Sering kali terjadinya pemerkosaan atau pencabulan karena berawal dari hubungan pacaran.
Bujuk rayu pacar ditambah suasana kasmaran yang dirasakan akhirnya membawa pasangan melakukan perbuatan yang belum sepantasnya dilakukan oleh pasangan yang belum menikah.
Mereka yang belum mampu menikah namun menyukai lawan jenis, akan mengambil cara pintas dengan melakukan pacaran.
Meski begitu tidak jarang seseorang dalam doanya meminta agar segera mempunyai pacar.
Dalam ajaran agama Islam sudah sangat jelas bahwa Allah melarang kita mendekati zina.
Dan pacaran ini termasuk dalam mendekati zina. Mengapa mendekati zina? Karena mereka menikmati sesuatu sebelum waktunya, mereka berpegangan tangan padahal mereka belumlah halal.
Dan hal-hal kecil seperti saling menatap, memegang tangan dan akhirnya benar-benar berzina.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari 6243 dan Ahmad 7935)
Lalu bagaimana jika ada orang yang berdoa untuk minta pacar.
Bukankah berdoa itu adalah ibadah?
Namun ternyata, ketika kita berdoa meminta pacaran, maka itu termasuk doa untuk maksiat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berdoa meminta sesuatu yang haram.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia tidak berdoa untuk berbuat dosa atau memutus silaturrahmi, dan selama tidak terburu-buru.” (HR. Muslim 7112 & Ibn Hibban 976)
Sudah sangat jelas bahwa berdoa untuk minta pacar, dimenangkan dalam perjudian adalah termasuk doa dalam kemaksiatan dan Rasulullah melarangnya.
Tidak mungkin kebenaran disatukan dengan suatu kemaksiatan.