Hubungan Sunda dengan Bali adalah hubungan antara masyarakat Sunda dan Bali yang telah terjalin sejak berkuasanya Kerajaan Galuh (Sekarang Ciamis) di pulau Jawa bagian barat. Hubungan ini meliputi peradaban, keyakinan, kebudayaan, dan lain-lain.
Peta wilayah kediaman suku Sunda (hijau) dan suku Bali (biru) di Indonesia. |
Menurut I Gusti Ngurah Sudiana, seorang budayawan Bali, budaya Sunda merupakan asal-muasal dari terbentuknya budaya Bali. Ia juga menyebutkan bahwa Bali hanyalah bagian kecil dari budaya besar Pasundan (nama lain Sunda) yang masih dijaga dan dirawat hingga saat ini. Dalam penjelasan lain juga menyebutkan mayoritas umat Hindu Bali mengakui bahwa mereka adalah masyarakat Sunda Kecil yang termasuk ke dalam bagian dari peradaban Sunda.
Sejarah
Menurut sejarah, masyarakat Hindu Bali awalnya berasal dari Kerajaan Galuh yang dimulai ketika masa kejayaan Hindu dan Budha di Nusantara, hingga kemudian pada masa masuknya pengaruh Islam dari Kesultanan Cirebon ke wilayah Galuh. Di masa ini, mereka yang tetap ingin memeluk agama Hindu atau ajaran leluhur kemudian memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya di Galuh dan pergi ke daerah sekitar Gunung Bromo di Jawa bagian timur. Ketika berada disana, mereka kembali terdesak oleh penyebaran Islam dari Kesultanan Demak. Kemudian setelah itu, mereka memutuskan pergi ke arah timur dan menyebrang ke pulau Bali, hingga kemudian mereka berasimilasi dengan penduduk yang telah ada sebelumnya.Bahasa
Berdasarkan klasifikasi oleh ahli bahasa, bahasa Sunda dan Bali dimasukkan kedalam cabang Melayu–Polinesia dari rumpun Austronesia. Kesamaan dalam kosakata kedua bahasa ini dapat dilihat dari kata gedang, berbeda dalam bahasa Jawa yang memiliki arti "pisang", dalam bahasa Sunda dan Bali memiliki arti yang sama, yakni "pepaya". Kemudian untuk menyebut "minum" dalam bahasa Sunda adalah nginum, sedangkan dalam bahasa Bali adalah inum.Berikut adalah persamaan kosakata selengkapnya dari Sunda dan Bali yang telah Geeglehayoo rangkum dari beberapa sumber:
1. Membeli
Sunda: Meuli
Bali: Meli
2. Minum
Sunda: Nginum/inum
Bali: inum
3. Selamat Malam
Sunda: Wilujeung Weungi
Bali: Rahajeung Wengi
4. Ikut / Turut Serta
Sunda: Ngiring
Bali: Ngiring
5. Orang / Manusia
Sunda: Jelema
Bali: Jelma
6. Ibu
Sunda: Biang
Bali: Biyang
7. Disana
Sunda: Diditu
Bali: Ringditu
8. Pisang
Sunda: Cau
Bali: Biu
9. Pepaya
Sunda: Geudang
Bali: Gedang
10. Joged / Menari
Sunda: Ngibing
Bali: Ngibing
11. Pindah Tempat
Sunda: Linggih
Bali: Linggih
12. Pergi / Berangkat
Sunda: Mangkat / Indit
Bali: Mangkat / Kaad / Lunga Makaad
13. Makan
Sunda: Tuang / Neuda / Ngejo / Madang / Dahar
Bali: Daar
14. Mandi
Sunda: Ibak / Ngaleleub
