Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Stop Menjadi Seseorang yang Jahat di Dunia Maya

5 min read

Hallo Apa Kabarnya? Pasti warga Dumay selalu terlihat baik-baik ya? Meskipun dalam keadaan sakit, Tapi bisa melakukan aktifitas yang WoOw mungkin hampir mengalahkan aktifitas di dunia nyata.

Oohh hey saya mau tanya, "Sejauh ini, Apa pendapatmu tentang Dunia Maya?"   hhmmpp ya itu adalah Dunia yang dibuat oleh Manusia Modern yang dibawa oleh Kemajuan Zaman yang menghasilkan Sebuah Ilmu Teknologi. Lalu, Bagaimana peran setiap manusia menghadapi Zaman ini?

Sangat beragam... Ada yang penasaran "Eh koq bisa?" dan akhirnya ingin belajar. Dan juga ada yang selalu menjadi penikmat. Teknologi seperti yang sangat mengubah Dunia di Zaman ini adalah terciptanya "Smartphone". Karena dalam slogan sa'at diciptakan teknologi Ponsel Pintar tersebut dikatakan bahwa "Dunia ada dalam Genggaman".  Dan benar saja kini slogan tersebut sudah nyata terjadi dan tidak salah.

Karena Smartphone, semua orang bisa mengetahui apa saja yang diinginkannya. Bahkan terkadang membuat seseorang mendapatkan pengalaman baru yang sebelumnya "Tidak Terfikirkan".  Menurut saya, Smartphone itu seperti kantong ajaib milik Doraemon. Apa pun ada dan bisa dilakukan sesuka hati.

Dulu hanya orang yang punya komputer saja yang bisa mengakses internet. Dan dulu hanya pembaca koran yang selalu tahu kabar. Tapi kini, Kita bisa mendapatkan dan merasakan semuanya dengan sebuah Smartphone.

Tapi semua ada batasnya. Jangan sampai kebablasan! Apalagi sampai menjadi sangat tergantung pada Smartphone. Yang pada akhirnya kita lupa siapa sebenarnya yang mengkehendaki atas semua penciptaan ini. Yaitu Allah SWT.  (No Comment)

Okay saya rasa cukup bahas tentang sebuah ponsel pintarnya ini, Karena saya yakin kalian lebih faham dari saya. Dengan segala keberagaman perbedaan cara menggunakannya itu boleh-boleh saja. Tapi ingat, Kita harus sama dalam mengetahui hal yang BENAR dan SALAH.

BACK TO "Dunia Maya"

Sebutan Dunia Maya mungkin muncul dari bagian keistimewaan Smartphone. Yang didalamnya terdapat fitur aplikasi yang memiliki manfaat yang berbeda. Seperti Sosial Media, Game dll.

Naah Sosial Media lah yang menjadikan Dunia Maya itu ada. Disana mereka bisa mengobrol apa pun dan kapan pun tanpa harus beradu fisik.

Stop Menjadi Penjahat DuMay

yang Rina Nose lepas hijab, kalian mau komentar apa? Iye apa cuy? Kalau saya sih malah baca-baca komentar di instagram milik Rina Nose sampe lupa jadwal nyiram tanaman di pagi hari. Pagi yang berfaedah memang.

Sabtu, pagi-pagi sekali saya masih dengan mata ngantuk saat melihat grafik naik turun di laptop, terdengarlah suara narasi berita gosip di TV tentang Rina Nose yang lepas hijabnya. Rina Nose diwawancarai mengenai keputusannya melepas hijab disusul dengan pendapat para sahabatnya dan diakhir ditayangkan pendapat seorang ustad. Dalam hati ; waaaa bakalan rame

nih dan langsunglah saya ngacir untuk buka instagram demi membaca cangkeman para warganet.

Rina Nose dihujat

Pada akunnya @rinanose16 terdapat sebuah foto dengan caption yang panjang dengan komentar para netizen yang tak kalah panjang sampai lebih dari 100k. Rina Nose mendapatkan komentar beragam dari menyayangkan keputusannya, kecewa, sedih, minta sumbangan hijabnya, marsyanda kedua, dibilang tidak konsisten, iman lemah, tidak istiqomah, suruh Rina nose telanjang, dikatain hijabnya tidak dari hatilah, cantikan pake hijab, agama bukan mainan, keputusannya salah, mau pindah agama, kafir, lepas hijab karena kebanyakan jalan-jalan, tentang surga neraka ini itu, kasihan sama bapaknya, salah milih referensi bacaan, minta diboikot indosiar, ingat ajal bisa datang kapan saja, mau kepanasan di akherat dan masih banyak lagi yang lebih pedes.

