Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Mengingat Kepopuleran Dongeng Berbahasa Sunda di Siarang Radio Zaman Dulu

3 min read

SEKITAR tahun 1980-1996-an, dongeng berbahasa Sunda sangat populer (di Tatar Sunda), di antaranya melalui radio. Ada beberapa dongeng yang sangat masyhur pada waktu itu, di antaranya Si Buntung Jago Tutugan dan Si Kuluk. 


Demikian pula terdapat beberapa pendongeng yang masyhur, yaitu Wa Kepoh, Bang Rahmat, dan Mang Barna. Mereka mendongeng melalui gelombang radio yang berbeda dan dengan ciri khas masing-masing. 

Dongeng Radio Menjadi Favourite

Pada waktu itu, dongeng melalui radio merupakan salah satu acara yang favorit. Hal itu karena bukan saja merupakan hiburan rakyat yang murah dan nikmat didengarkan ketika waktu senggang, tetapi juga di dalamnya mengandung nilai pandangan hidup orang Sunda. Di sisi lain, pada masa itu belum banyak media hiburan lainnya seperti sekarang. Stasiun televisi masih jarang, cuma ada satu dua televisi swasta. 

Media permainan anak-anak pun kebanyakan bersifat tradisional, katakanlah rerebonan, galah, gatrik, poces (main kelereng), sondah, ngadu karet, dan ngadu gambar. Belum ada play station atau game, apalagi main online media sosial melalui internet (jejaring). 

Namun di balik nilai hiburan mengisi waktu senggang, ternyata ada nilai budaya yang sangat kental dan menular di dalam dongeng melalui radio tersebut. Salah satunya berkaitan dengan budaya dan bahasa Sunda itu sendiri. 
Bahasa Sunda yang merupakan bahasa Ibu di Tatar Sunda, disampaikan secara menarik dan mengalir begitu saja melalui dongeng. Demikian pula dengan kata-kata yang ngéntép seureuh dan undak-usuk bahasa yang tertata rapi. Dengan sering mendengarkan inilah, pendengar akan semakin dekat dengan bahasa Sunda. Beberapa kosakata yang semula masih asing, lambat laun menjadi akrab. Demikian pula dengan lentong (dialek) nya. 

Tergerus Zaman


Dongeng berbahasa Sunda di radio, kini hanya sebatas nostalgia bagi pendengarnya, termasuk bagi penulis karena dongeng semacam itu serasa punah pada dasawarsa 2000-an ke sini, paling tidak gaungnya nyaris tak terdengar lagi.
 

Salah satu sebabnya adalah tumbuh dan berkembangnya stasiun-stasiun televisi swasta. Televisi mempunyai kelebihan secara visual, di sisi lain acaranya yang beragam. Pada akhirnya, acara televisi berupa sinetron dan lagu-lagu populer lebih banyak “manggung” dibandingkan dengan acara-acara siaran radio, terlebih siaran radio yang berbahasa Sunda. 

Selain hal tersebut di atas, dongeng semakin tenggelam dengan meningkatnya kecanggihan teknologi informasi berupa jejaring. Hal itu membuat “demam” para penggunanya dan semakin menyebar ke setiap wilayah, bahkan sampai ke pedesaan. 


Sementara itu juga, di dunia pertelevisian belum ada dongeng atau cerita kartun yang menggunakan bahasa Sunda. Walaupun dalam tokoh cerita mulai muncul tokoh dongeng dari Tatar Sunda, yaitu adanya film kartun si Kabayan.


Namun, dari segi budaya dan bahasa masih jauh panggang dari api. Justru yang kini masyhur di dunia anak-anak adalah tokoh kartun si Upin dan si Ipin. Namun masih mending apabila dibandingkan dengan Spangebob. Film kartun tersebut, menggambarkan kehidupan nekat, lucu, lugu, tapi kurang mendidik. Apalagi tokoh kartun Bernard yang selalu diakhiri dengan berbagai pencemoohan dan kesialan. 

Dengan demikian, dari segi budaya yang positif, pendidikan apa yang dapat diperoleh anak-anak orang Sunda? Hal itu sebagai salah satu indikasi bahwa bahasa Sunda dan budayanya semakin banyak ditinggalkan. Kemudian beralih kepada bahasa pengantar dari berbagai media hiburan tersebut. Anak-anak usia TK atau SD lebih akrab dengan bahasa bukan Sunda walaupun dilahirkan di tanah Sunda dan dengan kedua orang tuanya yang asli orang Sunda. Di sisi lain, bagi sebagian orang tua apabila anaknya berbahasa Sunda merasa “terbelakang” dan dianggap aneh di dalam pergaulan. 

Demikian pula dengan budaya yang dimiliki orang Sunda. Apabila sampai tergerus zaman, sangat ironi apabila suatu saat orang Sunda harus kursus bahasa Sunda dan memperdalam budaya Sunda sendiri di negeri orang seperti di negeri Belanda yang sudah menyimpan beberapa arsip penting tentang kesundaan.
Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6