Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Pertanyaan yang Sedikit Mengganggu di Hari Raya Idul Fitri

9 min read

Pernah mendapatkan pertanyaan yang agak menyebalkan saat lebaran? Jawaban apa yang kamu berikan untuk menghalau pertanyaan tersebut agar tidak terus-menerus mengganggu kepedean kamu? Hehey...

Momen lebaran memang merupakan momen paling dinantikan oleh seluruh umat muslim. Terutama di Indonesia, tradisi lebaran sudah sangat melekat menjadi budaya yang tidak bisa dipisahlan dari masyarakat. Hilir mudik bersilaturahmi kepada sanak saudara, berkumpul, melepas rindu, dan bersenda gurau sambil mencicipi berbagai hidangan lebaran.

Namun, terlepas dari kebahagiaan tersebut, kadang ada pertanyaan yang terasa sangat menyebalkan yang dilontarkan saat berkumpul bersama teman dan sanak saudara. Seakan-akan pertanyaan itu mematikan rasa bahagia yang sedang terkembang di dalam dada.

Maaf kalo gambarnya diatas terlalu lebay atau berlebihan ya kak, Tapi terkadang masalah ini memang bisa sangat menjadi menyakitkan ya kak kalo di fikir-fikir. Kaum jomblo terutama, mereka adalah barisan utama yang paling merasakan efek dari pertanyaan-pertanyaan menyebalkan tersebut. Kaum kedua adalah mereka para pengangguran, selanjutnya adalah yang belum lulus kuliah, serta orang-orang tertentu yang sedang menantikan kehadiran momongan dan lain sebagianya. Mohon ma'af bukan maksud Chakly menghina, Chakly cuma berusaha mengerti orang-orang yang berada di posisi itu.

Memang tidak ada yang salah dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka. Akan tetapi apa daya, ketika hati sedang rapuh, tertusuk jarum pun bagaikan dihunus sebilah pedang, bukan? Pasti rasanya sakit minta ampun.

Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang menyebalkan saat lebaran. Silakan simak, barangkali satu di antaranya adalah pertanyaan yang sering tertuju padamu. Eh, tunggu dulu, jangan dulu kesal, tulisan ini akan menyertakan solusi jawaban jitu yang bisa kamu berikan kepada penanya lho . Ok, lanjutkan membaca ya.

1. Kapan Nikah?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan paling menyakitkan jika sampai di telinga seseorang yang belum kunjung menikah. Dari lebaran ke lebaran, belum juga memiliki gandengan. Kamu yang sering iseng bertanya hal demikian, stop ya, jangan membuat mereka yang belum menikah sedih hatinya.
Momen lebaran adalah saatnya maaf-maafan. Jangan membuat kesal di hati orang lain. Cobalah bermawas diri. Belajar memposisikan, seandainya kamu ada di posisi mereka. Apa yang dirasakan?
Sementara itu, bagi kamu yang kebetulan mendapatkan pertanyaan tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah, meyakinkan diri bawha setiap mahluk diciptakan oleh Allah secara berpasang-pasangan. Kedua, ketika ditanya kapan nikah, kamu tinggal jawab saja bahwa kamu sedang memperbaiki diri untuk jodoh terbaikmu.

2. Mana Calon/pasangannya?

Petanyaan ini sedikit lebih ringan. Karena biasanya dilontarkan kepada orang yang sedang atau baru saja lulus kuliah. Hanya saja, jika ditanyakan setiap lebaran, pertanyaan semacam ini cukup menjengkelkan juga.
Bagi kamu yang melihat saudara atau teman yang ketika lebaran belum menggandeng pasangan, tahan lisanmu ya. Jangan lagi bertanya soal itu. Sekali lagi, kita belajar menjaga perasaan orang lain. Memilih topik yang sedang hits adalah solusi terbaik, sebagai basa-basi bersama teman/saudaramu yang masih muda itu.
Lalu, apa kira-kira jawaban yang tepat untuk membuat penaya yang tidak bosan bertanya itu kalah telak? Kamu bisa menjawab bahwa calon kamu tidak diizinkan membersamaimu di hari raya karena kamu belum menjadi pasangan halal. Kalian masih harus terpisah jarak dan tempat, karena masih memiliki keluara yang jauh lebih penting daripada mengunjungi keluargamu yang belum menjadi siapa-siapa. Katakan, bahwa kamu hanya akan membawa pasangan halalmu ke tengah-tengah keluarga besar. Gampang kan?

3. Sudah punya momongan belum?

Pertanyaan ini biasanya dilontarkan kepada orang yang sudah menikah. Namun belum terlihat membawa anak ketika kumpul lebaran.
Menyakitan memang, ketika ditanya tentang momongan. Karena memiliki anak tidak semudah menikahi seseorang. Menikah, dan memiliki pasangan bisa diatur dan disiasati. kamu tinggal siapkan mahar, dan datangi orang tua gadis yang kamu sukai nyatakan maksudmu untuk menikahinya, insyaallah nikah pun jadi bila sang wali setuju. Namun masalah keturunan, hanya Allah yang Maha mengetahui dan Maha berkehendak.

