Semua Tentang Ciamis Manis
Perubahan terbaru
Dibuatnya Huruf Besar "Alun-alun Ciamis" yang terbuat dari Tembok dan Baja
Kendati dari aspek fasiltas dan sarana di Alun-alun Ciamis sudah bertambah, seperti papan nama huruf timbul dan tempat duduk namun sebagian besar warga menilai penataan Alun-alun Ciamis belum optimal.
Masih banyak yang harus dibenahi. Antara lain, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Itu papan nama yang di alun-alun walaupun bagus tapi keindahannya terhalangi oleh tumpukan PKL di depannya, ” ujar salah seorang warga Wawab Darmawan, Rabu (6/1/2016).
Selain memang terhalangi Pedagang Kaki Lima (PKL) kata Wawan, papan nama tersebut akan lebih indah jika dilihat dari kedua arah dalam arti menghadap ke arah Mesjid Agung Ciamis dan Taman Raflesia.
” Ia kalau bisa kenapa tidak jika papan nama tersebut bisa menghadap ke kedua arah, ataupun kalau hanya satu arah akan lebih indah jika menghadap ke Taman Raflesia, jika memang PKL di jalur tersebut sulit di tertibkan,” jelasnya.
Dalam sebuah penataan tata ruang kata Wawan, alangkah baiknya jika unsur estetika dan element masyarakat diikut sertakan dalam rencana awal pembangunan.
“Dengan melibatkan banyak pihak pemerintah akan mendapat banyak masukan dari berbagai hal untuk menajdikan alun-alun Ciamis lebih memiliki daya tarik,” ujarnya.
Pangandaran Memisahkan diri dari Ciamis
Sebelum pemisahan sebagian kabupaten ini pada tahun 2012, memiliki luas 2.556,75 km² dan populasi 1.528.306 (pada Sensus 2010);
Kabupaten ini sampai tahun 2012 terbagi menjadi 36 kecamatan . Namun, mulai 25 Oktober 2012, kabupaten yang ada telah terbelah, dengan 10 kabupaten yang terdiri dari bagian selatan dibentuk menjadi
Kabupaten Pangandaran baru (dengan populasi Sensus 2010 sebesar 383.848), sehingga 26 kabupaten di Kabupaten Ciamis masih tersisa. Lebih kecil di daerahnya dibandingkan dengan Kabupaten Pangandaran.
Tujuan wisata