Denger kata “cowok diperkosa”, nggak sedikit lho teman-teman kita yang nyengir dan menganggap hal itu mustahil. Padahal dasar kata “perkosa” punya arti yang luas, yaitu menundukan dengan kekerasan, memaksa bahkan melanggar.
Bukan cuma cewek yang bisa diperkosa, hukum negara ini juga bisa diperkosa.
Memang, dengan seringnya cewek yang menjadi korban kekerasan sexual (dilecehkan bahkan diperkosa), sementara kasus-kasus pemerkosaan ke cowok jarang terdengar, kadang kita jadi merasa nggak aware (Menyadari) sama keadaan tersebut.
Padahal jarangnya cowok menjadi korban pemerkosaan justru bisa jadi karena tidak banyak terungkap atau sengaja didiamkan_dirahasiakan karena malu, bahkan dianggap tidak mungkin terjadi, mengingat fisik cowok yang katanya kuat sehingga mereka bisa saja melawan tindakan dan mencegah pemerkosaan tersebut.
Bukan cuma cewek yang bisa diperkosa, hukum negara ini juga bisa diperkosa.
Memang, dengan seringnya cewek yang menjadi korban kekerasan sexual (dilecehkan bahkan diperkosa), sementara kasus-kasus pemerkosaan ke cowok jarang terdengar, kadang kita jadi merasa nggak aware (Menyadari) sama keadaan tersebut.
Padahal jarangnya cowok menjadi korban pemerkosaan justru bisa jadi karena tidak banyak terungkap atau sengaja didiamkan_dirahasiakan karena malu, bahkan dianggap tidak mungkin terjadi, mengingat fisik cowok yang katanya kuat sehingga mereka bisa saja melawan tindakan dan mencegah pemerkosaan tersebut.
Kasus Perkosaan Wanita Terhadap Pria
Namun, ada teman-teman kita yang lemah, mungkin bukan cuma fisiknya tapi keadaan yang bikin mereka tidak berdaya sehingga pada akhirnya mereka pun harus menjadi korban pemerkosaan.Untuk itu, kamu jangan merasa lengah, pasalnya beberapa Cerita ini membuktikan bahwa, ternyata cowok juga bisa jadi korban pemerkosaan. Ini buktinya!
* Remaja Cowok Diperkosa Bu RT
April 2013, Emayartini alias May Binti Mansyur (38) didakwa telah memerkosa 6 remaja cowok di bawah umur. Ia divonis hukuman 8 tahun penjara.Mungkin saat ini, May yang juga seorang ibu Rukun Tetangga (RT) masih mendekam dalam penjara wanita.
Kasus ini terjadi di Bengkulu, di mana 6 remaja menjadi korban hawa nafsu May yang mengaku tidak puas dengan “kerja”suaminya.
Makanya, untuk memuaskan nafsunya, May menggoda para remaja itu terlebih dahulu dengan memancing syahwat mereka sehingga akhirnya mereka dipaksa melayani May.
Makanya, untuk memuaskan nafsunya, May menggoda para remaja itu terlebih dahulu dengan memancing syahwat mereka sehingga akhirnya mereka dipaksa melayani May.
Lantaran menerima tawaran menginap di rumah artis di Jakarta Utara, cowok belasan tahun ini sempat mendapat perlaukan tidak mengenakan, yaitu diraba-raba bagian kelaminnya.
Awal kejadiannya, sang artis meminta cowok itu untuk memijitnya di kamar, namun satu waktu kemudian sang artis pria meminta pelayanan lebih.
Kasus tersebut masih terus berkembang dan belum selesai hingga sekarang.
Namun atas pengakuan pelaku di penyidikan awal, sementara waktu dalam proses persidangan pelaku SJ mendekam di dalam tahanan. Sementara korban, masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut dan entah sampai kapan kasusnya akan benar-benar tuntas terungkap untuk membuktikan kejadian yang sebenarnya?
Film ini mengadegankan kejadian horros sex dimana Fauzi Baadilla diperkosa secara paksa dan bergiliran oleh perempuan suku Memberamo Tengah, Papua.
Merurut cerita dari mulut ke mulut, keberadaan para perempuan Suku Papua itu memang misteri adanya.
Sebagian percaya, mereka hidup di sekitar Memberamo Tengah, ada lagi yang mengatakan mereka berada di antara Waropen dan Memberamo, dan yang muncul dalam versi film Lost In Papua, perempuan suku ini berada di daerah Boven Digul.
Pada saat Fauzi Baadila dan dua pria lain tersesat di pedalamam Papua, mereka seakan tidak berdaya melanjutkan perjalanan. Perempuan suku yang menemukan mereka tidak tahan untuk menahan nafsu sehingga setiap kali ada pria tersesat mereka memerkosanya demi mendapat benih keturunan sehingga suku mereka yang kebanyakan wanita tetap lestari adanya.
Kejadian dalam film itu katanya diangkat dari kisah nyata yang ditemukan di salah satu pedalaman Papua.
* Pemuda Dilecehkan Artis
Kabar yang masih terus didalami pihak kepolisian DKI Jakarta adalah kasus cowok penonton bayaran yang dilecehkan seorang artis pria. Kabar ini sempat menghebohkan massa. Pasalnya, kasus ini seakan membuktikan bahwa cowok juga bisa dilecehkan_oleh sesama kelaminnya.Lantaran menerima tawaran menginap di rumah artis di Jakarta Utara, cowok belasan tahun ini sempat mendapat perlaukan tidak mengenakan, yaitu diraba-raba bagian kelaminnya.
Awal kejadiannya, sang artis meminta cowok itu untuk memijitnya di kamar, namun satu waktu kemudian sang artis pria meminta pelayanan lebih.
