Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

4 Orang yang Tidak di Hargai oleh Indonesia Namun diakui Hebat oleh Negara lain di Dunia

3 min read
chaklyraflesia Sudah menjadi rahasia umum jika kebanyakan orang Indonesia sulit untuk menerima produk lokal. Kebanyakan lebih suka dengan produk impor karena dinilai lebih berkelas dan lebih mewah. Namun ternyata, produk buatan Indonesia justru lebih dihargai di luar negeri. Misalnya saja kain tenun dan seni anyaman yang sudah banyak diekspor dan dihargai dengan harga mahal.

Nah, kebiasaan seperti ini nyatanya tak hanya berlaku bagi benda saja. Seperti yang dilansir dari brilio.net, beberapa orang yang memiliki kemampuan khusus juga merasa tak dihargai di Indonesia. Sebaliknya, mereka justru disanjung dan dianggap hebat di luar negeri. Siapa saja mereka?

Demian Aditya

via thejakartapost.com Beberapa waktu lalu, Demian tampil dalam acara audisi America’s Got Talent. Dalam acara tersebut, Demian menampilkan aksi yang sangat memukau dan penuh bahaya. Kendati para juri dan penonton merasa takjub, netizen di Indonesia justru menyebut aksi Demian adalah sebuah tipuan. Merasa tak dihargai, Demian mencurahkan keluh kesahnya. Ia bahkan mengatakan rela pindah ke Amerika demi mengembangkan karirnya.

Warsito P Taruno
 


via brilio.net Warsito Purwo adalah seorang ilmuwan Indonesia yang berhasil menemukan alat pendeteksi dan alat untuk terapi kanker. Di Indonesia, karya lulusan S3 Jepang ini tak dihargai dan bahkan disebut tak terbukti keamanan dan manfaatnya. Namun, karyanya justru sangat dihargai di Jepang. Ia bahkan telah diundang ke Polandia untuk menjelaskan penemuannya.

Ricky Elson
 


via brilio.net Ricky Elson merupakan orang Indonesia yang memiliki banyak karya dalam bidang teknologi di Jepang. Ia kemudian diminta pulang oleh Dahlan Iskan untuk mengembangkan mobil listrik bersama-sama. Namun, mobil listrik yang diberi nama Selo karya Ricky dianggap tak lulus uji emisi. Sebaliknya, karyanya justru menarik minat Malaysia dan saat ini sedang dikembangkan di sana.

Muhammad Nurhuda
 


via brilio.net Dosen Universitas Brawijaya ini menemukan sebuah kompor ramah lingkungan dengan bahan bakar cacahan kayu. Namun, setelah diproduksi, minat masyarakat Indonesia ternyata sangat rendah. sebaliknya, kompor buatannya justru laris manis dan diproduksi masal di Norwegia.

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6