Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Jangan Dipukul! Lalu, Bagaimana Cara Paling Manusiawi Membunuh Ikan?

Ikan merupakan sumber protein halal selain ayam, kambing, dan sapi.

Ikan adalah salah satu bahan pangan yang halal menurut ajaran Islam. Bahkan ketika sudah mati, ikan tetap boleh dimakan.

Tetapi, ada beberapa jenis ikan yang mampu hidup lebih lama di luar air. Tentu, ikan tidak bisa dimatikan dengan disembelih seperti ayam, kambing, atau sapi.

Ikan yang cukup banyak dikonsumsi adalah lele. Biasanya, lele dibeli dalam keadaan hidup dan kebanyakan ibu-ibu mematikannya dengan cara dipukul di bagian kepala.

Cara ini sebenarnya tidak dianjurkan dalam Islam. Memukul kepala membuat ikan mati dalam keadaan tersiksa.

Lantas, bagaimana cara mematikan ikan yang baik menurut Islam?

Dikutip dari laman konsultasi syariah, status bangkai ikan adalah halal. Dasarnya, sabda Rasulullah Muhammad SAW yang diriwayatkan Ahmad, Ibnu Majah, dan Al Albani, dari Ibnu Umar RA.

" Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua gumpalan darah. Untuk bangkai: Ikan dan belalang. Untuk gumpalan darah: liver (hati), dan limpa."

Sehingga, ikan yang mati dengan cara apapun tetap halal. Kita bisa mengonsumsinya tanpa harus menyembelihnya.

Sedangkan untuk ikan yang masih hidup, Islam mengajarkan cara terbaik mematikannya. Cara tersebut yaitu dengan teknik yang paling cepat membuatnya mati.

Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW diriwayatkan Ahmad, Nasai, dan Tirmidzi.

" Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada makhluk apapun. Karena itu, jika kalian ingin membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik. Dan jika ingin menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian mengasah pisau kalian, agar sembelihannya cepat mati."

Next 

Semua ikan yang ditangkap untuk dimakan harus ditangani dengan hati-hati untuk mengurangi stres dan dibunuh secara manusiawi sesegera mungkin setelah ditangkap. Pembunuhan secara manusiawi mengharuskan ikan dipingsankan (dijadikan pingsan seketika) sebelum dikeluarkan darahnya.

Ikan harus tetap berada di dalam air sampai sesaat sebelum dilakukan pemingsanan. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menyetrum ikan yang ditangkap dengan tangan: pemingsanan perkusi dan spiking (juga dikenal sebagai pithing atau iki-jime).

Pemingsanan perkusi melibatkan pukulan kuat dan akurat ke kepala dengan instrumen tumpul. Kekuatan yang dibutuhkan akan tergantung pada ukuran ikan. Pukulan harus ditujukan tepat di atas mata agar berdampak pada otak. Efektivitas setrum harus diperiksa dan pukulan lain diterapkan jika ikan tidak pingsan.

Spiking melibatkan mengarahkan paku tajam (seperti pemecah es atau obeng tajam) ke dalam otak ikan. Paku harus ditempatkan pada posisi menembus otak ikan dan kemudian didorong dengan cepat dan kuat ke dalam tengkorak. Dampak lonjakan harus menghasilkan ketidaksadaran segera. Paku kemudian harus dipindahkan dari sisi ke sisi untuk menghancurkan otak. Kunjungi www.ikijime.com untuk penjelasan rinci tentang proses ini.

Setelah pemingsanan atau spiking, ikan harus dikeluarkan dengan memotong penggaruk insang atau, dengan ikan yang lebih besar, arteri utama.

Metode berikut ini tidak cocok untuk membunuh ikan karena tidak mengakibatkan kematian yang cepat atau manusiawi: mendinginkan dengan es dalam menahan air, karbon dioksida dalam menahan air; pendinginan dengan es dan karbon dioksida dalam menahan air; mandi garam atau amonia; sesak napas karena dikeluarkan dari air; mengeluarkan darah tanpa pemingsanan

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6