Kasus tersebut masih terus berkembang dan belum selesai hingga sekarang.
Namun atas pengakuan pelaku di penyidikan awal, sementara waktu dalam proses persidangan pelaku SJ mendekam di dalam tahanan. Sementara korban, masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut dan entah sampai kapan kasusnya akan benar-benar tuntas terungkap untuk membuktikan kejadian yang sebenarnya?
* Diperkosa Perempuan Suku Papua
Tahun 2011 film berjudul “Lost in Papua” mengungkap kejadian bahwa ada fenomena dimana cowok juga bisa diperkosa, yaitu oleh perempuan suku Papua.Film ini mengadegankan kejadian horros sex dimana Fauzi Baadilla diperkosa secara paksa dan bergiliran oleh perempuan suku Memberamo Tengah, Papua.
Merurut cerita dari mulut ke mulut, keberadaan para perempuan Suku Papua itu memang misteri adanya.
Sebagian percaya, mereka hidup di sekitar Memberamo Tengah, ada lagi yang mengatakan mereka berada di antara Waropen dan Memberamo, dan yang muncul dalam versi film Lost In Papua, perempuan suku ini berada di daerah Boven Digul.
Pada saat Fauzi Baadila dan dua pria lain tersesat di pedalamam Papua, mereka seakan tidak berdaya melanjutkan perjalanan. Perempuan suku yang menemukan mereka tidak tahan untuk menahan nafsu sehingga setiap kali ada pria tersesat mereka memerkosanya demi mendapat benih keturunan sehingga suku mereka yang kebanyakan wanita tetap lestari adanya.
Kejadian dalam film itu katanya diangkat dari kisah nyata yang ditemukan di salah satu pedalaman Papua.
- Sumber: PostBelitung
- Judul: Tak Hanya Wanita Jadi Korban, Inilah Deretan Pemerkosaan Terhadap Lelaki
- Link: https://belitung.tribunnews.com/amp/2016/06/12/tak-hanya-wanita-jadi-korban-inilah-deretan-pemerkosaan-terhadap-lelaki?page=2
ilustrasi
Mempertontonkan Adegan Asusila Dalam Sebuah Hiburan Sosial itu Dilarang Keras
Biduan wanita dan pria di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi tersangka karena mempertontonkan aksi tidak senonoh di acara hajatan perkawinan. Keduanya hanya dikenai wajib lapor.
"Betul, kami sudah melakukan pemeriksaan. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka," kata Kapolres Bone AKBP Ardyanysah, seperti dilansir detikSulsel, Selasa (18/10/2022).
Ardyansyah mengatakan tindakan asusila tersebut terjadi pada Senin, 10 Oktober 2022, sekira pukul 16.00 Wita.
Tepatnya di sebuah acara pesta pernikahan di Dusun Lahua, Desa Pude, Kecamatan Kajuara.
"Dalam pengakuan AA dan SWN hanya ingin membuat acara pernikahan tersebut lebih semarak dan heboh. Makanya menampilkan aksi tak senonoh itu di depan umum," sebutnya.
Ardyansyah menambahkan keduanya terbukti sengaja merusak kesopanan di muka umum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281 Ayat (1e) KUHPidana. Pasal yang disangkakan adalah Pasal 281 ayat (1e) KUHP pidana dengan ancaman hukuman selama-lamanya dua tahun delapan bulan.
"Namun terhadap tersangka tidak dilakukan penahanan di Rutan Polres Bone karena perempuannya tidak keberatan dan ancaman hukumannya di bawah 5 tahun penjara makanya dikenakan wajib lapor saja. Keduanya akan menjalani wajib lapor 2 kali dalam seminggu yakni, hari Senin dan Kamis," jelasnya.
Muhammadiyah dan NU Mengecam Aksi Tak Senonoh
Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengecam aksi pria dan biduan wanita yang menampilkan aksi tak senonoh di atas panggung. NU juga meminta pemerintah menerbitkan edaran untuk melarang hiburan yang melanggar susila.
"Aksi itu tak layak dipertontonkan. Kami berharap bahwa pemerintah pada tingkatannya masing-masing dapat membuat edaran atau regulasi yang mencegah atau melarang jenis hiburan apa pun yang melanggar tata kesusilaan," kata Ketua Tanfidziyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Bone, Rahmatunnair, kepada detikSulsel, Kamis (20/10/2022).
Dosen IAIN Bone itu mengatakan hiburan atau tontonan yang diadakan oleh masyarakat semestinya memberikan edukasi. Tidak boleh menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama dan etika pangadereng.
Etika pangadereng adalah norma masyarakat Bugis yang di dalamnya berisi unsur-unsur yang keseluruhan mengatur pola perilaku, bahasa, aturan, interaksi dan tatanan sosial, serta aspek religius.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bone Muhammad Tahir Arfah mengecam aksi pria dan biduan yang mempertontonkan aksi tak senonoh di atas panggung di Kajuara. Tahir menegaskan hal itu sangat merusak moral masyarakat.
"Perbuatan tersebut dapat merusak moral masyarakat. Khususnya anak-anak dan generasi muda karena dipertontonkan di hadapan orang banyak," kata Tahir Arfah kepada detikSulsel, Rabu (19/10/2022).
Arfah mengimbau masyarakat di Kabupaten Bone tidak menghadirkan tontonan yang dapat merusak moral anak saat menggelar hajatan. Dia mengingatkan bahwa warga seharusnya membentengi generasi muda dari berbagai pengaruh negatif.
- Sumber: Detik
- Judul: Biduan Wanita Tak Senonoh dengan Pria di Hajatan, Berujung Tersangka
- Link: https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/d-6359361/biduan-wanita-tak-senonoh-dengan-pria-di-hajatan-berujung-tersangka/amp