Namaku dinda aku punya teman laki-laki nama nya paulus .
Aku muslim dan dia kristen protestan tapi persahabatan kita tidak di batasi oleh perbedaan keyakinan.
Kebetulan kita dari SD,SMP, Sampai SMA kita satu kelas dan kita sudah seperti saudara kandung yang sudah cukup akrab. di sekolah, paulus juga selalu mengikuti pelajaran Agama islam karena memang dari awal tidak mau sekolah yang terkusus untuk Agama kristen.
Paulus yang mama nya asli manado dan papa nya tinggal di daerah salatiga jawa tengah itu, tapi dia di lahirkan dan besar di jakarta dia punya kakak laki- laki satu dan satu adik perempuan yang usia nya masing-masing beda tiga tahun.
Siang itu tepat nya hari kamis kebetulan di sekolah para guru sedang ada rapat jadi para murid sudah bisa pulang,
Jadi paulus aku ajak main kerumah aku yang kebetulan jarak nya tidak jauh dari sekolahan bisa dengan berjalan kaki hanya sekitar 50 meter.
Pas sampai dirumah aku buatin minuman dingin dan sepiring cemilan aku suguhkan.
" ya udah kamu minum dulu ya aku izin mau shalat dzuhur dulu" kataku.
" oh iya silahkan takut keburu abis juga waktu nya " Sahut paulus .
Aku beranjak ke kamar mandi ngambil air wudhu dan aku sholat di ruangan tengah karena tempat itu memang khusus untuk shalat .
Setelah shalat dzuhur kita ngobrol ngobrol sambil nonton tv dan juga mengerjakan tugas sekolah.
"din aku melihat kamu shalat kenapa ya merasa damai, hatiku merasa adem, tenang itu baru saja aku melihat nya gimana kalau aku yang melaksanakan sholat nya".
Dan ternyata paulus teman ku memperhatikan aku ketika melaksanakan shalat dzuhur empat rakaat,
Aku kaget dan bergumam dalam hati kaya nya paulus mulai meyakini tentang islam.
" iya donk shalat itu damai dan bisa menenangkan hati yang sedang gundah gulana kita berserah diri dan bersujud kepada NYA.
Dan shalat bisa menjaga kita dari perbuatan keji nahi munkar,menyehatkan mental dan fisik kita secara keseluruhan.
Dan lebih bagus lagi ketika kita melaksanakan shalat berjamaah karena itu 27 derajat lebih baik ketimbang shalat sendirian.
Dan barang siapa yang mengerjakan shalat lima waktu dengan tepat waktu maka Allah akan memuliakan nya.
Dengan sembilan macam kemuliaan nya
Yaitu selalu dicintai Allah,badan fisik nya sehat,rumahnya di berkahi,wajahnya bersinar,selalu di jaga malaikat,di ridhoi,dirahmati,di Ampuni,dimuliakan.
Dan paulus pun termangut-mangut dia cukup memahami apa yang aku ucapkan tentang shalat dan dia juga terbilang anak pintar di kelas selalu menjadi rangking satu.
Hari mulai sore paulus ijin pulang...
Dia pulang naik angkutan umum (angkot) padahal dia dari anggota kalangan keluarga berada yang mempunyai kendaraan lengkap dengan supir tapi paulus tuh bukan anak manja apalagi sombong dia cukup mandiri dan sederhana tidak terlalu memnfaatkan fasilitas dari kedua orang tua nya.
Tidak terasa minggu depan sudah mulai memasuki ujian sekolah semester genap...
Berarti hanya hitungan bulan lagi kita bersama sama karena dia mau meneruskan kuliah di salah satu universitas di jakarta yaitu trisakti yang rencana nya mengambil jurusan menejemen perkantoran.
Dan aku sendiri tidak melanjutkan karena faktor biaya,jadi bersyukurlah kalian yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Perpisahan sekolah telah tiba haru biru rasa nya kita berpisah dan terakhir kita satu kelas kumpul -kumpul dulu Melepaskan rindu karena akan berpisah.
"Dinda" aku sedikit kaget dari belakang ada yang memangilku setelah aku menoleh ke arah belakang ternyata yang memanggilku itu paulus .
" hai paulus "sapa aku.
" kamu jangan pernah lupain aku ya"
Kata paulus sedikit terbata-bata dia berkata seperti itu bahkan aku melihat sorot mata dia yang berkaca-kaca
" yaelah gak usah lebay kali kan zaman modern asal jangan kamu ganti no hp aja aku pasti hubungi kamu terus kok nanyain kabar kamu.
Padahal dalam hati ku juga aku merasa sedih akan kehilangan sosok sahabat yang selama ini sudah terjalin cukup akrab.
Tak terasa empat tahun sudah berlalu dan paulus udah lulus S1
Selama empat tahun juga kita selalu kontek an walau pun tidak terlalu sering berhubung dia sibuk dengan kuliahnya dan bisnis nya yang baru baru ini aku mengetahuinya dan ternyta bisnis nya yang sudah cukup berjalan sukses yaitu punya restaurant di jakarta.
Dan tepatnya malam minggu dia ngajakin ketemu, aku pun menyangupi nya
Din besok aku selepas isya menjemput mu ya
Chat WhatsApp dia seperti itu.
Keesokan hari nya pas malam minggu dia benar- benar menjemputku.
Kagetlah aku karena sudah cukup lama juga tidak bertatap muka langsung dia kelihatan pangling
" ya ampun kamu pangling banget paulus apa kabarmu?
Sapa aku ke paulus.
"Assallamuallaikum dinda aku baik kamu gimana?
" wallaikumsalam aku baik-baik saja.
Dalam hati ku bilang kenapa paulus sapa salam.
"Allhamdulilah kalau begitu yaudah ayo kita berangkat "
Aku berangkat sama dia setelah minta izin dulu kepada kedua orang tua ku.
Sampailah kita di tempat makan yang ternyata di restaurant nya dia.
"dinda kamu mau makan apa?"
Apa aja boleh terserah kamu saja
Yaudah kalau begitu aku mau nunjukin ke kamu menu andalan yang ada di sini.
Tak berselang lama datanglah pelayan dengan membawa baki yang penuh dengan hidangan makanan dan minuman
"wah kamu hebat bisa sesukses sekarang ini"
Iya Allhamdulilah din aku bersyukur banget dengan semua ini dan ini atas kehendak NYA dan kamu"
"kok aku? Kenpa emang nya aku lakuin apa ke kamu?
Tanya ku terheran -heran.
Aku sudah menjadi seorang mualaf din
Hah apa serius ??aku kaget pas paulus bilang seperti itu
" ini tidak lagi bercanda bukan?
Lillahita'alla aku serius din tapi dengan keputusan ku ini kedua orang tua ku tidak mengakui lagi aku sebagai anak nya jadi sekarang aku tinggal sendiri tapi aku yakin din ada Allah bersamaku.
Antara kaget,terharu juga aku mendengar nya.
Dan mengingat perjuangan dia ingin menjadi seorang mualaf.
dan malam itu juga dia mengutarakan perasaan nya yang selama ini di pendam ke pada ku yaitu dia mencintaiku dan ingin hidup bersama ku.
Aku kaget tidak menyangka kalau dia selama ini menaruh hati kepada ku.
Aku pun menerima nya bukan semata- mata karena dia sekarang mapan dan sukses karena dia seorang mualaf
Dan sampai sekarang kita masih menjalani hubungan.,
- Penulis: Farida
- Narasumber: Dinda
- Editor: Chakly Raflesia