Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Inilah Keistimewaan Seekor Ayam Dalam Islam

4 min read
chaklyraflesia

Ayam, berapa banyak orang yang merendahkan hewan yang satu ini. Bisa kita saksikan di kampung-kampung, masih banyak orang yang melakukan sabung ayam, bahkan disertai perjudian.

Tak hanya ini, ayam pun kini menjadi istilah yang berkonotasi negatif, ‘ayam kampus’ alias mahasiswi yang nyambi jadi pelacur.

Tahukah kita, bahwa Islam sebagai agama yang sempurna, melarang umatnya mencela ciptaan Allah. Jika mencela dan melaknat saja dilarang, apalagi menjadikannya sebagai obyek perjudian sabung ayam. Termasuk pula, menggunakannya sebagai istilah yang buruk atau negatif.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺍﻮُّﺒُﺴَﺗ َﻻ َﻚﻳِّﺪﻟﺍ ُﻆِﻗِﻮُﻳ ُﻪَّﻧﺈَﻓ ِﺓَﻼَّﺼﻠِﻟ

“Janganlah kalian mencela ayam jantan. Sesungguhnya dia membangunkan untuk shalat.” (HR Abu Dawud dengan sanad shahih).

Dalam riwayat yang lain,

ﻦﻋ ﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﺱﺎﺒﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻥﺃ :ﺎﻤﻬﻨﻋ ًﺎﻜﻳﺩ ﺥﺮﺻ ﻦﻣ ًﺎﺒﻳﺮﻗ ﻝﻮﺳﺭ – ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ – ﻝﺎﻘﻓ :ﻞﺟﺭ ﻢﻬﻠﻟﺍ .ﻪﻨﻌﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﻝﺎﻘﻓ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ – ﻪﻠﻟﺍ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ – !ﻪﻣ : ،ﻼﻛ ﺍﻮﻋﺪﻳ ﻪَّﻧﺇ ﻰﻟﺇ ﻪﺟﺮﺧﺍ.”ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻲﻓ ﺭﺍﺰﺒﻟﺍ ﻩﺪﻨﺴﻣ ﻪﺤﺤﺻﻭ ﻲﻧﺎﺒﻟﻷﺍ ﻩﺮﻴﻏﻭ ﺐﻴﻏﺮﺘﻟﺍ ﺢﻴﺤﺻ ﺐﻴﻫﺮﺘﻟﺍﻭ 2799

“Dari Abdullah ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata: “Sesungguhnya Ada Ayam Jantan berkokok di dekat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, lalu ada seorang sahabat yang berucap: “Semoga Allah melaknat Ayam Jantan ini !!”,

Maka Rasulullah menegurnya seraya bersabda: “Mah !!, sekali-kali jangan, sesungguhnya ayam jantan membangunkan seseorang untuk mengerjakan shalat.” (Shahih, HR Al-Bazzar dalam Musnadnya, di shahihkan oleh Al-Albani (Shahih Targhib Wat-Targhib (2799)).

Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan Al-Hulaimi,

ﺬﺧﺆﻳ ﻲﻤﻴﻠﺤﻟﺍ ﻝﺎﻗ ﻥﺃ ﻪﻨﻣ ﻞﻛ ﻦﻣ ﻪﻨﻣ ﺪﻴﻔﺘﺳﺍ ﺮﻴﺨﻟﺍ ﻲﻐﺒﻨﻳ ﻻ ﻻﻭ ﺐﺴﻳ ﻥﺃ ﻥﺎﻬﺘﺴﻳ ﻥﺃ ﻪﺑ ﻞﺑ ﻡﺮﻜﻳ ﻦﺴﺤﻳﻭ ﻪﻴﻟﺇ ﺲﻴﻟﻭ ﻝﺎﻗ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻟﻮﻗ ﻪﻧﺈﻓ ﻮﻋﺪﻳ ﻰﻟﺇ ﻥﺃ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻝﻮﻘﻳ ﻪﺗﻮﺼﺑ ﺍﻮﻠﺻ ﺔﻘﻴﻘﺣ ﻭﺃ ﺖﻧﺎﺣ ﻞﺑ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻥﺃ ﻩﺎﻨﻌﻣ ﺕﺮﺟ ﺓﺩﺎﻌﻟﺍ ﻪﻧﺄﺑ ﺪﻨﻋ ﺥﺮﺼﻳ ﻉﻮﻠﻃ ﺮﺠﻔﻟﺍ ﺪﻨﻋﻭ ﺓﺮﻄﻓ ﻝﺍﻭﺰﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻩﺮﻄﻓ ﺎﻬﻴﻠﻋ

Disimpulkan dari hadis ini bahwa semua yang bisa memberikan manfaat kebaikan, tidak selayaknya dicela dan dihina. Sebaliknya, dia dimuliakan dan disikapi dengan baik. Sabda beliau, ‘ayam mengingatkan (orang) untuk shalat’ bukan maksudnya dia bersuara, ‘shalat..shalat..’ atau ‘waktunya shalat…’ namun maknanya bahwa kebiasaan ayam berkokok ketika terbit fajar dan ketika tergelincir matahari. Fitrah yang Allah berikan kepadanya. (Fathul Bari, 6/353).

