Dalam masyarakat modern, masih terdapat fenomena menarik dimana peziarah mendatangi makam keramat, seperti yang terdapat di dusun Banua, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Meski sudah berganti nama menjadi Desa Sindangjaya, warga masih menyebutnya Banua. Disanalah terdapat dua makam keramat Sanghiyang Banua Sakti dan Eyang Haji Sukmalaya. Seperti yang kita ketahui, makam dalam bahasa Arab berasal dari kata maqam yang artinya tempat atau status. Sedangkan keramat biasanya orang tersebut memiliki pengaruh dalam masyarakat. Ada suatu kekhususan penyebutan makam dan kuburan, apabila orang itu dianggap suci maka penyebutannya makam. Adapun keramat dalam bahasa Arab disebut karomah artinya kemuliaan.
Letak dua makam keramat Sanghiyang Banua Sakti dan Eyang Haji Sukmalaya, saling berdekatan, terpisah dengan jarak sekitar 500 meter. Ciri makam Sanghiyang Banua Sakti tertancap batu tunggul yang dikelilingi akar pohon Lame, dan batu lebar berukuran sekitar 2x2 meter. Menurut kepercayaan penduduk setempat secara turun temurun, batu tersebut dipakai untuk shalat oleh mendiang Banua Sakti.

Nama asli Sanghiyang Banua Sakti adalah Nangerang Kalijaga. Disebut Banua Sakti karena menurut cerita, tidak meninggal, melainkan ngahiyang atau menghilang. Bahasa sunda menyebutnya tilem. Semasa hidup, Banua Sakti terkenal dengan suaranya yang bagus dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, dilengkapi keterampilan melukis dan kaligrafi yang indah.
Dijumpai Koropak, Kamis (16/1/2020) sesepuh masarakat setempat, H. Syamsudin menuturkan, berdasarkan cerita sepuh terdahulu, terdapat sebuah kerajaan di Banua. Sehingga bukan sebuah hal yang mengherankan jika ada orang sakti di kaki Gunung Syawal.
"Dengan ilmu kadigdayaan yang tinggi, oleh sebab itulah Banua Sakti dijuluki sebagai orang sakti yang berasal dari Banua," katanya.
Dikatakan Syamsudin, tidak ada yang tahu usia makam Banua Sakti. Akan tetapi jika dilihat dari pohon lame yang ada di dekat makam tersebut, usianya diperkirakan sudah ratusan tahun. Sayangnya, kini pohon lame tersebut sudah mati dan yang tersisa hanya akarnya saja melingkari makam. Batu nisannya pun tidak ada suatu tanda atau tulisan apapun.

Patilasan lainnya, yaitu Haji Sukmalaya yang letaknya berjarak 500 meter dari makam Banua Sakti. Tepatnya di Kampung Ciakar Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis.
"Eyang Haji Sukmalaya mempunyai dua saudara yaitu Buyut Salamah yang letak makamnya sekitar 2 kilometer dari Eyang Haji Sukmalaya, serta Eyang Raksabumi yang letak makamnya ada di Desa Cikangkung, sekitar 7 kilometer dari makam Eyang Haji Sukmalaya," kata Syamsudin.
Eyang haji Sukmalaya dipercaya mengajarkan cara bertani, serta menerapkan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Ciakar. Bahkan, masyarakat setempat meyakini Eyang Haji Sukmalaya yang dikenal sebagai pemimpin jujur, dan berjasa telah membangunkan sarana pendidikan dan masjid pertama di Kampung Ciakar. Doa terbaik untuk keduanya dan harapan semoga kita semua mendapat itibar atau hikmah dalam tradisi ziarah yang sudah membudaya.*
Sumber : Koropak: Menakar Kisah Dua Legenda Ciakar Kabupaten Ciamis