Bayi perempuan tersebut kini berada di Puskesmas Payungsari untuk mendapat perawatan. Kondisinya dalam keadaan baik dan sehat. Berat badan bayi 3 kilogram, panjang 48,5 sentimeter dan yang lainnya normal.
Camat Panumbangan Eddy Yulianto membenarkan, adanya penemuan bayi perempuan dalam kondisi hidup dan selamat. Penemuan bayi perempuan itu berawal dari pemilik kebun dan saung mendengar suara tangisan bayi dari sebelum subuh.
"Jadi pemilik kebun mendengar ada suara tangisan bayi sebelum subuh. Namun dikira takut berupa jurig (hantu) tapi setelahnya subuh masih terdengar suara tangisan bayi itu," ujar Eddy saat dihubungi detikJabar.
Penasaran dengan suara tangisan bayi, Ikin, pemilik kebun mengecek ke saung. Ikin pun kaget ternyata ada bayi yang masih dalam keadaan hidup tergeletak. Bahkan saat pertama ditemukan tali ari-arinya sudah dalam keadaan terikat.
"Pak Ikin kemudian memanggil dan lapor kepada kepala desa setempat dan menghubungi pihak terkait. Kemudian bayi langsung dibawa ke Puskesmas Payungsari Panumbangan," jelasnya.
Eddy menyebut untuk sementara waktu, bayi perempuan itu akan dirawat di Puskesmas Payungsari sampai kondisinya stabil dan sehat.
"Kami serahkan bantuan perlengkapan bayi dari lumbung sosial kecamatan. Keadaan bayi sudah membaik dan sehat setelah melakukan inkubator," katanya.
Kepala Puskesmas Payungsari Tatang Koswara mengatakan kondisi bayi sekarang dalam keadaan sehat dan dirawat di Puskesmas. Setelah ditemukan dan dibawa ke Puskesmas Payungsari, bayi langsung dilakukan pemeriksaan atropometri.
"Kami sudah berikan imunisasi neo, HBO, cek GDS. Kondisi bayi sehat," jelasnya.
Sumber: DetikJabar
Ibu yang tega membuang bayinya di gubuk kebun warga Dusun Nanggeleng, Kecamatan Panumbangan, Desa Payungagung, Kabupaten Ciamis akhirnya ditangkap. Pelaku ditangkap ada Selasa, 30 Juli 2024. Lantaran masih berusia di bawah 17 tahun, pelaku kini dititipkan di yayasan.
"Benar, pelaku sudah diamankan. Dititip di yayasan karena masih di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin pada Minggu, 4 Juli 2024.
Usai menerima laporan adanya penemuan bayi di sebuah gubuk, Joko menyebut pihaknya segera terjun ke lokasi. Lalu, Satreskrim Polres Ciamis dan Polsek Panumbangan melakukan penyelidikan. Dari penyelidikan itu, didapati informasi adanya seseorang yang dicurigai sebagai pelaku pembuang bayi perempuan. Sebelumnya, pelaku diketahui sempat berobat ke salah satu bidan.
"Setelah melakukan penyelidikan, kami amankan pelaku untuk dilakukan pendalaman," ucap Joko. Malu karena Hamil di Luar Nikah Kepada polisi, pelaku mengatakan dirinya menjalin hubungan dengan seorang laki-laki asal Ciawi, Tasikmalaya. Keduanya berkenalan melalui media sosial Facebook. "Setelah berkenalan dengan laki-laki di Facebook yang mengaku warga Ciawi Tasik, kemudian janjian di daerah Tasikmalaya. Akhirnya hamil dan melahirkan," tutur Joko.
Pelaku mengaku tega membuang bayinya lantaran malu karena hamil dan memiliki anak di luar nikah. "Untuk menutup malu, bayi dibuang di saung di daerah Panumbangan," ujarnya. Kemudian pada Sabtu pagi, 27 Juli 2024, warga pemilik kebun menemukan bayi tersebut usai mendengar suara tangisan. Diketahui, bayi perempuan ini memiliki berat badan 3 kilogram, panjang 48,5 centimenter, serta dalam kondisi baik dan sehat. Saat ini, bayi tersebut kini dititipkan di RSUD Ciamis untuk mendapatkan perawatan.***
Sumber: PR