Menanti momongan pun bukanlah hal yang sederhana. Banyak sekali beban yang dialami pasangan menikah setelah lama menikah tapi belum juga dikaruniai keturunan. Kecemasan pun muncul. Mulai dari kekhawatiran tentang masalah kesuburan, perasaan takut kehilangan pasangan, perasaan kurang dihargai di dalam keluarga besar, dan lain sebagainya.

Jangan sesekali menanyakan hal itu kepada mereka ya, jaga perasaannya. Sebaiknya, tidak perlu banyak bertanya. Pilih topik yang lebih menarik perhatian. Untuk mengalhkan focus pembicaraan. Daripada menyakiti hati orang yang belum dikaruniai momongan. Terutama pada mereka kaum perempuan.

Dan bagi kamu yang sampai saat ini belum dipercaya Allah untuk memiliki keturunan, jangan risau. Allah selalu memiliki waktu terbaik untuk membahagiakan hamba-Nya. Tetap sabar dan berdoa adalah kunci utama yang membantu dan akan mempermudah ikhtiarmu. Hindari memikirkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, karena hanya akan mengakibatkan stres yang akan berpengaruh terhadap kesuburanmu.

Katakan kepada meraka, bahwa kamu sudah sangat siap menggendong bayi, minta doanya supaya Allah menyegerakan memberimu keturunan.

4. Kerja di mana?

Pertanyaan ini biasanya dilontarkan kepada lelaki yang sudah ada di usia 22 tahun ke atas. Mereka akan bertanya kepadamu, ‘kerja di mana?’ akhirnya kamu harus memberikan jawaban terbaikmu untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Bagi kamu yang memang kebetulan mendapatkan pertanyaan tersebut, sebaiknya tetap percaya diri. Jika memang sudah bekerja, sebutkan dengan lantang nama perusahaan atau tempatmu bekerja. Perlihatkan rasa banggamu atas pekerjaan yang kini sedang kamu geluti.

Jika belum bekerja, maka jawab dengan lantang pula, bahwa kamu tidak akan berhenti berusaha untuk segera mendapatkan perkerejaan yang cocok yang mungkin impian kamu.

Busungkan dadamu, tunjukkan kepada mereka, bahwa kamu adalah seorang pekerja keras yang layak diperhitungkan. Mudah bukan?

Naah itu dia guys kata2 yang menyebalkan yaa mungkin bukan menyebalkan yaa tapi agak sedikit mengganggu karena kita dibuat malu dengan pertanyaan seperti itu. Tapi yang perlu kita sadari adalah mereka peduli tentang kita sepanjang hidup di dunia ini. So tanggapi aja dengan Positif okay?

