Saat ini membekukan sperma atau sel telur bukanlah hal yang asing lagi di telinga kita.
Alasannya pun beragam, ada yang tidak ingin mempunyai anak memilih membekukan sperma atau sel telurnya.
Ada juga yang menderita penyakit atau alasan yang tidak bisa dihindarkan lainnya.
Sehingga harus membekukan sperma atau sel telurnya.
Di Australia, ada sepasang suami istri bernama Alex dan Vi yang baru saja melahirkan anak pertamanya.
Namun bayi ini bukanlah bayi biasa.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa dia adalah 'bayi tertua di dunia'.
Karena, sperma yang membuahi sel telur Vi berasal dari sperma yang dibekukan 23 tahun lalu.
Di tahun 1990, ayah dari bayi ini, Alex, baru berusia 15 tahun menderita penyakit Limfoma Hodgkin.
Hal itu membuatnya harus menjalankan kemoterapi.
Alex sangat kaget begitu tahu ia mengidap penyakit tersebut.
baginya di usia semuda itu sudah mengidap penyakit tersebut sangatlah menakutkan.
Namun kebetulan, saat pagi hari ia divonis mengidap penyakit tersebut.
Ibu tirinya bertemu dengan seorang perempuan di dalam kereta.
Perempuan ini mengatakan bahwa, anaknya yang berumur 18 tahun juga divonis kanker.
Dan juga harus menjalani kemoterapi.
Setelah menjalani kemoterapi, badan anaknya menjadi lemah.
Bahkan efek sampingnya adalah bisa mengakibatkan kemandulan.
Ini membuat ibu tirinya sangat kaget, dan memutuskan untuk membawa Alex ke bank sperma.
Saat itu, Patricia, ibu tirinya, masih ingat pengalaman saat membawa Alex yang masih berumur 15 tahun ke bank sperma.
Sebagai ibu tirinya, kejadian itu sangat canggung, namun juga lucu.
Alex yang tidah begitu mengerti, selalu bertanya padanya, apa-apa saja yang harus dilakukan.
"Sangat canggung", kata Patricia.
Setelah Alex berhasil mengeluarkan sebotol spermanya.
Sperma pun disimpan, dan ia mulai menjalankan masa-masa melawan penyakitnya.
Terakhir, dia beuntung karena berhasil mengalahkan kankernya.
Namun sayang ia menjadi mandul.
Setelah sembuh, ia bekerja menjadi Ahli Pijat tulang belakang.
Suatu hari, ia bertemu dengan Vi, yang sekarang menjadi istrinya.
Alex berkata, "aku sebenarnya sudah hampir lupa dengan sperma ku yang dibekukan tersebut"
"hingga saat kami mengingkan anak, aku ragu apakah sperma ku yang sudah 20 tahun lebih masih dapat digunakan."
Bayi (Istimewa)
Tapi mereka benar-benar ingin memiliki anak sendiri.
Dan pada tahun 2013, mereka pergi ke bank sperma, dan melakukan proses bayi tabung.
Beruntungnya, Vi berhasil hamil, dan setelah hamil 10 bulan.
ia pun melahirkan bayi ini.
Bahkan dokter yang mengurus bayi tabung mereka pun kaget dibuatnya.
"sperma 23 tahun ini, bayi ini seharusnya adalah bayi 'tertua' di dunia, saat ini," ujar dokter