Bukan Sedih ataupun Kecewa. Entah apa itu namanya, tetapi aku merasa punya beban menjadi sebagai Anak Sulung
Terlahir sebagai anak pertama dan mempunyai seorang adik. Aku senang dengan kehadiranmu adik manisku. Perhatian mama papa terbagi padamu. Kasih sayang untukmu pun bertambah dariku. Kesibukan mama papa dan perhatian yang terbagi membuatku merasa kehilangan sesuatu. Aku tau, tak selayaknya aku bersedih karena perhatian untukku terbagi padamu. Ternyata di sisi lain aku merasa punya tanggung jawab lain untukmu, dimana aku harus menjagamu, merawatmu dan memberi contoh yang baik untukmu. Terbaginya perhatian mama papa untukku dan kehadiran dirimu membuatku harus mandiri dengan keadaan baru ini.
Ampuni Keegoisan Kakakmu ini, maaf jika Aku sering mengecewakanmu
Bertambah besarnya dirimu, bertambah pula umurku. Semakin besar tuntutanku untuk bersikap dewasa. Tapi ternyata semua ini tak semudah yang kubayangkan. Aku bertambah besar dan mulai menghadapi kehidupan dengan masalah-masalah yang beraneka ragam. Maaf jika aku tak sempat menemanimu belajar, membantu membuatkan PR, bahkan terkadang aku marah karena keusilanmu.
Maaf atas semua kekecewaan yang kamu rasakan. Aku tak pernah bermaksud melakukan hal Setega itu padamu.
Sungguh, aku ingin meluangkan waktu untukmu, bermain, belajar bersama, melakukan hal-hal konyol, membantu membereskan rumah, mendengarkan ceritamu dan segala hal yang ingin kau lakukan bersamaku.
Ternyata Kehadiranku begitu penting untukmu
Sebenarnya aku cemburu padamu Adikku
Aku pernah membayangkan jika aku mempunyai seorang kakak, betapa senangnya diriku. Aku mendapatkan perhatian lebih selain dari mama papa. Aku punya teman bermain dirumah, aku punya keluarga yang bisa kujadikan sahabat di sela-sela kesibukan orang tua. Aku punya kakak, sosok yang selalu idamkan kehadirannya.
Akan kuusahakan untuk menjadi seorang kakak yang baik untukmu, menjadi seorang kakak yang sebenarnya aku idamkan kehadirannya
Ia yang sangat menyayangiku. Ia yang membuatku bangga memiliki kakak sepertinya. Aku pun tersadar. Kenapa aku ber-angan untuk mempunyai kakak seperti yang aku dambakan? Kenapa aku terus ‘mencari’? Padahal aku bisa ‘menjadi’. Aku bisa menjadi sesosok kakak yang aku idamkan sendiri. Menjadi kakak yang dapat membahagiakan adiknya, membanggakan adiknya. Terimakasih kuucapkan pada Yang Maha Kuasa, terimakasih telah menyadarkanku. Adikku tersayang, aku akan berusaha semampuku untuk menjadi yang terbaik untukmu.
Love you Adik-adiku Rissa Amelia & Richy Andrian.