Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Cara Berpidato Bertemakan Kebersihan Sebagian dari Iman

3 min read


Alhamdulillahi rabbil `alamin. Washolatuwashalamu `alasrofil anbiyai walmursalin. Waala alihi washohbihi ajmain. Amma ba`du.

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadlirat Allah swt karena dengan rahmat serta hidayahnya kita bisa berkumpul di ruangan yang mulia ini dengan keadaan sehat wal afiat. Shalawat beserta salam semaga terlimpahcurahkan kepada Habibana Wanabiyana Muhammad SAW tak lupa kepada keluarganya kepada sahabatnya dan mudah-mudahan kepada kita sebagai umatnya.

Yang saya hormati para dewan juri yang begitu adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Yang saya hormati ibu-ibu, bapak-bapak, serta rekan-rekan sekalian yang hadir di tempat ini. Pada kesempatan ini menghadirkan rekan-rekan sekalian, saya akan menyampaian bicara dengan tema “Kebersihan sebagian dari iman”.

Bapak, ibu dan rekan-rekan yang saya hormati!

Kita sering mendengar ungkapan “Annadzhafatu Minal Iman” atau “Kebersihan sebagian dari iman”. Ungkapan itu mengandung makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti atau buah sukses seorang muslim.

Kebersihan merupakan sesuatu yang dicintai Allah SWT. Sebagaimana dalam hadist yang di riwayatkan oleh Tarmizi RA, “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan, maka jelaslah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.”

kandungan hadist di atas perintah untuk menjaga kebersihan karena Allah mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta Allah upayakan untuk selalu bersih. Bersih diri, bersih hati, bersih lingkungan.

Ada beberapa jenis bersih yang harus kita jaga :

Pertama, Bersih diri

Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak menghadap Allah dalam Shalat, kita diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih diri, pakaian dan tempat. Aktifitas menjaga kebersihan diri diwajibkan dalam syariat, sebagaimana dalam Hadist; “Ath-thahuuru syatrul iiman”, yang artinya Bersuci/Thaharah itu sebagai dari iman.

Suci (Thahir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar maupun kecil pada badan, pakaian, tempat, dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang untuk mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub.

Kedua, Bersih Lingkungan

Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan. Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Banyak penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor. menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah dengan sedekah, “Watumithul adza minathariqi shadaqah” yang artinya Memungut duri/sampah dijalan termasuk sedekah. Membersihkan tempat tinggal dan tempat ibadah yang diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu menjaga kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah. Hendaklah perintahkan juga ditauladani untuk mengetahui muslim dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Ketiga, Bersih hati

bersihkan hati dengan ikhlas. Makna ikhlas adalah menjernihkan dan membersihkan hati dari segala sesuatu yang mengotorinya. Ikhlas adalah segala kecenderungan pada Allah, menjadikan keridhaan Allah sebagai alasan untuk mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan.

Allah berfirman dalam surat Albayyinah ayat 5:

Padahal mereka tidak kecuali kecuali menghormati Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan memperhatikan mereka shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Terakhir, Bersih Harta

Tazzkiyah adalah mensucikan harta dengan Zakat. Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam. Secara harfiah Zakat berarti Tumbuh, Berkembang, Menyucikan atau Mensucikannya. Sedangkan secara terminologi syari'ah, Zakat Merujuk pada aktivitas menentukan kekayaan sebagian dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan.

Perintah menunaikan zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya sebagaimana tercantum dalam surat Albaqarah ayat 43;

 Artinya : dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.

Zakat merupakan sarana membersihkan harta yang kita miliki karena sesungguhnya di sebahagian harta itu terdapat hak orang lain yang dititipkan melalui rezki yang kita peroleh. Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan pemanfaatannya akan memberikan berkah yang lebih baik.

Demikianlah Islam agama yang lurus dan terang memberi tuntunan pada umatnya. Untuk selalu menjaga kebersihan, memahami maknanya, mengagungkannya, merupakan kebiasaan hidup, karena sesungguhnya Allah itu bersih dan mencintai kebersihan. Amat mudah menggapai cinta-Nya, bersihkan diri, bersihkan, bersihkan dan bersihkan. Rasakan dekat dengan Yang Maha Agung, lebih dari pada detak jantung. Rasakan kehangatan dekapan-Nya, lebih hangat dari aliran darah. Subhanallah, Maha Suci Allah, jadikanlah kami orang-orang yang “bersih”.

hanya itulah yang bisa saya sampaikan, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang tepat atau ada kata yang menyakiti hati rekan semua.

Wabillahi taufik walhidayah wassalam`alaikum wr, wb

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6