KABAR PRIANGAN - Kondisi yang menimbulkan sejumlah bencana alam akhir-akhir ini, tentunya harus menjadi perhatian bersama dalam meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
Upaya menjaga segala kemungkinan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam itu, Pemkab Ciamis menggelar upacara apel siaga bencana tahun 2021 yang diikuti oleh semua elemen di halaman Pendopo Ciamis, Senin 29 November 2021.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menyampaikan, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan 2021-2022 antara September 2021 sampai dengan Februari 2022.
Pada waktu tersebut terdapat potensi ancaman bahaya bencana hidrometeorologi yaitu bencana banjir, tanah longsor, pergerakan tanah dan angin kencang.
"Untuk itu diperlukan adanya upaya kesiapsiagaan dan langkah-langkah yang sinergitas semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat guna mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Ciamis," ucap Herdiat.
Menghadapi persoalan tersebut, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim atau cuaca ekstrim yaitu dengan meningkatkan daya tampung dan daya dukung lingkungan.
Hal itu melalui berbagai program kegiatan bersama masyarakat dan stakeholder lainnya seperti membersihkan sungai, penataan sistem drainase maupun saluran-saluran air dari sampah yang dapat menyumbat dan menimbulkan bencana.
"Penanggulangan bencana merupakan tugas dan tanggung jawab bukan hanya bagi pemerintah namun juga bagi swasta maupun masyarakat. Untuk itu diharapkan kita secara bersama-sama dapat melakukan penanggulangan bencana dengan sebaik-baiknya," ujar Herdiat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis, Dadang Darmawan, menambahkan, data kejadian bencana pada tahun 2021 sampai Oktober 2021, menunjukkan terjadi bencana longsor sebanyak 129 kejadian.
Selain itu angin kencang sebanyak 98 kejadian dan pergerakan tanah 17 kejadian. Kejadian bencana alam itu tersebar di hampir semua kecamatan, paling sering terjadi di Kecamatan Cipaku, Cikoneng dan Panumbangan.
Adapun langkah-langkah imbauan mitigasi dan kesiapsiagaan kepada SKPD, camat, kepala desa/lurah serta masyarakat yaitu membuat posko siap siaga bencana hidrometeorologi di setiap kantor kecamatan, desa dan kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis.
"Untuk di BPBD Ciamis sudah ada posko dengan personil sebanyak 30 orang Pusdalops PB yang terbagi dalam tiga regu selalu standby dan siap siaga selama 24 jam per hari," ujarnya.
Selain itu, ditambahkan Dadang, pihaknya akan selalu memonitor dan memantau lokasi rawan bencana di tiap wilayah desa/kelurahan.
"Kami akan mempersiapkan dan menginventarisir peralatan/perlengkapan dan logistik yang diperlukan dan digunakan dalam penanggulangan bencana baik di BPBD Ciamis, SKPD, pihak terkait serta elemen masyarakat, dan selalu berkoordinasi, dan memantau di lapangan," ujarnya.*