Bali: Lebleb
15. Mati
Sunda: Maot / Pupus
Bali: Lampus
16. Berenang
Sunda: Ngalangi/Ngojay
Bali: Nglangi
17. Hilang
Sunda: Leungit/ical
Bali; ical
18. Kasihan
Sunda: Meulas
Bali: Olas
19. Jelek/Buruk
Sunda: Awon/Butut
Bali: Kaon
20. Mau
Sunda: Daek/Hoyong/Keursa
Bali: Arsa
21. Tidur
Sunda: Bobo/Kuleum
Bali: Kolem
22. Gempa Bumi
Sunda: Lini
Bali: Linuh
23. Berat
Sunda: Abot
Bali: Abot
24. Kehujanan
Sunda: Hujaneun
Bali: Ujanen
25. Terjatuh
Sunda: Ngageleudag/Labuh/Geubis
Bali: Mageledag
26. Sakit
Sunda: Udur/Geuring/Teu Damang
Bali: Gering
27. Senyum
Sunda: Seuri/Kenyam-Kenyum
Bali: Kenyung, Kenyem
28. Kampung
Sunda: Dusun, Kampung, Lembur, Kasinoman
Bali: Kasinoman, Dusun
29. Maaf
Sunda: Hampura/Hapunteun/Wayahna
Bali: Ampura, Sinampura
30. Main
Sunda: Ulin
Bali: Uning
31. Mata
Sunda: Soca, Cileukotokan, Panon
Bali: Socca, Clekotokan
32. Beras/Nasi
Sunda: Beas, Sangu
Bali: Baas
33. Padi
Sunda: Pare
Bali: Pari
34. Kepala
Sunda: Hulu, Sirah, Mastaka
Bali: Sirah
35. Pukul
Sunda: Nengeul, Gebug
Bali: Enggel, Gebug
36. Lari
Sunda: Lumpat, Beucir, Ngacir
Bali: Ngacir
37. Terbang
Sunda: Hibeur, Ngapung
Bali: Kiber
Beterbangan:
Sunda: Pakgelebeur
Bali: Pakeberber
38. Menatap Tajam
Sunda: Nyureung, Mincureung
Bali: Nyureng, Cureung
39. Telur
Sunda: Eundog
Bali: Endog
40. Dilempari
Sunda: Kababet, Katimpug
Bali: Katimpug
41. Miring
Sunda: Nyedeng, Nyereng, Nyerendeng, Sedeng, Ngahinyeun, Dengdek, Nyangkiweud
Bali: Sedeng, Nyerendeng
42. Berdiri
Sunda: Ngadeug, Tatih, Nangtung
Bali: Adeg
43. Merunduk
Sunda: Ngaleuntuk, Dongko, Tungkul
Bali: Nguntuk
44. Duduk
Sunda: Calik, Ngajedog (Duduk Diam)
Bali: Jedog
45. Wajah
Sunda: Raray, Bengeut
Bali: Ray, Bengah
45. Tempat Duduk
Sunda: Jojodog, Pangdiukan, Pangcalikan, Panegakan
Bali: Pategakan, Lungka-lungka
46. Bersama/Bareng
Sunda: Sareung, Bareung, Ngabring
Bali: Sareng, Bareng
47. Adik - Kakak
Sunda Adik: Rai
Bali Adik: Adik: Rai
Sunda Kakak: Raka
Bali Kakak: Raka
48. Paman
Sunda: Uwa
Bali: Wa
49. Kakek
Sunda: Aki
Bali: Kaki
50. Nenek
Sunda: Nini
Bali: Nini
Bali: Nini
Selesai
Sebenarnya masih ada banyak lagi kosakata yang memiliki makna dan pengucapan yang sama antara Sunda dan Bali, Maka post ini akan di update dikemudian hari.
Kosakata yang mirip diatas membuktikan bahwa memang ada hubungan erat yang terjalin antara Sunda dan Bali di masa lalu. Tak hanya kosakata, Hampir seluruh aspek diantara keduanya sangat mirip terutama tentang sebuah keindahannyanya. Tempat pemandangan asri, Wanita-wanita yang Cantik dan Sopan Santun dan lainnya.
Sekian pos Chakly semoga bermanfaat, Jika ada yang salah Chakly mohon maaf. Chakly akhiri postingan ini dengan mengucapkan Terimakasih dan Wassalamu'alaikum...
((
_; )
((