Penemuan benda berbentuk kepala naga berbelalai seperti gajah dan berbadan ular dari Gunung Lalakon menjadi hal menarik bagi dunia ilmu purbakala atau Arkeologi. Temuan tersebut akan menjadi bahan kajian dan edukasi bagi generasi masa kini.
Benda yang memiliki berat 30 kilogram dengan panjang 110 cm dianggap aneh masyarskat Gunung Lalakon dan kini disimpan di Museum Sri Baduga. Penanggung Jawab Koleksi Arkeologi Museum Sri Baduga, Romulo M Hum mengatakan saat ini benda artefak diamankan dahulu walaupun kejelasannya masih belum pasti.
"Dari penampilannya masuk ke dalam peninggalan purbakala masa Hindu-Budha. Ini seperti arca, fungsinya sebagai mengarah kepada tempat yang sakral," ujar Romulo M Hum di Museum Sri Baduga, Jalan BKR No 185, Senin (18/9/2017). Bentuk artefak ini memang sangat unik karena memiliki ornamen berupa wajahnya yang bebelalai seperti gajah dan di bagian kepalanya terdapat kuncup bunga teratai.
Bagian badannya memanjang seperti ular, di bagian lehernya terdapat bagian batu mulia yang sudah hilang dan di bagian lainnya terdapat batu mulia yang masih utuh berwarna-warni. Di bagian lainnya terdapat sisik seperti naga dan bagian belakangnya terpotong, sehingga penemuan artefak ini sudah tidak utuh dan terdapat beberapa bagian yang sudah rusak.
Hingga saat ini pihak Sribaduga masih harus menunggu penelitian untuk melihat hasil apakah benda tersebut benda bersejarah atau bukan. Benda tersebut ditemukan di atas tanah yang ditutupi tanah liat menjadi pertanyaan karena artefak tidak berada di dalam tanah dan tidak hasil galian masyarakat di Gunung Lalakon.