Hari Jumat, 1 Januari 2021 adalah hari bersejarah bagi Bu Tien. Saat itu, banyak usaha kecil yang justru tutup karena tak mampu menahan kesulitan mencari pembeli, yang memilih banyak berdiam diri di rumah masing-masing demi menjaga jarak dan menegakan Protokol Kesehatan di masa Pandemi Covid – 19.

Bu Tien dan sang adik justru sebaliknya. Dengan doa, niat, serta nekat, keluarga ini membuka Pojok Kuliner Pikide (PKP) di Kabupaten Ciamis. 

“Waktu itu serba susah. Pembeli pertama, ya keluarga adik sendiri, dan pelanggan setia yang masih pegang uang, itu pun tidak banyak, satu sampai dua orang. Buka pun tidak bisa sampai malam, karena sedang ada pembatasan aktivitas karena Pandemi,” kenang Ibu dua anak ini, saat mengisahkan perjuangannya di awal membuka usaha kepada Tribunnews, secara daring, 10 Desember 2021.

Berdiri di atas lahan seluas 98 meter persegi, Bu Tien dan sang adik, membangun kedai sederhana bernuansa bambu. Menu utamanya Ayam Penyet. Menu ini dijagokan karena Bu Tien berbekal dukungan pembeli-pembeli sebelumnya, yang menyukai dua hal pada Ayam Penyet-nya ini. 

ilustrasi Ayam Jago atau Jantan

Pertama, ayamnya dipilih ayam pejantan, karena lebih renyah. Kedua, bumbunya meresap hingga ke dalam daging ayamnya. Ketiga, resep sambalnya yang khas, pedas tetapi segar, tanpa bahan pengawet, dan pas dijadikan teman bersantap ayam penyetnya.

Kenekatan Bu Tien memulai usaha di tengah Pandemi bukan tanpa sebab. Sebelumnya, Ayam Penyet tersebut dijual dari rumah keluarga di daerah Lingga Manik, Ciamis. Usahanya semakin sepi seiring Pandemi. 

Ilustrasi Ayam Penyet

Waktu itu, penjualannya hanya mengandalkan Delivery Order (DO). Pembeli semakin menurun karena pendapatan para pembeli setianya pun berkurang. Satu hal yang harus dilakukan adalah nekat berjualan di pinggir jalan besar, setidaknya bisa dilewati orang yang berlalu-lalang.

“Sebelumnya Ibu berjualan dari rumah, karena tidak ada modal buat buka di lokasi strategis. Alhamdulillah, konsumen yang sudah sekali mencoba, repeat order lagi. Sewaktu Covid – 19 masih berkecamuk di akhir 2020, banyak pelanggan yang kekurangan uang, karena pekerjaannya juga hilang, perusahaannya bankrut,” kisah Bu Tien.

Kini, ayam penyet yang diberi label Ayam Penyet Bu Tien ini pun mulai dapat dipasarkan secara lebih variatif. Pertama, melayani pembeli yang makan di tempat, di rumah makan PKP (IG @pikide2021). Kedua, tetap melayani DO, bahkan hingga melayani yang sedang Siskamling jam 2 dini hari. Ketiga, melalui aplikasi pengantaran makanan online. Keempat, menjual hingga keluar kota, menggunakan ekspedisi yang handal.

Ketika penjualan sepi, kreatifitas terus bermunculan. Salah satu bentuknya adalah menjual ayam penyet beku. Inovasi inilah yang mengantarkan Ayam Penyet Bu Tien mampu dikirimkan melampaui jarak lebih dari 300 kilometer jauhnya ke daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.