
1. Ciamis ilmu Pamacan

Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pasundan antara 1482 ? 1521 M.
Prabu Siliwangi atau Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja adalah raja pertama Kerajaan Pajajaran yang berkuasa antara 1482-1521.
Di bawah kekuasannya, Kerajaan Pajajaran mengalami perkembangan pesat.
Masa pemerintahannya juga dikenang rakyat sebagai zaman perdamaian dan kemakmuran.
Dari Carita Parahyangan, diketahui bahwa pada saat itu banyak rakyatnya yang telah beralih memeluk Islam.
Selain itu, Prabu Siliwangi sempat tidak senang dengan hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, tetapi perselisihan mereka tidak sampai berkembang ke arah peperangan.
Nama asli Prabu Siliwangi adalah Jaya Dewata. Ia lahir pada 1401 di Kawali Galuh (sekarang Ciamis).
Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Dewa Niskala sekaligus cucu dari Niskala Wastu Kancana.
Menurut Prasasti Batutulis, ia dinobatkan sebanyak dua kali, yaitu sebagai raja Kerajaan Sunda dan raja Kerajaan Galuh.
Elmu Pamacan
Elmu Pamacan atau Ilmu Macan memang identik dengan orang Ciamis. Di Ciamis, Ilmu ini adalah ilmu yang paling tinggi Derajatnya dari sekian banyaknya ilmu. Apabila seseorang bisa sampai memilikinya, itu berarti menjadi sebuah rasa syukur yang tak ternilai harganya. di karena kan bisa mendapat sikap ketenangan hati dan jiwa yang akan mereka dapatkan dari ilmu pamacan ini yang sangat berguna dalam menjalankan urusan akhirat ketimbang dunia.
Cara kerja ilmu ini tak jauh beda seperti macan yang menyerang mangsa dengan cara membabi buta. Semakin dilawan maka semakin kuat pula ilmu Pamacan ini bekerja.
Ciri-Ciri Elmu Pamacan
Orang yang memiliki ilmu ini ternyata sangat mengejutkan dan memiliki karakteristik yang tak disangka-sangka, Orang dengan Pribadi yang lembut, tenang dan Humoris itu adalah merupakan ciri pemilik ilmu pamacan sejati.
Karena Ilmu ini sepenuhnya mengandalkan ketenangan. Saking tenangnya, orang yang memiliki ilmu ini akan terlihat seperti orang yang lemah dan rapuh. Bahkan apabila di dorong dengan satu jari pun, ia sepertinya akan terjatuh.
Namun dibalik itu, Ada kekuatan besar yang tersimpan dalam jiwanya.
2. Banten

Banten terkenal dengan ilmu Debus, Santet dan Kanuragannya. Tak hanya itu, Bahkan setiap ilmu memiliki tingkatannya tersendiri seperti santet misalnya.
Berikut adalah info lengkap Ilmu Santet Banten:
Apa Itu Santet Banten?
Mengutip karya disertasi kriminolog Universitas Indonesia, Tb Ronny Nitibaskara yang berjudul “Reaksi Sosial Terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (1985-1990)”, dijelaskan bahwa praktik ilmu santet atau teluh di wilayah Banten sudah dihayati dari masa ke masa sejak zaman Banten Lama atau sebelum masuknya Islam.
Menurut keyakinan penduduk Banten, terdapat bermacam ilmu teluh berdasarkan caranya. Yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan.
Dua yang pertama mengirim benda-benda seperti jarum, paku, dan beling (pecahan kaca) lewat angin dan air.
Teluh geni (api/baja) memberi hasil lebih cepat, dengan memasukkan pisau kecil ke dalam sebuah gelas, ditutup kain, dan dibacakan mantra-mantra; jika pisau hilang dan air menjadi merah pertanda korban sebentar lagi mengalami bencana.
Untuk teluh pangjarahan dilakukan dengan meminta kepada roh halus yang menempati kuburan.
Sementara itu, praktisi supranatural, Ki Geni Seketi mengatakan, terkait santet atau teluh, di Indonesia ada banyak daerah yang terkenal dengan ilmu santetnya yang bisa menyakitkan bahkan bisa membuat nyawa seseorang hilang.
"Salah satu suku yang juga terkenal dengan santetnya adalah Suku Baduy Banten. Memang, suku ini lambat laun semakin terbuka dengan masyarakat luar. Namun, mereka tetap ditakuti karena masih melestarikan ilmu-ilmu gaib dari para leluhur," katanya seperti dikutip dari TribunBanten.com, Senin (8/3/2021).
Menurutnya, selama orang tidak mengganggu urusan dan merusak wilayah warga Suku Baduy, mereka tidak akan menggunakan ilmunya untuk melukai.
"Masyarakat suku ini tidak seseram yang dibayangkan kok. Mereka sangat ramah dengan orang baru dan bersikap lemah lembut. Yang pasti, selama tidak mengganggu urusan atau merusak wilayah mereka, hidupmu masih selamat," ucapnya.
Ia mengatakan, terkait soal jenis-jenis ilmu santet Banten yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan, yang membedakan hanyalah cara pengirimannya saja.
"Ini hanya perbedaan cara pengirimannya saja. Melewati angin,air,api dan tanah. Kalau luar pulau biasanya pakai angin," terangnya.
(Kompas.com)
3. Sukabumi
BAGI para pembaca kisah pendekar asli daerah-daerah di Tanah Air pasti mengetahui tokoh Si Jampang. Ia merupakan seorang jawara yang sangat dikenal di tanah Betawi. Namun ternyata, ada fakta menarik di balik asal usulnya tersebut.
Sebagaimana dinukil dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin (11/9/2017), pendekar silat Si Jampang ternyata lahir di Desa Jampang, Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Mungkin karena lokasi itulah ia dinamai Jampang. Sedangkan bapaknya berasal dari Banten dan ibunya asli Desa Jampang.
Seiring berjalannya waktu, kedua orangtua Si Jampang meninggal dunia akibat menderita sakit. Ia kemudian hidup sebatang kara dan kerabat terdekatnya yakni sang paman memutuskan untuk membesarkannya. Si Jampang selanjutnya dibawa oleh pamannya ke rumahnya di wilayah Grogol, Depok.
Si Jampang dirawat pamannya layaknya anak sendiri. Sampai pada suatu ketika Jampang sudah beranjak remaja diperintahkan pergi berguru ilmu bela diri silat di sebuah padepokan di Cianjur, Jawa Barat. Guru silat yang mendidik Si Jampang merupakan kenalan dekat pamannya. Si Jampang diminta untuk serius menimba ilmu bela diri silat agar memiliki ilmu dan bekal hidup di hari mendatang.
4. Garut
Garut Terkenal dengan Domba Garut nya yang sangat sangat Kuat dan Tangguh Namun tak hanya itu, Garut juga terkenal dengan inovasi-inovasi menarik yang sakti mandra guna.
Mungkin tidak asing lagi dengan nama Nurseno SP Utomo, warga Kampung Cimareme, Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dia adalah guru besar Syahbandar Kari Madi. Dia mengaku mampu mengobati orang yang terpapar virus corona covid-19.
Menurut Nurseno, dia pernah melakukan pengobatan kepada seorang mahasiswi kedokteran asal Nunukan Malaysia yang belajar di Wuhan, China. Saat itu, mahasiswi yang terpapar covid-19 itu dipulangkan ke negaranya dan dinyatakan jangan kembali sebelum negatif covid-19.

"Kejadiannya lima bulan lalu, waktu itu saya obati selama kurang lebih tiga minggu. Hasilnya sangat luar biasa, dia sembuh dan negatif covid-19," ujarnya, Kamis, 9 April 2020.
Metode pengobatan yang dilakukan dengan dua cara, baik secara spiritual maupun secara medis dengan mengonsumsi obat ramuan Syahbandar Kari Madi. Pengobatan spriritual dengan transfer energi dengan media air, sedangkan obat herbal merupakan racikan untuk memperkuat imun tubuh.
"Yang jelas ada dua metode pengobatan dengan cara spiritual, dan penggunaan obat herbal yang saya ciptakan," kata Nurseno.
Bahkan, Nurseno berkeinginan untuk melakukan uji kembali mengobati pasien yang terpapar virus corona.
"Makanya saya minta diizinkan untuk melakukan pengobatan bagi pasien terjangkit covid-19," katanya.
