Musim kemarau bagi para petani diwilayah Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, membawa berkah tersendiri. Para petani diwilayah tersebut, memanfaatkan area lahan persawahan untuk bercocok tanam kacang hijau.
Bertani kacang hijau biasa dilakukan setiap memasuki musim kemarau, karena tanaman kacang hijau tidak perlu membutuhkan banyak air dan perawatan yang intens. Walaupun tak pernah disiram, namun tanaman jenis tersebut tetap tumbuh subur.
Syahrun, salah seorang petani asal Desa Sukahurip, mengungkapkan, dari bertani kacang hijau, dirinya bisa mendapatkan untung besar. Selain harganya mahal mencapai Rp 11.000,- ribu rupiah/ per kilogram, juga cara menanam dan pemeliharannya yang relatif mudah.
Dia menjelaskan, begitu memasuki musim kemarau, diarea sawah tadah hujan, petani bisa langsung menebar kacang hijau, dan membiarkannya hingga beberapa pekan.
Setelah tumbuh, lanjutnya, baru ditebar pupuk seperti halnya memupuk tanaman padi. Setelah itu dibiarkan hingga tanaman berbuah, mengering dan petani bisa memanen.
“Penanaman kacang hijau ini tidak membutuh banyak air. Tidak membutuh pemeliharaan yang intens, seperti layaknya tanaman lain. Dibiarkan pun bisa tumbuh subur dan berbuah,”ungkap Syahrun, Sabtu (09/09).
Syahrun, menambahkan petani yang menanam kacang hijau di lahan seluas sekitar 1,3 ha, bisa memanen kacang hijau sebanyak tiga kali panen dengan jumlah produksi sekitar 1,2 hingga 1,3 ton. (Baehaki Efendi/WP ).