Vagina yang sehat idealnya tidak berbau, tidak terasa gatal, dan tidak berwarna kemerahan di bagian vulva. Nyatanya, vagina cenderung menjadi lebih lembap selama menstruasi. Area kewanitaan yang tertutup, rentan membuat vagina menjadi lembap dan membuat bakteri dan jamur berkembang biak dengan mudah.
Akibatnya, wanita akan lebih mudah mengalami vagina gatal dan keputihan. Selain kedua keluhan tersebut, pertumbuhan jamur yang tidak terkendali di vagina juga bisa menyebabkan kemerahan, nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual, ruam, gatal, serta pembengkakan vagina.
Penyebab Vagina Gatal dan Keputihan
Meski cukup sering terjadi, vagina gatal dan keputihan saat haid sebaiknya tidak disepelekan. Sebab, kondisi vagina yang lembap selama menstruasi memungkinkan jamur dapat tumbuh secara tidak terkendali, terutama saat menstruasi.
Terlebih bila Anda tidak menjaga kebersihan vagina secara rutin. Berikut beberapa penyebab vagina gatal dan keputihan:
Jarang mengganti pembalut atau pantylinerPerubahan pH vagina
Menggunakan celana dalam yang terlalu ketat
9 Tips Menjaga Kebersihan Vagina
Vagina merupakan organ tubuh wanita yang dapat membersihkan dirinya sendiri. Meski demikian, bukan berarti hal tersebut membuat Anda lalai dalam menjaga kebersihannya. Berikut cara mencegah munculnya keluhan di vagina, seperti:
Membersihkan vagina secara rutinMembersihkan vagina sangat penting untuk dilakukan secara rutin dan benar, terutama saat Anda sedang memasuki siklus menstruasi. Bersihkan vagina setiap kali Anda selesai buang air kecil dan buang air besar.
Menggunakan pembersih kewanitaan dengan bijak Anda juga bisa menggunakan sabun kewanitaan untuk membersihkan vagina.
Konsumsi makanan sehat
Kegiatan yang sederhana ini sering sekali dilupakan para wanita. Padahal, mencuci tangan berguna untuk mencegah perpindahan bakteri yang mungkin ada di tangan ke vagina, sehingga memperkecil terjadinya infeksi. Pastikan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut atau pantyliner untuk vagina yang lebih sehat.
Pilih pembalut yang berdaya serap baik
Gunakanlah pembalut yang memiliki daya serap baik. Penggunaan pembalut yang berdaya serap baik memungkinkan vagina tetap kering, sehingga terlindungi dari pertumbuhan bakteri dan jamur, serta mencegah munculnya bau tidak sedap selama haid. Jadi, temukanlah pembalut yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Pilih pembalut yang tidak beraroma
Disarankan memilih pembalut yang tidak mengandung pewangi atau parfum, terlebih jika Anda mempunyai kulit sensitif. Tambahan parfum pada pembalut hanya akan membuat kulit area kewanitaan rentan mengalami gatal-gatal dan terjadi keputihan. Disarankan memilih produk pembalut yang berlabel hipoalergenik, karena produk jenis ini dianggap lebih aman untuk pemilik kulit sensitif.
Pembalut dengan antibakteri alami
Untuk mendapatkan perlindungan ekstra, Anda bisa menggunakan pembalut yang memiliki kandungan bahan alami, salah satunya adalah daun sirih. Daun sirih sudah sejak lama diketahui memiliki kandungan antiseptik. Tak heran bila kandungan yang terdapat di dalam daun sirih kerap digunakan untuk mencegah infeksi dan iritasi pada luka. Meski demikian, bukti klinis terkait efektivitas daun sirih dalam mencegah iritasi dan infeksi masih perlu diteliti lebih lanjut.
Konsultasikanlah ke dokter apabila Anda mengalami tanda infeksi atau iritasi pada vagina yang bisa terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan organ kewanitaan. Oleh karena itu, jangan malas untuk selalu menjaga kebersihan organ kewanitaan secara rutin, terutama saat menstruasi.