Dua Pengungsi di Posko Gor Swecapura terlibat perkelahian, Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 17.45 Wita.
Perkelahian antar pengungsi tersebut dipicu hal sepele, yakni karena bercanda.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perkelahian antar pengungsi tersebut bermula ketika Gede Saputra (22), Asal Muncan, Selat, Karangasem bercanda dengan Gede Eka Sapitra (22) yang juga asal Desa Muncan.
Keduanya masih memiliki hubungan saudara, dan mengungsi di Gor Swecapura, Gelgel, Klungkung.
Tepatnya di tenda 3, Gede Eka Sapitra tiba-tiba melorotkan celana dari Gede Saputra.
Hal ini membuat Gede Saputra naik pitam.
Baca: Menang Pada Kasus Silver Sea 2, Menteri Susi: Negara Menang Melawan Mafia
Gede Saputra merasa tersinggung dengan gaya bercandanya Gede Eka Sapitra yang melorotkan celana.
Akhirnya mereka berdua pun terlibat baku pukul.
Melihat kejadian tersebut, ayah dari Gede Saputra, I Nengah Sutarjana (45) mendekat untuk melerai keributan tersebut dan memegang tangan Gde Eka Sapitra.
Merasa tangannya di pegang, Gde Eka Sapitra lalu reflek memukul Nengah Sutarjana dan mengenai pelipis kirinya.
Hal ini menyebabkan pelipis kiri dari Nengah Sutarjana mengalami luka memar atau benjol.
Kejadian tersebut sempat membuat pengungsi lainnya heboh dan melapor ke pos Kodim 1610/klk yang siaga di GOR Swecapura.
Personil Kodim pun mengamankan pelaku beserta korban dan membawanya ke pos polisi yang siaga di GOR Swecapura untuk dimediasi.
"Kejadian tersebut sudah dimediasi oleh kepolisian dengan kesepakatan damai dan saling memaafkan. Mereka juga berjanji tidak ada rasa dendam dan tidak mengulangi perbuatannya," Jelas Paur Humas Polres Klungkung, IPTU I Nyoman Sarjana ketika dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.
Berdasarkan pengakuan saksi disekitar TKP, Gede Saputra dan Gede Eka Sapitra tercium aroma alkohol dari mulut mereka.