SelamPernah mendapatkan
pernyataa n menyebalkan saat lebaran? Jawaban apa yang kamu berikan untuk menghalau pertanyaan tersebut agar tidak terus-menerus muncul?
Momen lebaran memang merupakan momen paling dinantikan oleh seluruh umat muslim. Terutama di Indonesia, tradisi lebaran sudah sangat melekat menjadi budaya yang tidak bisa dipisahlan dari masyarakat. Hilir mudik bersilaturahmi kepada sanak saudara, berkumpul, melepas rindu, dan bersenda gurau sambil mencicipi berbagai hidangan lebaran.
Namun, terlepas dari kebahagiaan tersebut, kadang ada pertanyaan yang terasa sangat menyebalkan yang dilontarkan saat berkumpul bersama teman dan sanak saudara. Seakan-akan pertanyaan itu mematikan rasa bahagia yang sedang terkembang di dalam dada.
Kaum jomblo terutama, mereka adalah barisan utama yang paling merasakan efek dari pertanyaan-pertanyaan menyebalkan tersebut. Kaum kedua adalah mereka para pengangguran, selanjutnya adalah yang belum lulus kuliah, serta orang-orang tertentu yang sedang menantikan kehadiran momongan dan lain sebagianya.
Memang tidak ada yang salah dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka. Akan tetapi apa daya, ketika hati sedang rapuh, tertusuk jarum pun bagaikan dihunus sebilah pedang, bukan? Pasti rasanya sakit minta ampun.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang menyebalkan saat lebaran. Silakan simak, barangkali satu di antaranya adalah pertanyaan yang sering tertuju padamu. Eh, tunggu dulu, jangan dulu kesal, tulisan ini akan menyertakan solusi jawaban jitu yang bisa kamu berikan kepada penanya lho . Ok, lanjutkan membaca ya.
1. Kapan Nikah?
Pertanyaan ini adalah pertanyaan paling menyakitkan jika sampai di telinga seseorang yang belum kunjung menikah. Dari lebaran ke lebaran, belum juga memiliki gandengan. Kamu yang sering iseng bertanya hal demikian, stop ya, jangan membuat mereka yang belum menikah sedih hatinya.
Momen lebaran adalah saatnya maaf-maafan. Jangan membuat kesal di hati orang lain. Cobalah bermawas diri. Belajar memposisikan, seandainya kamu ada di posisi mereka. Apa yang dirasakan?
Sementara itu, bagi kamu yang kebetulan mendapatkan pertanyaan tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah, meyakinkan diri bawha setiap mahluk diciptakan oleh Allah secara berpasang-pasangan. Kedua, ketika ditanya kapan nikah, kamu tinggal jawab saja bahwa kamu sedang memperbaiki diri untuk jodoh terbaikmu.
2. Mana Calon/pasangannya?
Petanyaan ini sedikit lebih ringan. Karena biasanya dilontarkan kepada orang yang sedang atau baru saja lulus kuliah. Hanya saja, jika ditanyakan setiap lebaran, pertanyaan semacam ini cukup menjengkelkan juga.
Bagi kamu yang melihat saudara atau teman yang ketika lebaran belum menggandeng pasangan, tahan lisanmu ya. Jangan lagi bertanya soal itu. Sekali lagi, kita belajar menjaga perasaan orang lain. Memilih topik yang sedang hits adalah solusi terbaik, sebagai basa-basi bersama teman/saudaramu yang masih muda itu.
Lalu, apa kira-kira jawaban yang tepat untuk membuat penaya yang tidak bosan bertanya itu kalah telak? Kamu bisa menjawab bahwa calon kamu tidak diizinkan membersamaimu di hari raya karena kamu belum menjadi pasangan halal. Kalian masih harus terpisah jarak dan tempat, karena masih memiliki keluara yang jauh lebih penting daripada mengunjungi keluargamu yang belum menjadi siapa-siapa. Katakan, bahwa kamu hanya akan membawa pasangan halalmu ke tengah-tengah keluarga besar. Gampang kan?
3. Sudah punya momongan belum?
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan kepada orang yang sudah menikah. Namun belum terlihat membawa anak ketika kumpul lebaran.
Menyakitan memang, ketika ditanya tentang momongan. Karena memiliki anak tidak semudah menikahi seseorang. Menikah, dan memiliki pasangan bisa diatur dan disiasati. kamu tinggal siapkan mahar, dan datangi orang tua gadis yang kamu sukai nyatakan maksudmu untuk menikahinya, insyaallah nikah pun jadi bila sang wali setuju. Namun masalah keturunan, hanya Allah yang Maha mengetahui dan Maha berkehendak.
Menanti momongan pun bukanlah hal yang sederhana. Banyak sekali beban yang dialami pasangan menikah setelah lama menikah tapi belum juga dikaruniai keturunan. Kecemasan pun muncul. Mulai dari kekhawatiran tentang masalah kesuburan, perasaan takut kehilangan pasangan, perasaan kurang dihargai di dalam keluarga besar, dan lain sebagainya.
Jangan sesekali menanyakan hal itu kepada mereka ya, jaga perasaannya. Sebaiknya, tidak perlu banyak bertanya. Pilih topik yang lebih menarik perhatian. Untuk mengalhkan focus pembicaraan. Daripada menyakiti hati orang yang belum dikaruniai momongan. Terutama pada mereka kaum perempuan.
Dan bagi kamu yang sampai saat ini belum dipercaya Allah untuk memiliki keturunan, jangan risau. Allah selalu memiliki waktu terbaik untuk membahagiakan hamba-Nya. Tetap sabar dan berdoa adalah kunci utama yang membantu dan akan mempermudah ikhtiarmu. Hindari memikirkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, karena hanya akan mengakibatkan stres yang akan berpengaruh terhadap kesuburanmu.
Katakan kepada meraka, bahwa kamu sudah sangat siap menggendong bayi, minta doanya supaya Allah menyegerakan memberimu keturunan.
4. Kerja di mana?
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan kepada lelaki yang sudah ada di usia 22 tahun ke atas. Mereka akan bertanya kepadamu, ‘kerja di mana?’ akhirnya kamu harus memberikan jawaban terbaikmu untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Bagi kamu yang memang kebetulan mendapatkan pertanyaan tersebut, sebaiknya tetap percaya diri. Jika memang sudah bekerja, sebutkan dengan lantang nama perusahaan atau tempatmu bekerja. Perlihatkan rasa banggamu atas pekerjaan yang kini sedang kamu geluti.
Jika belum bekerja, maka jawab dengan lantang pula, bahwa kamu tidak akan berhenti berusaha untuk segera mendapatkan perkerejaan impian kamu.
Busungkan dadamu, tunjukkan kepada mereka, bahwa kamu adalah seorang pekerja keras yang layak diperhitungkan. Mudah bukan?
5. Sudah lulus apa belum?
Jika lebaran tahun lalu kamu bilang sedang nyusun tugas akhir, kemudian lebaran kali ini masih belum lulus juga, maka solusi terbaiknya adalah segera menyelesaikan tugas akhirmu, jangan pernah menunda-nunda. Selesaikan, dankamu tidka akan pernah mendapatkan lagi pertanyaan yang sama.
Itulah pertanyaan-pertanyaan yang menyebalkan beserta anjuran jawaban dan menghadapinya. Tetap bersabar, semangat dan berusaha. Semoga bermanfaat. Selamat hari Raya Idulfitri.at Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir & Batin yaah...

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6