Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Kenapa Orang Takut Mati Seperti Gagak?

5 min read
GeegleHayoO
Burung gagak dikenal memiliki perilaku yang aneh terhadap kematian sesamanya: mereka berkumpul dan berkuak dengan keras.

Anggapan yang biasa dikemukakan, ini adalah bagian dari ritual pemakaman.

Tetapi apa yang sesungguhnya mereka lakukan sebagian besar masih menjadi misteri, karena para ilmuwan harus bertumpu pada informasi yang belum tentu benar terkait perilaku tersebut.

Sebuah tim kini tengah bersiap untuk menguak fakta itu: mengapa burung gagak tampak penuh perhatian ketika saudara-saudaranya meninggal?

Untuk mencari jawabannya, mereka melakukan eksperimen yang inovatif, dengan berfokus pada pengetahuan bahwa burung gagak tidak pernah lupa wajah yang mengancam mereka.

Fakta ini ditemukan dari riset sebelumnya. Serangkaian penelitian yang dipimpin oleh John Marzluff dari Universitas Washington di Seattle, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa gagak akan mengingat manusia yang tampak berbahaya bagi mereka.

Burung-burung gagak itu kemudian mengajari gagak lain untuk berkuak dengan keras pada wajah itu, sehingga semua komunitas gagak juga ikut berkuak pada wajah yang sama, bahkan tujuh tahun kemudian

Untuk mengantisipasi tindak kekerasan yang dilakukan gagak, wajah yang dipakai bukanlah wajah asli, melainkan topeng realistik berbahan lateks.

Menggunakan topeng samaran sejenis, para peneliti lantas melakukan riset baru.

Di sebuah area, Kaeli Swift peneliti yang juga berasal dari Universitas Washington, selalu memberikan makanan kepada sekelompok burung gagak, sehingga para gagak akan mengasosiasikan tempat itu sebagai lingkungan yang ramah

Dengan memberi makanan, dia berlaku sebagai ‘polisi baik’. Namun akan ada satu individu bertopeng yang berperan sebagai ‘polisi jahat’, datang ke lokasi dengan menggenggam gagak mati. Orang bertopeng ini akan ada di situ sekitar 30 menit.

“Saya selalu menjadi pemberi makan yang ramah, yang berperilaku baik. Saya tidak memperlakukan gagak sebagai musuh,” kata Swift. “Saya akan membagi makanan, lalu orang kedua datang.”

“Dia akan membawa gagak mati, tidak dalam cara yang kejam, dan tidak juga menirukan adegan pembunuhan, tetapi hanya memegangnya seakan-akan seperti baru saja diambil dari tong sampah. Telapak tangan dibuka seperti Anda memegang nampan.”

Pada hari pertama manusia bertopeng datang, para gagak menghindari makanan yang dibawakan Swift.

Mereka malah berkuak dan berkerumun, sama seperti mereka berkumpul dalam kelompok besar ketika merasakan ada hal-hal yang mengancam.

Tapi dalam kasus ini, kerumunan itu bisa memiliki lebih dari satu tujuan, kata peneliti. Ini termasuk “merendahkan predator, menampilkan dominasi, atau pembelajaran sosial terhadap orang atau tempat yang berbahaya.”

Jika seekor elang ditempatkan di sebelah gagak, para gagak juga akan menghindari makanan, mengindikasikan bahwa mereka percaya bahwa elang adalah sebuah bahaya.

Ketika manusia bertopeng datang esok harinya, bahkan tanpa gagak mati, para gagak tetap menghindari makanan.

Ini menunjukan bahwa gagak akan menghindari area atau sesuatu yang dianggap berbahaya terhadap spesies mereka. Dengan kata lain, mereka paham apa itu kematian dan tahu bahwa mereka harus takut pada kematian.

“Ini menunjukan bagaimana gagak melihat kematian, setidaknya sebagian, sebagai ‘momen pembelajaran’. Itu adalah sinyal bahaya, dan bahaya adalah sesuatu yang harus dihindari,” kata Swift.

Dan ketakutan terhadap situasi berbahaya akan selalu ada dalam perilaku mereka. Bahkan enam pekan setelahnya, sepertiga dari 65 pasang gagak terus merespon dengan perilaku yang sama.

Riset yang diterbitkan pada jurnal ilmiah Animal Behaviour ini adalah satu dari penelitian yang ingin lebih memahami bagaimana binatang merespons kematian mereka.

Tipe burung gagak lain, yang dikenal dengan nama western scrub jay, juga diketahui melakukan ‘tipe pemakaman’ yang sama ketika mereka melihat sesamanya mati.

