Belakangan viral video gotong keranda jenazah sambil berlari, hingga muncul berbagai komentar dari netizen. / Sumber: PRBekasi
Baru-baru ini viral sebuah video yang menayangkan sejumlah orang menggotong keranda jenazah sambil berlari.
Dalam tayangan video tersebut terlihat warga berkumpul menyaksikan warga lainnya yang beriringan mengantarkan jenazah yang akan dikuburkan.
Namun tak seperti biasanya, menggotong jenazah tersebut dalam keadaan berlari seperti membawa keranda kosong.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari tayangan media sosial memomedsos Selasa, 14 Desember 2021, diketahui peristiwa tersebut benar-benar terjadi di di Desa Kluwut, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Video tersebut diunggah pertama kali oleh akun TikTok dayat.007.com hingga menjadi viral.
Dalam akun TikTok dayat.007.com video tersebut tertulis caption'Pertanda apa ya jenazah sangat cepet.'
Atas viralnya video tersebut tak sedikit komentar netizen yang menanggapi peristiwa itu.

Bahkan banyak netizen yang mengetahui peristiwa tersebut lantaran jenazah orang yang meninggal itu terasa ringan.
Banyak yang menyebut si orang yang meninggal itu selama masa hidupnya sebagai orang soleh.
"Udah liat tadi ditiktok anaknya memang lari2 yg bawa keranda nya. Katanya jenazah terasa ringan..," tulis nadia.wulandari.
"Kirain syuting indosiar," kata zakiyatlftr.
"Katanya saking ringan nya yg gotong juga ngerasa kaya ada yg narik dr depan,yg dr belakang ky ada yg dorong. Jenazah juga pengen cepet-cepet dikubur karena sudah ga mau punya urusan lagi sm dunia. Amal nya baik selama hidup nya,begitu kira kira kalo kata org jawa," tulis ayunisept12.
"Kasian jenazahnya..jadi nggak nyaman perjalanan nya.. terguncang-guncang," tulis andalas7014.
"Ga sabar pengen interview Munkar nakir," tulis amzari.07.***
Editor: Asytari Fauziah
Kenapa Bisa Sambil Berlalu dan Melaju Cepat Saat Menggotong Jenazah di Keranda?
Kepala Dusun (Kasun) Limasan, Desa Kluwut, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Edy Saputra (26), mengatakan saat itu keranda jenazah dibawa 8 orang. 6 Orang menggotong badan keranda, yang lain mengawal kedua sisi agar seimbang.
Edy yang menggotong di bagian depan merasakan keranda jenazah kades berusia 58 itu sangat ringan. "Saya rasakan sangat ringan jenazahnya," ujar Edy, Rabu (15/12/2021).
Saat keranda diantar dari masjid ke tempat pemakaman umum (TPU) yang berjarak 50 meter, hal tak biasa juga dialami 8 orang membawa keranda. Pembawa keranda di bagian depan merasa didorong dari belakang, sementara yang di bagian belakang merasa ditarik dari depan.
Menurut Edy, sejak keranda turun dari masjid usai disalati, memang terlihat ringan. Keranda bergerak dari satu tangan ke tangan lain dengan cepat."Yang depan bilang 'Jangan didorong'. Tapi yang belakang malah bilang 'Jangan ditarik'. Padahal nggak ada yang dorong dan narik. Aneh," ungkap Edy.
"Ya mungkin banyak ya yang seperti itu. Tapi memang waktu itu, keranda terasa ringan. Bapak ini orangnya nggak kurus, tapi tinggi besar," jelasnya.
Kades Sachroni meninggal pada Sabtu (11/12/2021) pukul 01.15 WIB di salah satu rumah sakit swasta di Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Sebelumnya, Jumat (10/12) malam ia diantar keluarga ke rumah sakit karena sakit lambungnya kambuh. Jenazah dimakamkan Sabtu pagi.