Seorang pengunjung Objek Wisata Icakan, asal Kelurahan Benteng, Kecamatan Ciamis, dikabarkan meninggal dunia akibat tenggelam saat berenang di salah satu wahana air yang terdapat di objek Wisata Icakan Desa Sukamulya, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Selasa (21/07/2015).
Warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi Wisata Icakan, mengaku kaget, lantaran ini kali pertama ada pengunjung yang meninggal akibat tenggelam di wahana air tersebut. “Setelah mendapat kabar, saya langsung datang ke lokasi untuk melihatnya secara langsung. Disana sudah ada petugas medis dan aparat kepolisian,” kata sumber Koran HR yang enggan disebutkan namanya itu.
Menurut sumber Koran HR, peristiwa menyedikan itu tentunya membuat semua pihak merasa kaget, termasuk pengelola Objek Wisata Icakan dan warga sekitar. Soalnya, sejak lama berdiri, kecelakaan seperti ini belum pernah terjadi di Icakan.
“Baru kali ini ada kejadian pengunjung meninggal. Apalagi dia meninggal di sebuah wahana air yang selama ini menjadi andalah Icakan karena diminati banyak pengunjung,” ucapnya.
Ketika dikonfirmasi Koran HR, Ici, petugas pengelola Obyek Wisata Icakan, Selasa (21/07/2015), membenarkan peristiwa meninggalnya soerang pengunjung akibat tenggelam tersebut.
“Kami (pengelola) juga sangat kaget. Karena baru pertama kali ada kejadian seperti ini. Meski begitu, sesaat setelah kejadian, kami langsung mengambil tindakan dan segera mengevakuasi korban ke RSUD Ciamis,” jelasnya.
Menurut Ici, peristiwa tersebut terjadi pada Hari Selasa (21/07/2015), sekitar pukul 16.00 WIB (sore). Awalnya, pengelola mendapat informasi dari pengunjung yang berenang di tempat atau wahana yang sama dengan korban.
“Kami bergegas menolongnya (Korban) bersama aparat kepolisian dan Babinsa yang memang disiapkan untuk mengamankan tempat wisata Icakan selama masa libur lebaran,” ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan di RSUD Ciamis, lanjut Ici, korban memiliki riwayat penyakit epilepsi atau lebih akrab dikenal dengan ‘ayan’. Ici menandaskan, korban tidak meninggal di kolam renang, melainkan di perjalanan saat menuju RSUD.
“Namun begitu, kami sudah bertemu pihak keluarga, kami juga bertanggungjawab, memberikan santunan. Sebagaimana permintaan pihak keluarga, korban langsung dibawa ke Jakarta,” imbuhnya. (es/Koran-HR)