Tetapi bedanya western scrub jay juga merespon negatif ketika burung lain yang berukuran sama mati. Sedangkan gagak tidak demikian. Jika orang bertopeng membawa merpati mati misalnya, gagak tampak tak terganggu.

Temuan-temuan ini memperlihatkan seperapa penting ingatan mereka untuk belajar dan mengingat detail wajah manusia. Ini adalah keahlian yang membantu mereka membedakan orang-orang berbahaya dari yang tidak.

“Ini adalah contoh bagaimana gagak telah berevolusi untuk hidup dengan sukses bersama manusia,” kata Swift kepada BBC Earth.

Gagak kini diketahui menjadi salah satu kelompok burung yang bisa mengenali atau mungkin berduka atas kematian sesamanya. Gajah, jerapah, simpanse, dan juga beberapa jenis burung Corvid lainnya juga diketahui berkerumun di rekan-rekannya yang baru saja mati.

Gagak Dalam Al-Qur'an

Burung gagak menjadi salah satu hewan yang disebut dalam Al Quran. Hewan ini menjadi contoh pertama cara mengubur jenazah kepada manusia.

Hal ini terjadi ketika putra Nabi Adam, Habil dan Qabil mempersembahkan qurban. Namun, qurban dari Qabil tidak diterima oleh Allah SWT. Qabil marah kepada Habil dan ingin membunuhnya.

Habil berusaha mengingatkan Qabil atas kekuasaan Allah di dunia agar ia tidak berusaha membunuhnya. Hal tu tertulis dalam Quran surat Al Ma'idah ayat 28:

Arab: لَىِٕنْۢ بَسَطْتَّ اِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِيْ مَآ اَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَّدِيَ اِلَيْكَ لِاَقْتُلَكَۚ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ

Latin: la`im basatta ilayya yadaka litaqtulanī mā ana bibāsiṭiy yadiya ilaika li`aqtulak, innī akhāfullāha rabbal-'ālamīn

Artinya: "Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam."

Namun sayang, Qabil mengikuti hawa nafsu dan lantas membunuh saudaranya sendiri. Hal ini Allah SWT firmankan dalam Quran surat Al Ma'idah ayat 30,

Arab: فَطَوَّعَتْ لَهٗ نَفْسُهٗ قَتْلَ اَخِيْهِ فَقَتَلَهٗ فَاَصْبَحَ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Latin: fa ṭawwa'at lahụ nafsuhụ qatla akhīhi fa qatalahụ fa aṣbaḥa minal-khāsirīn

Artinya: Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk orang yang rugi.

Dari situ, Allah SWT mengutus seekor gagak untuk memberi contoh cara menguburkan jenazah, yakni dengan menggali tanah. Ia pun menyesal atas perbuatannya.

Arab: فَبَعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِى الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يٰوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ ۛ

Latin: fa ba'aṡallāhu gurābay yab-ḥaṡu fil-arḍi liyuriyahụ kaifa yuwārī sau`ata akhīh, qāla yā wailatā a 'ajaztu an akụna miṡla hāżal-gurābi fa uwāriya sau`ata akhī, fa aṣbaḥa minan-nādimīn

Artinya: Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, "Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal.

Selain itu, dikutip dari buku 'Fabel Al-Quran', dari Mujahid berkenaan dengan firman Allah SWT, "Kemudian, Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi." Dia berkata, "Burung gagak yang satu mengubur burung gagak yang lain." Dia berkata, "Dia (Qabil) telah memikul jasad Habil selama seratus tahun tanpa tahu apa yang ia lakukan. Sesekali ia pikul dan sesekali ia letakkan, hingga ia melihat seekor gagak menguburkan gagak yang lain. Maka, Qabil pun berkata, 'Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?' Maka ia termasuk orang-orang yang menyesal." (ath-Thabari vol X)

Kisah burung gagak ini pun menjadi contoh menguburkan jenazah pertama kali di muka bumi.

Poinnya:

Jangan pernah takut atau pun berlebihan menghadapi sebuah kematian, karena kematian bukanlah akhir dari segalanya! Tetapi kematian adalah awal Kehidupan sejati kita yang abadi. Kita semua akan Hidup bersama di Syurga. Amin yaa robal alamin.

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Burung gagak dikenal memiliki perilaku yang aneh terhadap kematian sesamanya: mereka berkumpul dan berkuak dengan keras.Anggapan yang biasa dikemukakan, ini adalah bagian dari ri…

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6