Bulan purnama atau purnacandra adalah salah satu fase bulan di mana bulan terletak di belakang bumi ditinjau dari matahari. "Purnama" berasal dari bahasa Sanskerta: pūrṇimā. Karena satu fase bulan lamanya 29,5 hari, maka bulan purnama biasanya terjadi di antara hari ke-14 dan 15 dalam kalender lunar.
Bacaan Doa Bulan Purnama dan Gerhana Bulan
Seperti kita ketahui, Bulan dan benda langit lainnya merupakan ciptaan Allah sekaligus bukti kebesaran-Nya.
Oleh karena itu, mengamalkan doa Bulan purnama sebagai wujud rasa syukur kita, merupakan amalan yang baik bagi setiap muslim.
Jika mengintip media sosial atau pemberitaan di TV saat ini, Sahabat Google akan menemukan berita tentang Gerhana Bulan di Indonesia.
Dilansir dari Serambinews, Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, menjelaskan, pada Sabtu (29/10/2023) bertepatan malam 14 Rabiul Akhir 1445 H atai dini hari nanti akan terjadi gerhana Bulan Parsial.
Secara global, gerhana ini terjadi mulai pukul 18.01.47 UT sampai 22.26.20 UT atau mulai pukul 01.01.47 Wib sampai 05.26.20 Wib.
Gerhana ini dapat disaksikan seluruh Indonesia dengan durasi yang berbeda-beda, karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kesempat untuk melihat gerhana dari awal hingga akhir, mengingat sebagian wilayah Indonesia saat akhir gerhana, posisi bulan sudah terbenam.
Aceh menjadi salah satu daratan yang istimewa untuk gerhana kali ini, mengingat prosesi gerhana dapat disaksikan dari fase awal hingga akhir.
Secara global gerhana Bulan Parsial ini dapat dilihat di Amerika Timur, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia dengan waktu dan durasi menurut wilayah masing-masing.
Khusus untuk wilayah Aceh, awal gerhana mulai terlihat pukul 02.34.37 Wib yang ditandai mulainya masuk bayang umbra Bumi berwarna hitam ke permukaan bulan.
Puncak gerhana terlihat pada pukul 03.14.05 Wib yang ditandai bayang umbra Bumi sudah mengenai sebagian permukaan bulan dan gerhana berakhir pukul 03.53.34 Wib yang ditandai dengan hilangnya bayang umbra Bumi dari permukaan bulan.
Dilansir dari Serambinews, Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail SSy MA, menjelaskan, pada Sabtu (29/10/2023) bertepatan malam 14 Rabiul Akhir 1445 H atai dini hari nanti akan terjadi gerhana Bulan Parsial.
Secara global, gerhana ini terjadi mulai pukul 18.01.47 UT sampai 22.26.20 UT atau mulai pukul 01.01.47 Wib sampai 05.26.20 Wib.
Gerhana ini dapat disaksikan seluruh Indonesia dengan durasi yang berbeda-beda, karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kesempat untuk melihat gerhana dari awal hingga akhir, mengingat sebagian wilayah Indonesia saat akhir gerhana, posisi bulan sudah terbenam.
Aceh menjadi salah satu daratan yang istimewa untuk gerhana kali ini, mengingat prosesi gerhana dapat disaksikan dari fase awal hingga akhir.
Secara global gerhana Bulan Parsial ini dapat dilihat di Amerika Timur, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia dengan waktu dan durasi menurut wilayah masing-masing.
Khusus untuk wilayah Aceh, awal gerhana mulai terlihat pukul 02.34.37 Wib yang ditandai mulainya masuk bayang umbra Bumi berwarna hitam ke permukaan bulan.
Puncak gerhana terlihat pada pukul 03.14.05 Wib yang ditandai bayang umbra Bumi sudah mengenai sebagian permukaan bulan dan gerhana berakhir pukul 03.53.34 Wib yang ditandai dengan hilangnya bayang umbra Bumi dari permukaan bulan.
Berikut bacaan doa ketika melihat Bulan purnama dan Gerhana bulan yang bisa Sahabat Google amalkan!
Sambil menikmati fenomena Gerhana Bulan kita juga perlu senantiasa mengungkapkan rasa syukur atas kebesaran Allah.
Ungkapan rasa syukur ini dapat diamalkan dengan membaca doa melihat Bulan purnama.
Dilansir dari laman NU Online, berikut bacaan doa yang bisa kita amakan saat melihat Bulan:
اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ. هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ
Allâhumma ahillahu ‘alainâ bil amni wal îmâni was salâmati wal islâmi. Hilâlu khairin wa rusydin.
Artinya, “Wahai Tuhanku, terangkanlah ini Bulan di atas kami dengan sentosa, iman, selamat, dan islam. Ini Bulan menerangkan kebaikan dan petunjuk,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Doa bisa ini dibaca sebanyak tiga kali sesudah kita membaca alhamdulillâh dan salawat kepada Rasulullah SAW.
Imam Ahmad dan Imam At-Tirmidzi juga mencatat riwayat lain yang menyebutkan doa Nabi SAW ketika melihat Bulan.
Doa ini juga berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi dan Ibnu Hibban, sebagai berikut:
ِبا َألْمِن َواِإليَماِن، َوالَّسالَمِة َواِإلْساَلِم، َرِّبي َوَرُّبَك ُهَّللا ِهاَلُل ُرْشٍد َوَخْيٍر الَّلُهَّم َأِهَّل ُه َعَلْيَنا
Artinya, “Ya Allah, jadikanlah ini Bulan ‘membawa’ keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, wahai Bulan petunjuk dan kebaikan.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi).
Demikian bacaan doa Bulan purnama yang bisa diamalkan malam nanti. Semoga bermanfaat, ya!