Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Larangan Membangun Rumah Bertingkat di Karangkamulyan Ciamis karena Mitos

2 min read
GeegleHayoO Ada satu dusun di Ciamis yang warganya tidak berani membangun rumah dua lantai atau bertingkat. Begini suasana di sana...

Mitos ini ada di Dusun Karangkamulyan, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Permukiman penduduk di lokasi tersebut berada di sekitar Situs Ciung Wanara Karangkamulyan.

Juru Pelihara Situs Ciung Wanara Karangkamulyan Agus Abdul Haris menuturkan mitos dilarang membangun rumah permanen bertingkat sudah ada sejak zaman dulu. Aroma mistik yang mengiringi cerita itu diyakini secara turun temurun oleh warga Karangkamulyan.

Ada satu dusun di Ciamis yang warganya tidak berani membangun rumah dua lantai atau bertingkat. Begini suasana di sana

DARI MANA ASAL MITOS TERSEBUT?

Mitos tersebut tidak lepas dari sejarah Kerajaan Galuh Ciungwanara yang sudah ada sejak abad Ke-7. Galuh bermakna satu keagungan paling atas. Galuh pun memiliki arti permata atau dalam pribadi manusia berarti hati nurani. Sehingga Galuh itu posisinya diyakini paling atas, melambangkan kejujuran, hati yang murni, jangan angkuh dan tak sombong.

Apa yang terjadi jika ada warga yang melanggar mitos ini?

Ada seorang warga tengah membangun rumah lantai dua. Lagi-lagi percaya dan tak percaya, konon si pemilik rumahnya saat berkendara menabrak lima orang hingga tewas. Kini rumah tersebut dibiarkan telantar dan tak dilanjutkan lagi proses pembangunannya.

Kisah lain, warga yang memaksa meningkatkan rumahnya malah meninggal karena kecelakaan. Selain itu, sambung Agus, ada juga yang usahanya bangkrut dan rumah tangga hancur.

Kepala Dusun Karangkamulyan Entin mengakui adanya larangan membangun rumah bertingkat. Tercatat dari sekitar 300 tempat tinggal yang dihuni 400 kepala keluarga di wilayahnya, ada empat warga yang mencoba mematahkan mitos itu. Artinya ada 296 rumah berlantai satu dan empat rumah bertingkat.

Sisi Positif Larangan

Kepala Desa Karangkamulyan M Abdul Haris menjelaskan mitos larangan membangun rumah tingkat ini memang melekat di masyarakat. Namun dia menyebut ada makna di balik mitos tersebut. "Filosofinya agar masyarakat Karangkamulyan itu tidak sombong, tapi harus rendah hati. Karena kalau membangun rumah tingkat dikhawatirkan orang menjadi sombong," ujar Abdul.


Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6