Siapa sangka di Ciamis bebas dari Banci dan Orang-orang Gay? Dan Siapa bilang kalau orang Ciamis menyukai itu? Orang ciamis sangat membencinya, Termasuk saya. Saya adalah seorang yang anti banci karena saya Takut dan Jiji melihatnya.
Tapi, ada satu banci di Ciamis yang Chakly tidak takut padanya bahkan chakly kasihan melihatnya. Waria tersebut masih kecil, ia menjadi banci karena dengan alasan takut ketahuan atau ketemu dengan orang yang ia kenali. Jadi menjadi banci ia melakukannya hanya untuk sebuah penyamaran.
Namanya Ros, Tapi chakly yakin itu juga adalah nama samarannya. Ros pernah menikah dan mempunyai satu anak tapi ia masih sangat muda berumur 20th.
"Bade naon naroskeun umur, Ek dikawin? katanya sambil mengajak tertawa ketika chakly tanya.
"Nembe ge 20 taun a abi mah, Leutik keneh nya? Ngan kieu-kieu ge geus boga budak hiji ngan pamajikan na eweuh." Tambahnya
Yang paling aku suka dari Ros, Saat ia ngamen ia selalu menyanyikan lagu-lagu Religi dan meskipun dirinya menjadi Banci, Ros juga mengaku jengkel dengan keberadaan Banci di alun-alun Ciamis.
"Laaahhh geleuh bencong itu tuuh kalah harayang di arew% meuni hayang ngereut we ko*%#l?a" katanya.
Ros memang sering bercanda dan suka sekali pecanda, Karena yaaaa memang kebanyakan Waria suka seperti itu kan?
Dan malem takbir kemarin, Saya sangat merasa kesal sekaligus kecewa terhadap Banci. Karena mereka masih berani tampil saat menjelang Malam Takbir. Saya yakin orang-orang yang saat itu merayakan malam takbir di Alun-alun Ciamis berfikir sama melihat itu.
Seperti kutipan dari FokusJabar yang membahas keluhan para pengunjung alun-alun Ciamis terhadap keberadaan Banci.

Sejumlah pengunjung Alun-alun Ciamis mengaku resah dengan keberadaan banci yang sering tampil ngamen, meminta uang serta menggoda para pengunjung.
Hal tersebut tentunya mengganggu kenyamanan pengunjung, pasalanya banci tampil tersebut tidak hanya ngamen dan meminta uang, namun menggoda pengunjung pria, demikian dikatakan salah satu pengunjung Alun-alun Dadang, Senin (26/10/2015).
” Ya, kehadiran banci memang meresahkan. Geli atuh, mereka bukan cuma ngamen, kadang suka sampai menggerayangi, aduh kan rudet,” kata Dadang.
Menurut Dadang, Banci tampil tersebut sudah beberapa kali ditertibkan oleh pihak berwajib, namun terus saja kembali beredar di sekitaran Alun-alun Ciamis.
” Padahal banci-banci itu sudah diamankan beberapa kali sama Satpol PP, eh terus we ngabandel ada lagi – ada lagi di Alun-alun. Kadang kalau pengunjung lagi banyak di Alun-alun Ciamis, lalu datang si banci langsung ‘paburisat’ pada takut, atuh da ngeri, geli, haduuuh ‘Murigrig’,” tegas Dadang.