(Okezone.com)
Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pasundan antara 1482 ? 1521 M.
Prabu Siliwangi atau Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja adalah raja pertama Kerajaan Pajajaran yang berkuasa antara 1482-1521.
Di bawah kekuasannya, Kerajaan Pajajaran mengalami perkembangan pesat.
Masa pemerintahannya juga dikenang rakyat sebagai zaman perdamaian dan kemakmuran.
Dari Carita Parahyangan, diketahui bahwa pada saat itu banyak rakyatnya yang telah beralih memeluk Islam.
Selain itu, Prabu Siliwangi sempat tidak senang dengan hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, tetapi perselisihan mereka tidak sampai berkembang ke arah peperangan.
Nama asli Prabu Siliwangi adalah Jaya Dewata. Ia lahir pada 1401 di Kawali Galuh (sekarang Ciamis).
Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Dewa Niskala sekaligus cucu dari Niskala Wastu Kancana.
Menurut Prasasti Batutulis, ia dinobatkan sebanyak dua kali, yaitu sebagai raja Kerajaan Sunda dan raja Kerajaan Galuh.
Elmu Pamacan
Elmu Pamacan atau Ilmu Macan memang identik dengan orang Ciamis. Di Ciamis, Ilmu ini adalah ilmu yang paling tinggi Derajatnya dari sekian banyaknya ilmu. Apabila seseorang bisa sampai memilikinya, itu berarti menjadi sebuah rasa syukur yang tak ternilai harganya. di karena kan bisa mendapat sikap ketenangan hati dan jiwa yang akan mereka dapatkan dari ilmu pamacan ini yang sangat berguna dalam menjalankan urusan akhirat ketimbang dunia.
Cara kerja ilmu ini tak jauh beda seperti macan yang menyerang mangsa dengan cara membabi buta. Semakin dilawan maka semakin kuat pula ilmu Pamacan ini bekerja.
Ciri-Ciri Elmu Pamacan
Orang yang memiliki ilmu ini ternyata sangat mengejutkan dan memiliki karakteristik yang tak disangka-sangka, Orang dengan Pribadi yang lembut, tenang dan Humoris itu adalah merupakan ciri pemilik ilmu pamacan sejati.
Karena Ilmu ini sepenuhnya mengandalkan ketenangan. Saking tenangnya, orang yang memiliki ilmu ini akan terlihat seperti orang yang lemah dan rapuh. Bahkan apabila di dorong dengan satu jari pun, ia sepertinya akan terjatuh.
Namun dibalik itu, Ada kekuatan besar yang tersimpan dalam jiwanya.
2. Banten

Banten terkenal dengan ilmu Debus, Santet dan Kanuragannya. Tak hanya itu, Bahkan setiap ilmu memiliki tingkatannya tersendiri seperti santet misalnya.
Berikut adalah info lengkap Ilmu Santet Banten:
Apa Itu Santet Banten?
Mengutip karya disertasi kriminolog Universitas Indonesia, Tb Ronny Nitibaskara yang berjudul “Reaksi Sosial Terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (1985-1990)”, dijelaskan bahwa praktik ilmu santet atau teluh di wilayah Banten sudah dihayati dari masa ke masa sejak zaman Banten Lama atau sebelum masuknya Islam.
Menurut keyakinan penduduk Banten, terdapat bermacam ilmu teluh berdasarkan caranya. Yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan.
Dua yang pertama mengirim benda-benda seperti jarum, paku, dan beling (pecahan kaca) lewat angin dan air.
Teluh geni (api/baja) memberi hasil lebih cepat, dengan memasukkan pisau kecil ke dalam sebuah gelas, ditutup kain, dan dibacakan mantra-mantra; jika pisau hilang dan air menjadi merah pertanda korban sebentar lagi mengalami bencana.
Untuk teluh pangjarahan dilakukan dengan meminta kepada roh halus yang menempati kuburan.
Sementara itu, praktisi supranatural, Ki Geni Seketi mengatakan, terkait santet atau teluh, di Indonesia ada banyak daerah yang terkenal dengan ilmu santetnya yang bisa menyakitkan bahkan bisa membuat nyawa seseorang hilang.
