Katanya setiap pernikahan selalu akan ada kerikil sebagai halangan dalam melangkah.
Hanya saling percaya, yakin dan saling mengerti dapat menguatkan satu sama lain menjaga hubungan tersebut.
Seperti kisah berikut ini, dimana istrinya dibuat syok melihat suaminya di rumah.
DIlansir dari Happytify.org , seorang istri terpaksa lembur 2 jam dan tak bisa segera pulang.
Saat itu karena takut suaminya khawatir, ia lantas langsung memberi tahu jika ia akan telat pulang.
Suaminya langsung menjawab oke dan mengatakan ia baru juga pulang bekerja.
"Oke, aku juga baru pulang kerja, sekarang masih di jalan, jam berapa kira-kira kamu akan pulang?"
Sang istri mengatakan ia masih harus bekerja sekitar 2 jam lagi, lalu HPnya sudah tak ada baterai.
Istrinya awalnya ingin mencari telepon umum, namun setelah dipikir-pikir tidak jadi.
Sudah jadi suami istri, anak juga sudah besar, untuk apa terlalu romantis?
Akhirnya istri pulang kerja, ia buru-buru untuk pulang ke rumah.
Sudah sangat malam, ia berpikir suaminya pasti akan menunggunya di ruang tamu, menyalakan penghangat ruangan, menyiapkan makanan hangat di atas meja.
Sambil berkhayal, ia semakin mempercepat langkahnya.
Namun ternyata, saat sudah hampir sampai, sekitar 20 meter jarak dari rumah, ia melihat suaminya.
Suaminya berdiri dalam kegelapan, hanya terlihat seperti bayangan kecil yang kabur.
Namun karena istri sudah terlalu mengenal suaminya, ia sangat yakin bahwa yang ia lihat adalah suaminya sendiri.
Dengan perlahan ia memanggil suaminya, suaminya pun datang ke arahnya.
Istri bertanya mengapa ia di sini? Cuaca di luar begitu dingin, angin juga begitu kencang.
Suaminya menjawab, "Ada selokan... Pagi tadi selokan ini masih belum ada, mungkin sedang dalam perbaikan...
Mereka tidak menaruh lampu peringatan, kamu harus berjalan lewat bagian sini."
Suami menuntun sang istri berjalan melewati tempat yang lebih aman.
Istri berkata, "Kamu menunggu di sini, hanya untuk memberitahuku ada selokan?"
Suami menjawab, "Iya, di cuaca yang begitu dingin ini, kalau kamu terpeleset dan jatuh, akan sangat berbahaya, apalagi selokannya cukup lebar dan dalam."
Sekejap, istri merasa suami jauh lebih romantis dari yang baru saja ia bayangkan.
Setelah masuk ke rumah, suami langsung menyalakan penghangat, mengeluarkan makanan dari kulkas untuk dihangatkan.
Istri bertanya kembali, "Kamu dari tadi belum pulang ke rumah?"
Suami menjawab, "Iya. Awalnya ingin meneleponmu untuk menyuruhmu berhati-hati, namun HPmu sudah tidak dapat dihubungi."
"Jadi kamu sudah menunggu di luar lebih daru dua jam? kenapa tidak pulang ke rumah dulu untuk menghangatkan badan?"
"Aku takut kamu pulang saat aku sedang di rumah."
Apakah sebenarnya cinta itu?
Tentu saja bukan yang tiap jam, tiap menit, tiap detik selalu mengumbar kata romantis.
Cinta yang sesungguhnya adalah dalam situasi sekecil apa pun, waktu sesedikit apa pun, tak berani untuk meninggalkan.