Setelah dirawat di Rumah Sakit, Kaki Bayi ini Membusuk dan Mata Buta Sebelah

Hardiwan mendampingi istrinya, Demiria, yang menggendok bayi pertama mereka yang cacat diduga akibat malapraktik saat ditemui di RSUD Pirngadi Medan, Jumat (14/7/2017).



Kondisi Ardi Kristopan mengkhawatirkan, kaki kirinya membusuk dan mata kirinya buta tak melihat diduga korban malapraktik.

Bayi 11 bulan anak pasangan Hardiwan Harianja (30) dan Demiria boru Sigalingging (20) mulanya hanya menderita sakit kulit.

"Saat bulan puasa kemarin sempat kami bawa ke Rumah Sakit Estomihi. Dari sana dirujuk ke RSUD Pirngadi Medan," kata Hardiawan kepada wartawan Jumat (14/7/2017).

Terjadi perubahan yang dialami Ardi setelah berobat di RSUD Pirngadi pada 14 Juni 2017. Selama menjalani perawatan sebagai pasien umum, pihak rumah sakit sempat menginfus kaki kiri Ardi.

Ketika pemeriksaan, mata kiri bocah malang itu digosok-gosok dengan kain kasa hingga menyebabkan kebutaan.

Lantaran keterbatasan biaya, Hardiawan dan istrinya membawa pulang Ardi ke rumah. Beberapa hari kondisinya menurun dan kaki kirinya yang bekas infus mulai membusuk.

Keduanya berinisiatif kembali memeriksakan kondisi anak pertamanya itu ke RSUD Pirngadi Medan dan terkesan tak mendapat tanggapan bagus.

Menurut Hardiawan, pembusukan di kaki anaknya menyebabkan mata kaki hampir lepas. Sementara waktu ia pun terpaksa melilitkan perban ke kaki kiri Ardi.

"Kemarin malam saya bawa lagi anak saya ke Pirngadi, tapi alasannya tidak ada dokter," ungkap Hardiwan yang sehari-hari menarik becak motor ini.

Keesokan harinya Hardiwan tak mendapatkan pelayanan yang layak. Pihak rumah sakit beralasan dokter tidak berada di tempat.

Sejumlah wartawan sempat mendampingi warga Jalan Garu III, Gang Cendana, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas ini, menghadap Humas RSUD Pirngadi Medan, Edison Peranginangin.

Ketika bertemu Edison, pria berkacamata ini justru melontarkan kalimat tidak pantas dan terkesan menghina pasangan ini.

"Ini bukan Dinas Sosial, ini rumah sakit. Bukan menangani orang miskin. Kalau mau minta tolong ke Dinas Sosial saja kalian," nada bicara Edison meninggi.

Sejumlah wartawan mengeluhkan sikap Edison yang terkesan 'buang badan' pada pihak BPJS.

"Kalau dia ada (pesertam red) BPJS-nya, salahkanlah BPJS-nya. Karena kalau seperti itu kesalahan BPJS, bukan salah kami," ketus Edison.
Artikel Terbaik Serupa: