ilustrasi Kepala Sekolah |
KBRN, Ciamis : Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis, Endang Kuswana, mengaku masih kekurangan Kepala Sekolah di tingkat SD dan SMP. Hal tersebut disampaikan usai menghadiri pelantikan Kepala Sekolah di Aula BKPSDM Ciamis, Rabu (22/6/2022).
“Jumlah kekosongan jabatan kepala sekolah itu paling banyak di tingkat SD,” kata Endang kepada galuh.id.
Menurutnya, alasan kekurangan kepala sekolah tersebut antara lain karena SDM-nya tidak ada. ada yang siap namun dari segi golongan pangkatnya belum naik. Ada juga yang pangkatnya sudah di atas, namun habis waktu karena faktor umur yang sudah memasuki masa pensiun.
“Yang pertama SDM-nya tidak ada karena banyak yang sudah pensiuan,” ungkapnya.
Endang menyebut, salah satu solusinya yaitu menunggu SDM muda yang golongan pangkatnya sesuai dengan syarat menjadi kepala sekolah. di tahun 2022 ini ada program baru dari Kementerian yaitu program guru penggerak.
“Nanti kita akan promosikan untuk menjadi kepala sekolah,” tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya telah melantik 30 guru yang diberi tugas menjadi kepala sekolah. Terdiri dari 10 orang kepala sekolah tingkat SD dan 20 orang kepala sekolah tingkat SMP. Selain itu, juga melantik 14 orang untuk jabatan administrator, dan 15 orang untuk jabatan pengawas.
Bupati Ciamis berharap, agar para pejabat yang dilantik tersebut dapat meningkatkan pelayanan dan tidak mengecewakan masyarakat. maju mundurnya Ciamis tergantung dari pelayanan ASN kepada masyarakat.
“Pelayanan harus ditingkatkan, saya tidak ingin ada masyarakat Ciamis yang kecewa akibat tidak dilayani,” ungkapnya.
Kisah Kepala Sekolah yang Memimpin Beberapa Sekolah
ilustrasi |
Jumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Ciamis yang tidak memiliki kepala mencapai 150 lembaga. Kondisi ini memaksa seorang kepala sekolah definitif harus membantu memimpin 2 hingga 4 sekolah lain.
Kondisi ini membuat dilematis para kepala sekolah definitif. Sebab, mereka harus mengawal pelayanan pendidikan di sekolahnya juga bertanggung jawab dalam menyukseskan program implementasi kurikulum merdeka (IKM).
Kepala SDN 3 Cisadap yang juga Pelaksana Tugas (Plt) SDN 1 Imbanagara Kabupaten Ciamis Kiki Kohara SPd MPd mengatakan, kekosongan kepala SD perlu diperhatikan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dan Pemerintah Kabupaten Ciamis.
Dia beralasan saat banyak kekosongan kepala sekolah nantinya kualitas pelayanan pembelajaran kurang kondusif karena seorang kepala sekolah harus memimpin 2 hingga 4 sekolah.
“Kepala SD yang notabene sebagai ujung tombak pelayanan pendidikan bingung, ketika banyak SD yang mengalami kekosongan kepala sekolah,” katanya kepada Radar, Kamis 14 Juli 2022.
“Sebab saat memimpin dua hingga tiga sekolah, nantinya betul-betul luar biasa capek,” ujarnya.
Terlebih, saat ini untuk kekosongan kepala SD di Kecamatan Ciamis terdapat 6 SD dari 43 SD. Sementara tahun ini, guru penggerak di Kecamatan Ciamis hanya satu orang.
“Di sisi lain kepala sekolah yang pensiun terus bertambah,” ujarnya.
Apalagi, saat ini kepala sekolah perlu dikawal adalah implementasi kurikulum merdeka (IKM). Hal ini perlunya kepala sekolah yang definitif, agar keberlangsungan program IKM berjalan dengan lancar.
“Sebetulnya dalam penerapan IKM, perlunya peran kepala sekolah definitif. Karena nantinya ada pemberlakuan kurikulum merdeka, dari tiga pilihan mandiri belajar, mandiri berbagi, dan mandiri berubah pilih salah satunya,” katanya.
Sebab, ketika kepala sekolahnya merangkap artinya berbeda dengan penerapan dalam IKM. Artinya, kepala sekolah harus terbagi pemikirannya.
“Contohnya saja saya, sekarang definitif menjadi Kepala SDN 3 Cisadap menggunakan IKM mandiri berubah. Sedangkan untuk yang Plt Kepala SDN 1 Imbanagara masuk mandiri belajar,” ujarnya.
Dengan banyaknya kekosongan kepala SD dan di sisi lain guru pada takut menjadi sekolah merger, ia pun mengusulkan untuk Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis untuk melakukan merger.
“Alangkah baiknya Disdik untuk mendata mana saja SD yang bisa dimerger. Tentunya untuk menyikapi kekosongan kepala sekolah dan minat guru menjadi kepala sekolah kurang,” katanya.
Ketua PGRI Kecamatan Ciamis Agus Gustawan menyebutkan, SD di Kecamatan Ciamis terdapat 43 lembaga pendidikan. Namun yang kekosongan kepala sekolah ada 6 SD. Otomatis, ada kepala sekolah yang memegang 2 SD.
“Kekurangan kepala sekolah akan memberatkan tugasnya dalam memberikan pelayanan pendidikan yang utuh,” ujar pria yang juga menjadi Kepala SDN 1 Linggasari ini.
Tidak hanya itu, penyesuaian juga harus dilakukan kepala SD yang memegang dua hingga 3 SD. Terlebih saat ini ada IKM yang perlu dikaji secara matang.
Oleh karenanya, ia meminta ada terobosan terbaru dari Disdik Kabupaten Ciamis untuk mengatasi kekosongan kepala SD.
“Kita menunggu progres seperti apa terobosan Disdik. Nantinya kita mendukungnya,” ujarnya.