Berdoa Ketika Mendengar Ayam Berkokok

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bunyi kokok ayam jantan di waktu malam, sebagai penanda kebaikan, dengan datangnya Malaikat dan kita dianjurkan berdoa. Inilah bagian dari keistimewaan ayam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﺍَﺫِﺇ ْﻢُﺘْﻌِﻤَﺳ َﺡﺎَﻴِﺻ ﺍﻮُﻟَﺄْﺳﺎَﻓ ِﺔَﻜَﻳِّﺪﻟﺍ ْﻦِﻣ َﻪَّﻠﻟﺍ ،ِﻪِﻠْﻀَﻓ ﺎَﻬَّﻧِﺈَﻓ ْﺕَﺃَﺭ ،ﺎًﻜَﻠَﻣ ﺍَﺫِﺇَﻭ ْﻢُﺘْﻌِﻤَﺳ َﻖﻴِﻬَﻧ ﺍﻭُﺫَّﻮَﻌَﺘَﻓ ِﺭﺎَﻤِﺤﻟﺍ َﻦِﻣ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ،ِﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ ُﻪَّﻧِﺈَﻓ ﺎًﻧﺎَﻄْﻴَﺷ ﻯَﺃَﺭ

“Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729).

Dalam riwayat Ahmad, terdapat keterangan tambahan, ’di malam hari’,

ﺍَﺫِﺇ ْﻢُﺘْﻌِﻤَﺳ َﺡﺎَﻴِﺻ َﻦِﻣ ِﺔَﻜَﻳِّﺪﻟﺍ ﺎَﻤَّﻧِﺈَﻓ ،ِﻞْﻴَّﻠﻟﺍ ْﺕَﺃَﺭ ،ﺎًﻜَﻠَﻣ ﺍﻮُﻠَﺴَﻓ َﻪﻠﻟﺍ ِﻪِﻠْﻀَﻓ ْﻦِﻣ

Apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah kepada Allah karunia-Nya. (HR. Ahmad 8064 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan,

ﻚﻳﺪﻠﻟﻭ ﺖﺴﻴﻟ ﺔﺼﻴﺼﺧ ﻦﻣ ﻩﺮﻴﻐﻟ ﺔﻓﺮﻌﻣ ﺖﻗﻮﻟﺍ ﻲﻠﻴﻠﻟﺍ ﻪﻧﺈﻓ ﻪﺗﺍﻮﺻﺃ ﻂﺴﻘﻳ ﺎﻬﻴﻓ ﺎﻄﻴﺴﻘﺗ ﻻ ﺩﺎﻜﻳ ﺕﻭﺎﻔﺘﻳ ﻪﺣﺎﻴﺻ ﻲﻟﺍﻮﻳﻭ ﻞﺒﻗ ﻩﺪﻌﺑﻭ ﺮﺠﻔﻟﺍ ﻻ ﺩﺎﻜﻳ ﻝﺎﻃﺃ ﺀﺍﻮﺳ ﺊﻄﺨﻳ ﻞﻴﻠﻟﺍ ﺮﺼﻗ ﻡﺃ ﻦﻣﻭ ﻢﺛ ﻰﺘﻓﺃ ﺾﻌﺑ ﺩﺎﻤﺘﻋﺎﺑ ﺔﻴﻌﻓﺎﺸﻟﺍ ﺏﺮﺠﻤﻟﺍ ﻚﻳﺪﻟﺍ ﺖﻗﻮﻟﺍ ﻲﻓ

Ayam jantan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yang tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan sesudah subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang atau pendek. Karena itulah, sebagian syafiiyah memfatwakan untuk mengacu kepada ayam jantan yang sudah terbukti, dalam menentukan waktu. (Fathul Bari, 6/353).

Mengapa Dianjurkan Berdoa? Kita dianjurkan berdoa ketika mendengar ayam berkokok, karena dia melihat Malaikat. (Baca: Ilmuwan AS Buktikan Ayam Bisa Lihat Malaikat? )

Karena kehadiran makhluk baik ini, kita berharap doa kita dikabulkan. Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan Iyadh,

ﻝﺎﻗ ﺽﺎﻴﻋ ﺐﺒﺴﻟﺍ ﻥﺎﻛ ﺀﺎﺟﺭ ﻪﻴﻓ ﻦﻴﻣﺄﺗ ﺔﻜﺋﻼﻤﻟﺍ ﻪﺋﺎﻋﺩ ﻰﻠﻋ ﻢﻫﺭﺎﻔﻐﺘﺳﺍﻭ ﻪﻟ ﻢﻬﺗﺩﺎﻬﺷﻭ ﺹﻼﺧﻹﺎﺑ ﻪﻟ

Iyadh mengatakan, alasan kita dianjurkan berdoa ketika ayam berkokok adalah mengharapkan ucapan amin dari Malaikat untuk doa kita dan permohonan ampun mereka kepada kita, serta persaksian mereka akan keikhlasan kita. (Fathul Bari, 6/353).

Di sisi lain, ayam jantan juga memiliki perilaku baik yang bisa diambil sebagai pelajaran. Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan dari ad-Dawudi,

ﻢﻠﻌﺘﻳ ﻱﺩﻭﺍﺪﻟﺍ ﻝﺎﻗ ﻚﻳﺪﻟﺍ ﻦﻣ ﺲﻤﺧ ﻝﺎﺼﺧ ﻦﺴﺣ ﺕﻮﺼﻟﺍ ﻡﺎﻴﻘﻟﺍﻭ ﻲﻓ ﺮﺤﺴﻟﺍ ﺓﺮﻴﻐﻟﺍﻭ ﺓﺮﺜﻛﻭ ﺀﺎﺨﺴﻟﺍﻭ ﻉﺎﻤﺠﻟﺍ

Ad-Dawudi mengatakan, kita bisa belajar dari ayam jantan 5 hal: suaranya yang bagus, bangun di waktu sahur, sifat cemburu, dermawan (suka berbagi), dan sering jimak. (Fathul Bari, 6/353).

Demikian penjelasan singkat ini, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishshawab. [AW/Konsultasi Syariah]
Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6