Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Mengalami Kejadian Seperti yang Sudah Pernah Dialami - Dejavu

Dejavu dalam islam
5 min read
Gambaran dejavu
Hi hallo friend, Gimana kabarnya? Pernah kah kamu seperti merasakan kejadian masa lalu yang terasa terulang kembali? Mungkin kamu akan mengatakan "Eh kok kayak yang udah kita begini?" Atau kalo orang sunda bilangnya: "ih naha asa nu enggeus ieu teh?"

Atau percakapannya kurang lebih sama yakni kamu sedang mempertanyakan kejadian sekarang itu terasa sudah terjadi di masa lalu. Lalu apakah sebutan untuk isitilah ini? Dan kenapa bisa seperti ini?

Berikut adalah ulasannya yang sudah Chakly rangkum dibawah ini:

Ya, Tiada lain kejadian yang pernah dialami tersebut adalah disebut dengan istilah Dejavu dimana saat kamu merasa apa yang terjadi sekarang, pernah dialami di masa lalu. Dan berikut ada beberapa teori untuk menjelaskan mengapa dejavu bisa terjadi.

Banyak di antara kita yang mengalami hal serupa. Pergi ke suatu tempat dan merasa bahwa tempat itu pernah dikunjungi sebelumnya, padahal kita baru pertama kali ke sana. Hal ini dinamakan sebagai fenomena dejavu.

Pengertian Dejavu

Dejavu merupakan istilah yang dibuat oleh seorang psikolog bernama Emile Boirac pada tahun 1876. Dalam bahasa Prancis, deja vu artinya “pernah merasa,” atau “pernah melihat”. Dejavu adalah perasaan bahwa apa yang kita alami sekarang, pernah terjadi di masa lampau. Bahkan, terkadang kita bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Perasaan ini berlangsung sekitar 10 hingga 30 detik. Seringkali, dejavu dikaitkan dengan hal-hal mistis, padahal fenomena tersebut dapat dijelaskan secara sains.

Teori Penyebab Dejavu

Apa yang menyebabkan dejavu? Peristiwa ini diteliti oleh banyak ilmuwan selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, dejavu dapat dijelaskan melalui beberapa teori berikut:

1. Teori Split Perception

Teori ini menjelaskan dejavu dapat terjadi apabila orang melihat hal yang sama di waktu yang berbeda. Otak kita membentuk ingatan dalam sekali pandang meskipun dalam waktu yang singkat. Bisa aja kita cuma melihatnya sekilas, lalu fokus mengerjakan hal lain.

Misalnya, pas naik kendaraan umum, kamu melewati sebuah bangunan tua, tapi nggak fokus karena sambil main HP. Esok harinya, kamu naik angkutan yang sama dan kembali melewati bangunan itu. Kamu pun sontak bergumam “Eh, kayak pernah lihat rumah ini deh, tapi dimana ya?” Nah, di momen inilah Dejavu terjadi.

2. Teori Memory Recall

Kalau split perception terjadi di lokasi yang sama, teori memory recall berlangsung di tempat yang berbeda dengan suasana yang mirip. Saat kamu pergi ke coffee shop bernuansa Jepang di kawasan Blok M, kamu merasa nggak asing dengan bangunan itu. Ternyata, interior di sana mirip dengan kafe asli di Jepang yang kamu datangi waktu kecil.

Teori memori recall mengatakan dejavu disebabkan oleh respons otak terhadap peristiwa yang pernah dilalui sebelumnya. Kenangan masa kecil, liburan singkat, bahkan aroma parfum dapat membawa kamu mengenang masa lalu.

3. Gangguan Sirkulasi Otak

Dejavu juga disebabkan oleh gangguan sirkulasi otak atau minor brain circuit malfunctions. BTW, otak kita punya 2 (dua) tempat penyimpanan memori, yakni memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Dejavu terjadi apabila otak salah merespons kejadian yang sedang berlangsung.

Seharusnya, apa yang kamu lihat sekarang disimpan di memori jangka pendek. Tapi, otak langsung membawanya ke ingatan jangka panjang. Saat kejadian tersebut berulang, kamu merasa hal itu terjadi di masa lampau. Padahal, kamu baru saja merasakannya beberapa menit yang lalu.

4. Kejang Lobus Temporal

Penyebab dejavu yang terakhir yaitu kejang lobus temporal. Jangan panik, hal ini umumnya hanya dialami oleh penderita epilepsi, stroke, tumor atau kelainan pembuluh darah di otak. Lobus temporal otak bertanggung jawab dalam memproses emosi dan penyimpanan ingatan jangka pendek.

