. jadi seluruhnya ada 6 Orang.

Ruli - Hingga Selasa (22/10) malam, dia belum sadarkan diri, karena saat ditemukan dalam ke'adaan kondisi fisiknya sangat lemah tak berdaya.

Saat ditemui, di Kantor Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Senin (21/10), lima pelajar yang sempat tersesat itu tampak kelihatan lelah.

Jimi - Anak berumur 16th, saat berbincang dengan Wartawan, ia mengatakan, saat itu dirinya bersama rekannya mengisi liburan ke kaki Gunung Sawal untuk berkemah. Sesampainya di sana, di sekitar daerah itu, ternyata terdapat pohon yang mirip daun cingcau.

Karena mangaku penasaran, ia dan teman2nya berniat ingin memeras air dari daun tersebut yang dianggap sebagai Dain Cingcau yang akan dibuat sebagai minuman seperti halnya Minuman Cendol, dia pun bersama rekannya akhirnya memetik daun tersebut.

Jimi mengaku:
Daun tersebut langsung diperas kemudian diambil airnya

Tak selang berapa lama, akhirnya mereka tertidur, karena merasa pusing seperti halnya orang yang sudah mabuk oleh minuman keras.

“Ternyata daun yang mereka olah jadikan minuman itu bukan Cingcau, tapi daun Kecubung. Seperti yang kita tak tahu, Daun Kecubung itu sangat berbahaya untuk Saraf dan lantas saja mereka termabukan oleh itu. "Paingan ge lieur sadayana teh teuras bobo tibra (Pantas saja kami pusing dan langsung tertidur lelap,” kata Jimi.

Saat di wawancarai, kelima pelajar tersebut terlihat seperti orang yang tengah mabuk. Ketika ditanya terkait penyebab kenapa mereka bisa tersesat pun, malah menjawab ngelantur dan tidak sesuai dengan apa yang di tanyakan.

Sejumlah wartawan dari berbagai media pun dibuat pusing ketika mewawancarai lima pelajar tersebut seperti HarapanRakyat.com dan banyak lagi media ciamis disana.

Kami mencoba memberikan mereka ketenangan dengan menghentikan wawancara. Mereka mengaku kelelahan dan meminta untuk istirahat. 6jam kemudian, Kami kembali menyapa lima pelajar tersebut. Karena saat itu kami lagi main di Rumah temen yang kebetulan deket dengan kediaman 5 pelajar itu.

Wajah mereka tampaknya kembali fresh setelah beristirahat

Perbincangan pun kembali dibuka. Satu pertanyaan yang belum mereka jawab, kembali ditanyakan. Pertanyaan itu terkait Penyebab Mereka Tersesat di kaki Gunung Sawal dan hingga sampai bisa kembali pulang.

Kita pun sempat kaget, karena yang diceritakan lima pelajar itu terkait pengalamannya itu dengan Hal-Hal Ghaib yang terjadi sa'at mereka Nyasar di Gunung Sawal.

Dari mulai bertemu dengan sejumlah mahluk gaib yang menyeramkan, sampai di tutupnya mata mereka yang membuat mereka Berputar-putar ditempat itu-itu juga. Dan alasan itulah yang membuat mereka kemudian tersesat. Saya saat itu belum percaya dengan cerita mereka, karena "yaa namanya orang dalam pengaruh mabuk pasti identik berbicara ngelantur dan kerap berhalusinasi".

Melihat diriku yang belum percaya, mereka pun terus bercerita untuk menyakinkan bahwa apa yang diceritakanya itu benar-benar terjadi dan bukan cerita ilusi. Kami pun kembali memberikan ketenangan dengan rasa Leganya Back to Home dengan mendengarkan mereka bercerita itu juga akan sedikit membantu memulihkan Trauma.

Lantas Jimi menceritakan pengalamannya

Menurut dia, setelah dia terbangun dari tidur, sekitar pukul 3 dini hari, kemudian bergegas ke luar. Dia pun mengaku terkejut ketika melihat puluhan pemuda tengah berkemah yang posisinya tidak jauh dari tenda yang mereka dirikan.

Jimi juga mengaku dia melihat gelegat aneh dari puluhan pemuda yang tengah berkemah tersebut. Rasa takut pun kemudian muncul. Tanpa memberitahukan kepada teman-temannya yang tengah terlelap tidur di dalam tenda, dia pun memutuskan untuk segera pulang ke rumah.

