Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Wewey Wita Raih 30 Emas, Atlet Silat Ciamis ini Disebut Memiliki Darah 2 Pendekar

2 min read

Pesilat Indonesia Wewey Wita (sabuk biru) saat melawan pesilat Vietnam Thi Them Tran pada final nomor Tarung Putri Kelas B (50-55Kg) di JIEXPO kemayoran, Jakarta, Rabu (29/7/2018). Wewey Wita berhasil mengalahkan atlet Vietnam dan berhak atas medali emas.
Pesilat Indonesia Wewey Wita (sabuk biru) saat melawan pesilat Vietnam Thi Them Tran pada final nomor Tarung Putri Kelas B (50-55Kg) di JIEXPO kemayoran, Jakarta, Rabu (29/7/2018). Wewey Wita berhasil mengalahkan atlet Vietnam dan berhak atas medali emas.
 Pesilat cantik Wewey Wita (25) kembali menjadi perbincangan berkat prestasinya di Asian Games 2018.

Siapa sangka, perjalanan hidupnya ternyata penuh liku. Ia menjadi tulang punggung keluarga bahkan sejak masih sejak remaja.

Tak juga banyak yang tahu bahwa anak sulung pasangan Ani Rohimah (48) dan Atong Wijaya itu juga cucu kesayangan Abah Ubun Bunjamin, yang semasa hidupnya dikenal sebagai kuncen Situs Galuh Jambansari.

Ani adalah anak ketiga Abah Ubun dan Mak Idat Datijah. Menurut Nandang Sembada (51), uwak Wewey, hubungan Wewen dengan kakek-neneknya memang sangat dekat.

Wewey, kata Nandang, bahkan sempat berniat memberangkatkan kakek dan neneknya itu ke Tanah Suci, tak lama setelah berhasil meraih emas pada PON di Riau tahun 2012.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat), Prabowo Subianto memberikan medali pada pesilat putri Indonesia Wita Wewey pada pertandingan partai final pencak silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Wita Wewey, meraih medali emas pada partai final kelas B putri 50 kg sampai 55 kg mengalahkan atlet pencak silat asal Vietnam, Tran Thi Them. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

"Sayang, belum niat baik itu terkabul, Abah (Ubun Bunjamin) sudah lebih dulu berpulang ke Rahmatullah tahun 2016 dalam usia 104 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman umum Babakan Sindangrasa," ujar Nandang, yang sejak dua tahun lalu menggantikan Abah Ubun menjadi kuncen Situs Galuh Jambansari.

Nandang mengatakan, orang tua Wewey menikah tahun 1990-an. Ani waktu itu bekerja di sebuah restoran di Tangerang, sedangkan Atong, yang berasal dari Singapura, bekerja di pabrik pengolahan kayu di Tangerang.

Suami-istri ini sempat tinggal di rumah kontrakan di Cireundeu, Banten, selama enam tahun.

"Jadi, di dalam tubuh Wewey mengalir darah dua pendekar. Mungkin itulah semangat yang membuat Wewey meraih puncak prestasinya sebagai pesilat," kata Nandang.

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6