"Salah satu suku yang juga terkenal dengan santetnya adalah Suku Baduy Banten. Memang, suku ini lambat laun semakin terbuka dengan masyarakat luar. Namun, mereka tetap ditakuti karena masih melestarikan ilmu-ilmu gaib dari para leluhur," katanya seperti dikutip dari TribunBanten.com, Senin (8/3/2021).
Menurutnya, selama orang tidak mengganggu urusan dan merusak wilayah warga Suku Baduy, mereka tidak akan menggunakan ilmunya untuk melukai.
"Masyarakat suku ini tidak seseram yang dibayangkan kok. Mereka sangat ramah dengan orang baru dan bersikap lemah lembut. Yang pasti, selama tidak mengganggu urusan atau merusak wilayah mereka, hidupmu masih selamat," ucapnya.
Ia mengatakan, terkait soal jenis-jenis ilmu santet Banten yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan, yang membedakan hanyalah cara pengirimannya saja.
"Ini hanya perbedaan cara pengirimannya saja. Melewati angin,air,api dan tanah. Kalau luar pulau biasanya pakai angin," terangnya.
(Kompas.com)
3. Sukabumi
BAGI para pembaca kisah pendekar asli daerah-daerah di Tanah Air pasti mengetahui tokoh Si Jampang. Ia merupakan seorang jawara yang sangat dikenal di tanah Betawi. Namun ternyata, ada fakta menarik di balik asal usulnya tersebut.
Sebagaimana dinukil dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin (11/9/2017), pendekar silat Si Jampang ternyata lahir di Desa Jampang, Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Mungkin karena lokasi itulah ia dinamai Jampang. Sedangkan bapaknya berasal dari Banten dan ibunya asli Desa Jampang.
Seiring berjalannya waktu, kedua orangtua Si Jampang meninggal dunia akibat menderita sakit. Ia kemudian hidup sebatang kara dan kerabat terdekatnya yakni sang paman memutuskan untuk membesarkannya. Si Jampang selanjutnya dibawa oleh pamannya ke rumahnya di wilayah Grogol, Depok.
Si Jampang dirawat pamannya layaknya anak sendiri. Sampai pada suatu ketika Jampang sudah beranjak remaja diperintahkan pergi berguru ilmu bela diri silat di sebuah padepokan di Cianjur, Jawa Barat. Guru silat yang mendidik Si Jampang merupakan kenalan dekat pamannya. Si Jampang diminta untuk serius menimba ilmu bela diri silat agar memiliki ilmu dan bekal hidup di hari mendatang.
4. Garut
Garut Terkenal dengan Domba Garut nya yang sangat sangat Kuat dan Tangguh Namun tak hanya itu, Garut juga terkenal dengan inovasi-inovasi menarik yang sakti mandra guna.
Mungkin tidak asing lagi dengan nama Nurseno SP Utomo, warga Kampung Cimareme, Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dia adalah guru besar Syahbandar Kari Madi. Dia mengaku mampu mengobati orang yang terpapar virus corona covid-19.
Menurut Nurseno, dia pernah melakukan pengobatan kepada seorang mahasiswi kedokteran asal Nunukan Malaysia yang belajar di Wuhan, China. Saat itu, mahasiswi yang terpapar covid-19 itu dipulangkan ke negaranya dan dinyatakan jangan kembali sebelum negatif covid-19.

"Kejadiannya lima bulan lalu, waktu itu saya obati selama kurang lebih tiga minggu. Hasilnya sangat luar biasa, dia sembuh dan negatif covid-19," ujarnya, Kamis, 9 April 2020.
Metode pengobatan yang dilakukan dengan dua cara, baik secara spiritual maupun secara medis dengan mengonsumsi obat ramuan Syahbandar Kari Madi. Pengobatan spriritual dengan transfer energi dengan media air, sedangkan obat herbal merupakan racikan untuk memperkuat imun tubuh.
"Yang jelas ada dua metode pengobatan dengan cara spiritual, dan penggunaan obat herbal yang saya ciptakan," kata Nurseno.
Bahkan, Nurseno berkeinginan untuk melakukan uji kembali mengobati pasien yang terpapar virus corona.
"Makanya saya minta diizinkan untuk melakukan pengobatan bagi pasien terjangkit covid-19," katanya.
(Okezone.com)