
“Aku menasihati kamu bukan bermakna aku adalah yang terbaik daripada kalangan kamu atau orang yang paling soleh, karena aku juga pernah melakukan kekhilapan. Andainya seseorang itu hanya menyampaikan dakwah apabila merasakan dirinya sempurna, maka tidak akan ada pendakwah. Jika itu berlaku akan sedikitlah orang yang memberi peringatan”
Serikandiku,
Aku sering menyakitimu
sering air matamu menitis karenaku
Semuanya tanpa kusengaja
Semuanya tanpa sadar kulakukan
Bidadariku,
Mungkin kau bosan ketika ku bilang”maaf”
Mungkin kau bosan bila ku mengajak berdamai
Tapi itulah yang mampu kulafazkan
Itulah dari dirimu yang kuharapkan

Memang,
Kadang tak mudah untuk memaafkan
Memang tak mudah untuk melupakan
Tapi percayalah sayang
Aku hanya ingin melihat dirimu terus tersenyum
Serikandiku,
Walau belum lama kita berhubungan
Ku sering katakan padamu
Ku kan berusaha memperbaiki diri
Dari tindakan yang menyakiti
Bidadariku,
Maafkan aku bila kau marah padaku
Maafkan aku bila kelakuanku menyakitkanmu
Sungguh aku tak berniat sejahat itu
Sungguh cintaku tetap tulus untukmu

Serikandiku,
Jauh dan mungkin sangat jauh
Jika kuharus menyakitimu
Malah ku ingin selalu menyayangimu
Ku tak ingin ada air mata kesedihan di matamu
Bidadariku,
Dirimu tak bisa tergantikan
Sejak awal kita berikrar
Itu bukanlah sekadar bualan
Kaulah yang teristimewa dalam kehidupan
Serikandiku,
Dalam hidup kadang kita tersandung
Aku juga demikian sayang..
Namun aku kan terus berusaha untuk bangun
Untuk cuba meretas harapan
Bidadariku,
Maafkan jika aku masih jauh dari harapan
Tapi janganlah itu membuatmu berpaling
Aku juga manusia biasa
Yang tak dapat lari dari kesilapan
Kerana aku juga tidak sempurna
Maafkan ku serikandi hatiku !!!!