 |
| TPS di Kampung Adat Kuta Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar) |
Ciamis - Ratusan petugas yang bertugas dalam pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Ciamis harus mendapat perawatan medis. Para petugas pemilu itu mengalami gangguan kesehatan, bahkan 1 orang harus dirawat di RSUD Ciamis. Salah satu penyebabnya kelelahan dan banyak minum kopi.
Berdasarkan data yang tercatat dari Dinas Kesehatan Ciamis, jumlah petugas pemilu yang sempat mendapat penanganan medis sebanyak 128 orang. Laporan data tersebut sampai dengan tanggal 15 Februari 2024 pukul 08.00 WIB.
Kabid Yankes Dinkes Ciamis Acep Joni membenarkan data tersebut. Menurutnya dari 128 orang itu, sebanyak 127 mendapat penanganan medis di puskesmas. Sedangkan 1 orang harus dirawat di RSUD Ciamis karena mengalami Acute Abdomen.
"Semua ditangani di puskesmas yang tersebar di 31 UPT Puskesmas di Ciamis. Sedangkan 1 orang harus dirawat di RSUD Ciamis. Untuk update atau perkembangan nanti pukul 12 malam," ujar Acep Joni saat dihubungi detikJabar, Kamis (15/2/2024).
Ada pun rincian petugas pemilu yang mengalami gangguan kesehatan, petugas 6 orang, KPPS 63 orang, PPS 14 orang, PPS 14 orang, PPK 1 orang, saksi 9 orang, Bawaslu 8 orang dan Linmas 27 orang.
"Ada juga 40 orang pemilih yang mengalami gangguan kesehatan. Sehingga total yang mendapat penanganan medis ada 168 orang," ucap Acep Joni.
Acep menjelaskan petugas pemilu yang mengalami gangguan kesehatan mayoritas terkena Dispepsia atau gangguan pencernaan. Mereka mengalami ketidak nyamanan atau sakit perut, mual atau begah.
Ada beberapa faktor yang membuat para petugas pemilu itu mengalami dispepsia. Bisa karena kelelahan, bergadang dan banyak minum kopi.
"Memang dilihat dari data kebanyakan yang masuk puskesmas itu pada tanggal 14 Februari, atau saat proses penghitungan suara. Faktornya kemungkinan para petugas ini banyak minum kopi, sehingga mengalami dispepsia," jelasnya.
Menurut Acep, saat ini para petugas pemilu itu sudah membaik dan tidak dirawat. Penanganannya diberikan obat antasida dan bisa kembali pulang.
"Kami pun tetap siap siaga di setiap puskesmas untuk melakukan penanganan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Berdasarkan data yang tercatat dari Dinas Kesehatan Ciamis, jumlah petugas pemilu yang sempat mendapat penanganan medis sebanyak 128 orang. Laporan data tersebut sampai dengan tanggal 15 Februari 2024 pukul 08.00 WIB.
Kabid Yankes Dinkes Ciamis Acep Joni membenarkan data tersebut. Menurutnya dari 128 orang itu, sebanyak 127 mendapat penanganan medis di puskesmas. Sedangkan 1 orang harus dirawat di RSUD Ciamis karena mengalami Acute Abdomen.
"Semua ditangani di puskesmas yang tersebar di 31 UPT Puskesmas di Ciamis. Sedangkan 1 orang harus dirawat di RSUD Ciamis. Untuk update atau perkembangan nanti pukul 12 malam," ujar Acep Joni saat dihubungi detikJabar, Kamis (15/2/2024).
Ada pun rincian petugas pemilu yang mengalami gangguan kesehatan, petugas 6 orang, KPPS 63 orang, PPS 14 orang, PPS 14 orang, PPK 1 orang, saksi 9 orang, Bawaslu 8 orang dan Linmas 27 orang.
"Ada juga 40 orang pemilih yang mengalami gangguan kesehatan. Sehingga total yang mendapat penanganan medis ada 168 orang," ucap Acep Joni.
Acep menjelaskan petugas pemilu yang mengalami gangguan kesehatan mayoritas terkena Dispepsia atau gangguan pencernaan. Mereka mengalami ketidak nyamanan atau sakit perut, mual atau begah.
Ada beberapa faktor yang membuat para petugas pemilu itu mengalami dispepsia. Bisa karena kelelahan, bergadang dan banyak minum kopi.
"Memang dilihat dari data kebanyakan yang masuk puskesmas itu pada tanggal 14 Februari, atau saat proses penghitungan suara. Faktornya kemungkinan para petugas ini banyak minum kopi, sehingga mengalami dispepsia," jelasnya.
Menurut Acep, saat ini para petugas pemilu itu sudah membaik dan tidak dirawat. Penanganannya diberikan obat antasida dan bisa kembali pulang.
"Kami pun tetap siap siaga di setiap puskesmas untuk melakukan penanganan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Sumber: Detikjabar