Topik mengenai politik dan agama agaknya memang menjadi topik yang laku keras hingga saat ini. Belum lagi dihari yang sama lini masa twitter digegerkan oleh tema “cantik”. Dunia maya memang tidak pernah tidur ya?

Masalah hijab ini memang menjadi topik yang nggak pernah sepi dibicarakan warganet, bahkan tentang anak Quraish Shihab, Gusdur, Emha Ainun Najib yang tidak pakai hijab pun dibahas nggak ada habisnya sama warganet ini. Entah kapan berakhir.

Jangan jauh-jauh deh, wong masalah makan bubur ayam diaduk atau tidak aja bisa memicu konflik netizen kok.

Eh bahas apaan sih saya

Masalah berkomentar di dunia maya

Internet memberi tempat yang bebas untuk seseorang melampiaskan diri. Orang bisa ngomong bebas semaunya, mau bohong, jujur, nyinyir, menghakimi, menasehati, atau jualan cangcimen & mijon dingin. Semua bebas berbicara, bahkan sepengecut apapun seseorang, dia tidak akan dipukuli di dunia maya. Sak karepmu.

Jujur saja saya ini paling males mandi sore

komentar tentang hidup orang lain. Apalagi udah masuk ranah yang amat pribadi. Bukan karena saya masih jarang-jarang kudungan atau pernah dikafir-kafir oranglain lho ya. Pokoknya saya tidak berani mengkomentari hidup orang lain karena saya tidak tahu apa-apa tentang pergolakan batin yang dialami seseorang. Saya tidak akan pernah tahu sebelum saya hidup di lapisan epidermis orang yang bersangkutan.

Bakteri kelesss…

Sebuah realita

Soal komentar orang-orang yang seakan “tahu” itu saya pun pernah mengalaminya. Contoh kecilnya adalah ketika saya ditanya oleh salah satu teman dalam grup wasap mengapa pagi itu saya masih sempat eksis di grup, apa tidak kerja? Saya menjawab bahwa saat itu saya sedang menunggu antrian untuk donor darah. Langsunglah saya dikomentari macam-macam yang intinya adalah pahala saya akan hilang soalnya sudah umbar-umbar. Lho, nggak mikir sejauh itu saya. Donor darah ya donor saja, mau dapat pahala atau tidak terserah Tuhan saja, yang penting ada orang yang bisa saya bantu serta dapat pop mie gratis. *eh

Soal dikafir-kafirkan di dunia maya pun saya pernah mengalaminya di salah satu media sosial gara-gara pendapat yang saya utarakan. Tapi, saya santai saja. Toh posisi manusia selalu ada dalam “semoga”. Siapa yang bisa menjamin Anda muslim atau kafir selain Tuhan itu sendiri.

Tarik lagi ke belakang

Saya lebih suka tarik ke belakang sampai menemukan kata “manusia”. Rina Nose adalah manusia biasa, sama seperti saya dan lainnya. Manusia yang selalu punya grafik luar biasa dinamisnya.

Dilihat dari sisi manusia saja, apa pantas menghina? Mengolok-olok? Mencaci maki keputusan seseorang yang sebenarnya tidak kita tahu sama sekali?

Tentang surga dan neraka

Kok mudah sekali mensurgakan orang dan menerakakan orang. Siapa yang berhak atas surga dan neraka selain Tuhan? Netizen ini sungguh berani sekali ya? Kalau begini masuk surga, kalau begitu masuk neraka. Kita sama-sama tidak tahu siapa yang masuk surga atau neraka. Kenapa mesti ribut-ribut? Kenapa tidak sadar diri saja bahwa kita sama-sama sedikit pengetahuannya.

Kalau dilihat-lihat kok sepertinya banyak orang yang mudah sekali kagum pada seseorang, serta mudah sekali menjadikan seseorang lainnya musuh bersama.

Tengok saja, orang-orang mudah kagum dengan pemimpin yang katanya sih dekat dengan rakyatnya. Kayak gitu kok kagum? Wajar dong pemimpin dekat rakyatnya? Supaya tahu masalah apa saja yang mesti segera dibereskan.

Ada berita Mulan Jamela sama Ahmad Dhani benci, ada berita Ayu Ting Ting benci, ada Ahok benci, ada Awkarin benci, lihat Rina Nose buka hijab jadi benci, eh giliran ada yang buka baju dicari-cari linknya.

Ayo dong jangan mudah apatis, sinis, menerima atau menolak sesuatu yang datang pada kita. Ambil saja yang sekiranya membuat kita jadi lebih baik. Lebih dekat dengan Tuhan, lebih kagum pada pengetahuan, dan lebih takjub pada kemungkinan-kemungkinan.

Ahhhh saya nulis apa sih

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6