Ecep Hermawan umur 58 Tahun Asal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, ditemukan tewas di dasar Sungai Citanduy, Tasikmalaya, Jawa Barat. (Jembatan Cirahong)
Ecep diduga melompat dari jembatan cirahong pada Minggu (29/8/2021).
Jembatan pelintasan kereta api yang terletak di perbatasan Tasikmalaya-Ciamis itu setinggi 66 meter.
Awalnya, sejumlah orang sempat melihat korban makan dan minum kopi di sebuah warung di sekitar daerah itu.
Kemudian, Ecep berjalan kaki menuju jembatan rel kereta tersebut dan tiba-tiba loncat ke dasar sungai.
Jenazah dievakuasi oleh tim dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya, TNI, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dibantu warga sekitar.
Para petugas harus menarik tali yang sangat panjang untuk membawa jenazah di tengah sungai terpanjang dan terbesar di Priangan Timur, Jawa Barat, tersebut.
Jasad korban sempat tersangkut bebatuan di tengah sungai dan harus diikat tali untuk ditarik ke pinggir sungai.
Jenazah langsung dimasukkan kantong jenazah dan keranda untuk dibawa ke atas dengan cara digotong, serta ditarik dengan tali tambang yang menjulur panjang.
"Iya, korban yang kemarin loncat di Jembatan Cirahong sudah diketahui identitasnya. Korban atas nama Ecep Hermawan usia 58 tahun asal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Untuk motif jelasnya masih kita selidiki lebih lanjut," ujar Kepala Satreskrim Polresta Tasikmalaya, AKP Septiawan Adi Prihartono.
Menurut Adi, sesuai keterangan beberapa orang saksi, korban sempat diingatkan untuk berhati-hati.
Bahkan, warga berteriak dan melarang korban berjalan di atas rel Jembatan Cirahong tersebut.
Warga sekitar awalnya tidak menyangka korban akan meloncat ke Sungai Citanduy.
Sebab, korban terlihat seperti pengunjung lainnya yang bersantai di sebuah warung makan.
Menurut Adi, korban langsung meninggal di lokasi kejadian.
Seluruh tubuhnya menimpa deretan batu besar di sungai.
"Korban langsung meninggal di tempat karena menimpa banyak batu sungai besar di bawahnya. Sekarang keluarga korban sudah mengetahui dan langsung mendatangi kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya," kata Adi.
Pihak kelurga korban menerima kejadian ini sebagai kecelakaan murni.
"Keluarga sudah menerima kasus ini sebagai kecelakaan murni. Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga setelah sebelumnya diperiksa di ruang kamar mayat oleh petugas Inafis," kata dia.
Salah seorang saksi mata, Wardiana (55), sempat berteriak bersama warga lainnya untuk melarang korban yang berjalan menuju rel kereta.
"Sempat diteriaki agar jangan jalan di atas jembatan, takut ada kereta yang lewat. Tapi pria itu malah loncat," kata Wardiana.
Klik gambar dibawah untuk melihat Videonya!