“Abi uih nyalira jam 3 subuh, Alhamdulillah dugi kabumi jam 07:00.
(Saya pulang duluan, pada hari Minggu (20/10) sekitar pukul 3 dini hari. Alhamdulilah saya bisa sampai ke rumah sekitar pukul 7 pagi),” katanya.

Jimi lebih detail bercerita, ketika dirinya bergegas pulang dan berjalan kaki menyusuri hutan, kemudian terdengar dan terlihat Arif dan Ari temannya, berjalan kaki dengan diantar oleh pemuda menyeramkan itu yang mengikutinya dari belakang.

Ketika dia menoleh kebelakang, ternyata kedua temannya itu hanya diantar sampai jembatan Cisadas Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya oleh pemuda misterius tersebut.

“Tapi, Pas abi bade nyamperkeun Ari sareung Arif ka Jembatan eta ujug-ujug ngaleungit. Abi reuwas teuras lumpat da sieun.

(Tapi, ketika saya mencoba menghampiri Ari dan Arif ke jembatan tersebut, ternyata mereka tiba-tiba menghilang. Saya pun kaget dan memutuskan untuk lari karena takut,” ujar Jimi.


Kisah Ketika Ari dan Arif Mulai Terjebak dan di Ganggu oleh Makhluk Ghaib di Kaki Gunung Sawal

Sementara Ari dan Arif serta yang lainnya mengaku saat pukul 3 dini hari itu mereka masih tertidur lelap di dalam tenda. Namun, Jimi bersikeras apa yang diceritakannya memang terjadi dan bukan halusinasi.

Tetapi, apa yang dialami Dian (16) yang saat itu berdua dengan Arif, ternyata hampir sama dengan apa yang diceritakan Jimi. Dian - pun mengaku bahwa dia melihat puluhan pemuda tengah berkemah yang tidak jauh dari tendanya. Namun, saat itu dia tidak merasa takut, malah senang karena ada orang yang menemani berkemah.

Namun, Dian mengaku dirinya sempat dimarahi oleh beberapa pemuda yang berada di tenda tersebut. Saat itu, sekitar pukul 4 pagi, dia sedang melakukan pencarian sinyal handphone ke luar tenda.

Tanpa sadar, dia mendekat ke arah tenda yang di huni puluhan pemuda tersebut. Saat terus berjalan kaki mencari sinyal handphone, dia tidak sengaja Najong / menyenggol patok tenda milik pemuda tersebut. Ternyata beberapa pemuda dari dalam tenda keluar dan kemudian marah besar.

Karena beberapa pemuda itu seperti mengamuk, Dian yang saat itu ditemani Arif, langsung memutuskan lari karena ketakutan. Mereka kemudian lari ke bawah bukit dan akhirnya sampai ke sebuah curug. Saat berada di curug, mereka melihat seseorang yang tengah mencari ikan.

Keduanya pun langsung menghampiri orang tersebut dan khendak meminta pertolong untuk menunjukan jalan agar mereka bisa pulang. Tapi betapa kagetnya, saat mereka menyentuh orang tersebut, ternyata tubuhnya keras, seperti orang yang sudah meninggal.

“Lereus kajadian caritana abi mah teu bohong (Beneran saya tidak bohong, cerita ini memang terjadi,” tegas Dian meyakinkan, ketika Kami berkata tidak percaya denga cerita mereka.

Lantas kami meminta Dian melanjutkan ceritanya. Menurutnya, setelah ketakutan bertemu dengan sosok manusia aneh, dia bersama Arif langsung lari ke arah perkebunan. Dan di sebuah kebun, keduanya melihat seorang bapak-bapak tengah memotong tanduk kerbau, lalu terlihat bapak itu memakan otak kerbau.

“Basa tos ngalewatan bapak2 eta, Abi hawatos langsung we malik katukang heg teh tos teu aya (Ketika sudah melewati bapak itu, saya khawatir langsung menoleh kebelakang, ternyata bapak itu sudah tidak ada,” katanya dengan raut mukanya yang polos.

Karena takut, lanjut Dian, dirinya pun bersama Arif langsung lari terbirit-birit dan bergegas ke arah persawahan.

”Basa di sawah penudak jeung patani nu nuju Macul. Patani teh naros ka abi 'Timana bumina Jang?' (Saat berada di persawahan, saya bertemu dengan seorang petani yang sedang mencangkul. Kemudian petani itu bertanya kepada saya mengenai asal usul dan alamat rumah,” ujarnya.

Setelah bercerita dengan petani tersebut, kemudian keduanya disuruh duduk dan diberi minum.

