Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Jembatan Gantung Telah Berdiri Kokoh Diatas Sungai Cimuntur Ciamis

2 min read
Jembatan gantung telah terbangun kokoh di atas aliran Sungai Cimuntur, Kabupaten Ciamis. (Foto: JQR/Istimewa)

Warga Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing dan Desa Denasari, Kecamatan Cisaga di Kabupaten Ciamis kini bahagia mendapatkan jembatan gantung dari Jabar Quick Response (JQR). Mereka tak perlu nekat lagi bertaruh nyawa untuk melintasi Sungai Cimuntur. 

Sebelumnya, warga di dua desa berpenduduk 4.903 jiwa harus menantang maut melewati jembatan rusak agar bisa mengakses pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lainnya, terutama saat arus sungai sedang deras.

"Sebelumnya, warga nekat dan bertaruh nyawa ketika menyeberangi sungai dengan lebar sekitar 55 meter itu," kata Koordinator Kanal Jembatan JQR Mulla Panggabean, Jumat (14/1/2022). 

Namun, awal 2022, JQR sebagai organisasi kemanusiaan bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berhasil merampungkan pembangunan jembatan gantung di atas sungai yang membelah kedua desa tersebut.

Menurut Mulla, pengerjaan jembatan dilaksanakan kurang dari 10 hari. Partisipasi warga dipadukan dengan tim teknis jembatan dapat memotong waktu pembangunan. Dia pun berharap, lewat konsep tersebut, warga merasa memiliki, sehingga ke depan turut merawat jembatan yang telah terbentang kokoh itu. 

"Pengerjaan melalui jasa kontraktor akan lebih lama, kunci kecepatan adalah partisipasi masyarakat dengan tim teknis pengerjaan. Hal ini adalah wujud dari comunity development yang dilakukan JQR untuk setiap pelaksanaan pembangunan jembatan," ujarnya. 

Mulla menuturkan, JQR memiliki kanal aduan jembatan gantung. Masyarakat bisa melaporkan ke website jabarq.id atau media sosial JQR jika memiki persoalan terkait kebutuhan akses jembatan gantung untuk mobilisasi keseharian warga.

"Banyak warga melaporkan soal kebutuhan jembatan gantung di daerahnya karena terputusnya akses ekonomi, pendidikan, dan pelayanan lainnya, sehingga jadi isu kemanusiaan yang wajib direspon oleh JQR," tutur Mulla.

Lebih lanjut Mulla mengatakan, tujuan pembangunan jembatan bukan hanya membangun infrastruktur, namun juga etos yang selama ini ada di desa, yakni gotong royong. 

"Jauh hari sebelum pembangunan kami melakukan assesment dan sosialisasi sampai membentuk kelompok kerja. Sehingga, ujungnya bukan hanya membangun infrastuktur, tapi juga menghubungkan manusia dengan manusia," ucapnya.

Selain bergotong royong dengan warga, JQR juga berkolaborasi dengan pihak Bank Jabar Banten (BJB) dan Vertical Rescue Indonesia (VRI). Menurut Mulla, JQR sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun untuk bersama-sama menuntaskan permasalahan kemanusiaan di Jabar.

"Sesuai amanat Gubernur Jawa Barat, untuk percepatan penyelesaian permasalahan kemanusiaan, kami harus mengedepankan cara-cara kolaborasi. Selama itu urusan kemanusiaan, mari kita bersama selesaikan," ujar Mulla. 

Warga yang juga guru di MI Kertabumi, Titin Agutina mengatakan, bersyukur dan lega dengan kehadiran jembatan gantung tersebut. Sebelum jembatan gantung terbangun, banyak anak didiknya yang tidak bisa masuk kelas ketika arus sungai deras. 

Titin pun telah lama menantikan jembatan yang aman untuk dilewati anak didiknya dan warga lainnya. "Mudah-mudahan dengan adanya jembatan ini membawa keberkahan untuk yang membangun juga untuk yang melewatinya," kata Titin.

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6