Setelah 'Om Telolet Om', frasa 'Eta Terangkanlah' tengah ramai di media sosial. Ketenaran frasa berbahasa Sunda tersebut tampak dari seringnya digunakan warganet dalam berbagai posting -an mereka.
'Eta Terangkanlah' sebenarnya merupakan parodi dari lirik lagu religi 'Khusnul Khotimah' yang dinyanyikan oleh Opick. Dalam lagu tersebut, lirik sebenarnya seperti ini
“Terangkanlah.. terangkanlah..
jiwa yang berkabut langkah penuh dosa
bila masa tlah tiada
kereta kencana datang tiba-tiba.”
Namun dalam video parodi yang viral, liriknya diubah menjadi seperti ini:
“Hiji dua hiji dua tilu
Eta terangkanlah… Eta terangkanlaahhh…
Eta jiwa yang berkabut
Eta yang penuh dosa
Ampunilah… ampunilaaah…
Ampunilah zikiri dosa mas Tono.”
Video yang viral tersebut dinyanyikan oleh tiga orang pria yang diduga orang Sunda. Akan tetapi, identitasnya tidak diketahui. Uniknya, mereka menyanyikan lagu tersebut dengan cara Acapela di mana satu orang menyanyikan lagu, sementara yang lain menciptakan suara alat musik pukul dan birama dengan mulut.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh The Bokers Gaming di YouTube. Hingga kini, parodi 'Eta Terangkanlah' itu telah ditonton lebih dari satu juta kali.
Setelah video parodi tersebut viral, barulah makin banyak versi parodi 'Eta Terangkanlah' yang dibagikan di media sosial. Apa Arti 'Eta Terangkanlah' yang Viral? Ini Kata Budayawan Sunda
Fenomena 'eta terangkanlah' yang menjadi viral di media sosial sebenarnya berasal dari lagu penyanyi religi, yaitu Opick, yang berjudul 'Khusnul Khotimah'.
Opick sendiri santai saat lagunya dibuat menjadi parodi.Kata 'eta terangkanlah' pun sering dilihat di media sosial, baik hanya berupa tulisan maupun parodi orang yang sambil menari diiringi lagu tersebut.
Budayawan Sunda dari Universitas Pasundan menjelaskan soal fenomena itu. Secara harfiah, kata 'eta' berasal dari bahasa Sunda yang berarti 'itu'.
"Sebetulnya, kalau saya lihat di YouTube itu kan pelesetan dari lagu Opick, ada kata 'terangkanlah' kan di lagunya. Saya nggak tahu siapa yang melesetin kenapa jadi viral," kata budayawan Sunda, Hawe Setiawan, ketika dihubungi detikcom, Senin (7/8/2017).
Sementara itu, kata 'eta' secara harfiah berarti 'itu' atau kata petunjuk sesuatu. Ia mengatakan kata 'eta' di dalam kalimat 'eta terangkanlah' dianggap sebagai verbal intensifiers, yaitu semacam kata bantu penguat kata kerja di depannya sehingga tidak ada artinya. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan orang Sunda yang menambahkan kata bantu sebagai penguat kata kerja di depan kata.
"Tapi dalam kesehariannya, kata 'eta' dapat dianggap sebagai penghantar penunjuk sesuatu. Di bahasa Sunda, ada sesekali verbal intensifiers, semacam penguat kata kerja. Misalnya, saya kasih contoh misalnya, 'diuk' artinya 'duduk', sebelum ada kata duduk biasanya ada awalan kata di depannnya, 'gek'. Jadi 'gek diuk'," kata Hawe.
Silahkan Downlpad dan lihat Videonya melalui Link dibawah ini! http://id.savefrom.net/#url=http://youtube.com/watch?v=peRTuLo4h6M&itct=CAoQpDAYDSITCPi_85GiytUCFS8tfgod524JZFIQZXRhIHRlcmFuZ2thbmxhaA%3D%3D&client=mv-google&hl=id&gl=ID&utm_source=youtube.com&utm_medium=short_domains&utm_campaign=m.ssyoutube.comatau kamu bisa langsung menuju Youtube.com dan lakukan pencarian dengan kata "Eta Terangkanlah" dan Temukan Gambar Videonya sesuai foto yang ada diatas Artikel ini!