Petani Penolong Arif dan Ari

” Petani itu mengajak saya berdua ke rumahnya di daerah Cikaronjo. Dan pada Minggu sorenya, petani itu mengantarkan kami pulang ke rumah,” ujar Dian yang diamini Arif.

Sementara itu, Ari (15) dan Ali (16) mengaku pulang ke rumah pada hari Senin (21/10) sekitar pukul 09.30 WIB. Dia juga mengalami peristiwa mistis yang jika dicerna memang sulit diterima nalar sehat. Menurut Ari, saat bangun tidur, sekitar pukul 9 pagi Minggu (19/10), dia tinggal berdua dengan Ali temannya. Setelah itu akhirnya memutuskan untuk membereskan tenda.

Ari pun menyuruh Ali untuk mencari temannya, karena dia mengira temannya tengah mencari air untuk mandi. Saat Ali mencari temannya, dia dikejutkan di sekitar hutan yang tidak jauh dari tenda, melihat manusia kerdil dengan sosok perempuan.

”Sumpah abi nempo awewe nu pendek jaba leutik jiga Kerdil sagede Boneka jeung bengeutna sieun. (Sumpah saya melihat perempuan yang bertubuh kecil dan pendek seperti kerdil berukuran sebesar boneka dan wajahnya seram)” tutur Ali.

Ali - Langsung mengajak Ari untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Mereka pun lantas lari karena ketakutan. Dan saat di perjalanan menyusuri hutan Gunung Sawal, keduanya melihat sebuah perkampungan warga. Tapi, ketika mau sampai di perkampungan tersebut, tiba-tiba rumah yang dari jauh kelihatan langsung mendadak hilang.

“Abi lalumpatan deui! tapi anehna lumpat teh asa tos jauh, tapi jiga angger weh didinya-didinya keneh kuar-kuir. (Saya langsung berlari lagi. Tapi anehnya, Saya lari itu berasa sudah cukup jauh, namun seperti ada disana-sana terus putar-puter),” tutur Ari.

Karena mereka (Ali dan Ari) Kecapean, sekitar pukul 6 sore Minggu (20/10), memutuskan untuk tidur di sebuah tebing. Dan kemudian keduanya terbangun keesokan harinya sekitar pukul 6 pagi, Senin (21/10). dengan melewati malam yang mungkin berbahaya. tetapi mereka tidak menceritakan kejadian pada sa'at malamnya, Karena mereka benar-benar Tertidur pulas karena Kecapean.

1 Hari kemudian...

Pukul 06:00 Tanpa berpikir panjang, kata Ari, dirinya bersama Ali kembali berjalan mencari jalan pulang. Saat itu, dia mencoba menyisir Sungai Cileueur. Tanpa disengaja, mereka bertemu dengan seorang petani sedang mencangkul di sawah di sekitaran daerah Batumalang Nasol Kecamatan Cikoneng.

“Alhamdulilah, si bapak petani eta lain jurig, tapi jalmi. Teuras arurang dianteurkeun uih ka bumi. (Alhamdulillah si bapak itu ternyata bukan hantu, tapi manusia). Kami berdua pun kemudian diantarkan pulang ke rumah,” katanya sembari menggambarkan wajah Lega dan sedikit canda.

Menurut Polisi Tentang Insiden Ini

Kabag Ops Polres Ciamis Kompol Sutisna, mengatakan, keenam pelajar tersebut saat itu tengah berkemah di kaki Gunung Sawal untuk mengisi liburan. Mereka berangkat ke Gunung Sawal pada hari Sabtu (19/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Dan sesampainya di lokasi, mereka langsung mendirikan tenda.

“Setelah menjelang malam, menurut pengakuan mereka, pelajar tersebut meminum perasan air daun kecubung, hingga akhirnya sampai tertidur,” Terangnya.

Catatan : Bagi kamu yang ingin berpergian ke Hutan / Gunung untuk melakukan Kemah / atau apa pun. Chakly Sarankan untuk mengajak orang yang paham / Orang yang lebih dipercaya lebih ketimbang diri sendiri.

Nah dari Cerita 5 Pelajar Terjebak di Kaki Gunung Sawal di atas itu,
Menurut Kamu "Bagian mana yang paling berkesan?"
(6
___; )
(6


Kalo Chakly sih, Pas dibagian si Ali yang ngeliat perempuan kecil berwajah seram. Hih kebayang banget seremnya. Okay sekian dulu post Chakly mohon maaf bila ada salah kata, Sekian terimakasih dan Wassalamu'alaikum...
((
    _; )
((


Artikel Terbaik Serupa:

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6