Kejang lobus temporal menyebabkan respons seseorang terhadap lingkungan sekitar menjadi menurun. Mereka dapat melakukan hal yang sama secara berulang. Ketika kejang terjadi, mereka bisa berhalusinasi dan merasakan dejavu.

Apakah Dejavu Berbahaya?

Menurut penelitian, dejavu lebih sering terjadi pada remaja karena aktivitas yang padat, sehingga memicu stres dan mempengaruhi cara kerja otak. Tapi tenang aja, layaknya komputer yang memproses informasi, wajar jika otak kita sesekali error.

Sebagian besar manusia pernah mengalami dejavu. Dejavu tidak berbahaya apabila terjadi 1 atau 2 kali seumur hidup. Nah, kalau dejavu sudah menganggu kegiatan sehari-hari, kamu bisa berkonsultasi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Fenomena yang Mirip dengan Dejavu

Selain dejavu, ada juga jamais vu, deja reve, dan capgras syndrome. Ketiganya juga berkaitan dengan ingatan manusia. Apakah kamu pernah mengalami satu di antaranya?

Dejavu dalam Islam

Fenomena Deja Vu memang belum terungkap pembahasan kuhusunya dalam Al-Quran, Namun banyak hal-hal yang harus kita waspadai dalam hidup terutama tentang bahayanya bujuk rayuan Setan. Ingatlah bahwa kita hidup di dunia ini memiliki musuh abadi yang akan menjerumuskan kita kedalam Neraka. Yakni mereka adalah Setan/Iblis dan Jin.

Jin memang sudah ada sebelum manusia diciptakan, Dalam surat Al-Hijr: 27 disebutkan bahwa jin telah diciptakan sebelum manusia. Hal yang sama juga ditegaskan dalam kisah Adam dan Iblis yang diceritakan di tujuh tempat berbeda dalam Al-Qur'an, dan di setiap tempat disebutkan bahwa Iblis sudah ada saat manusia diciptakan. Bahkan dalam surat Al-Kahfi: 50 disebutkan bahwa Iblis termasuk golongan jin.

Deja Vu bisa saja menjadi senjata mereka untuk menipu dan membuat fitnah sehingga kita menjadi lemah iman bahkan keluar dari jalan yang benar. Naudzubillah min dzalik.

Contoh Tipu daya setan dalam menggunakan Dejavu ini adalah kamu akan diarahkan ke arah yang tak sejalur dengan Islam. Misalnya kamu akan menganggap bahwa fenomena dejavu ini adalah bukti nyata bahwa Reinkarnasi itu benar-benar ada karena sudah jelas bisa mengetahui kejadian yang belum pernah terjadi.

Padahal dalam islam Reinkarnasi itu tidak dibenarkan, Kita tak akan mengalami hidup lebih dari satu di dunia ini dalam berbagai jenis lain seperti yang diceritakan dalam reinkarnasi, Tetapi kita akan hidup dan mati hanya sekali di dunia ini dan kemudian kita akan hidup kembali di akhirat kelak dengan 2 pilihan jalan yang berbeda yakni Hidup di Surga atau di Neraka dan kita akan tetap menjadi diri sendiri tetapi perubahan akan terjadi sesuai dengan amal perbuatan kita.

Kemudian tipu daya lain yang digunakan setan pada Dejavu adalah bisa saja ia (setan) memberikan tipuan seolah kejadian tersebut sudah terjadi dan membuat kejadian yang dirasa akan terjadi bisa membahayakan dirinya seperti kamu melihat seorang teman yang sedang  memegang pisau untuk memotong daging, Dan dalam fikiran kamu merasa bahwa kejadian tersebut terasa sudah pernah terjadi. Dan dalam gambaran itu setan berbisik bahwa setelah itu dia akan membunuhmu dengan pisau itu, Maka bunuhlah dia sebelum dia membunuhmu. Maka jika kamu ikut dengan bujuk rayuan busuknya, Niscaya kamu akan menjadi golongan orang-orang yang merugi di akhirat kelak karena Di banyak tempat dalam Al-Qur'an, juga telah disebutkan bahwa Iblis pada saat penciptaan Adam telah bertekad untuk menyesatkan umat manusia, dan sejak saat itu jin setan terus-menerus mencoba menyesatkan manusia, tetapi mereka tidak memiliki kekuatan untuk mengalahkannya dan membuatnya melakukan sesuatu dengan paksa termasuk modus dalam dejabu ini. Akan tetapi, mereka mengilhaminya dengan saran-saran jahat, membujuknya, dan membuat kejahatan tampak baik baginya.


Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6