Wilujeung Sumping di Blog GeegleHayoO

Mencurangi Data facebook untuk Kampanye

Isu kebocoran 50 juta data penggguna Facebook

Membuat perusahaan teknologi pemilik WhatsApp dan Instagram tersebut krisis. Jika terbukti benar, skandal ini menjadi salah satu yang terbesar--bahkan terparah--yang pernah dialami raksasa media sosial tersebut.

Cambridge Analytica (CA) dilaporkan terlibat dalam skandal kebocoran data 50 juta pengguna Facebook. Firma yang pernah bekerja dengan tim kampanye Donald Trump saat pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2016 itu dituding menggunakan jutaan data pengguna untuk membuat sebuah software yang bisa memprediksi dan memengaruhi pemilihan suara.

Selain itu, data pengguna Facebook juga diduga dimanfaatkan CA untuk kampanye referendum Uni Eropa di Britania Raya. Hal ini tentunya sangat berisiko, di mana data privasi kita bisa digunakan untuk memengaruhi suara politik, dan akan berimbas besar ke hasil pemungutan suara yang pastinya mencoreng nilai demokrasi.

BACA JUGA

HEADLINE: 37 Juta Kartu SIM Terancam Diblokir, Kok Adem Ayem?

HEADLINE: Kartu SIM Kena Blokir, Buruan Registrasi Sebelum Hangus

HEADLINE: Smartphone Tiongkok Menggurita, Vendor Lokal Terjepit?

CA sendiri adalah perusahaan yang dimiliki oleh miliarder teknologi bernama Robert Mercer. Salah satu jajaran direksinya, sebelum dilantik sebagai penasihat Presiden Trump, adalah Steve Bannon yang juga petinggi di media konservatif Breitbart.

Sejak 2014 silam, Cambridge Analytica mengembangkan sebuah teknik untuk mendapat data Facebook dari kuis kepribadian. Tipe kuis yang memang cukup populer di

Facebook ini dikerjakan oleh perusahaan pihak ketiga yakni Global Science Research.

Apakah pemanfaatan metode tersebut juga akan terjadi di Indonesia? Jika demikian, apakah pengguna akan ramai-ramai meninggalkan Facebook?

Pengamat media sosial Abang Edwin Syarif Agustin menyebut tak tertutup kemungkinan hal itu dapat terjadi, mengingat tahun depan akan ada pilpres di Indonesia. Namun, ia menyebut memang belum ada fakta yang membuktikannya.

"Hal ini mungkin terjadi karena mengadu gagasan dan kompetisi di media sosial merupakan cara yang mudah--tak perlu menggunakan banyak biaya--ketimbang harus melakukan kampanye ke tempat-tempat tertentu," tutur Edwin saat dihubungi Tekno Liputan6.com , Rabu (21/3/2018) sore di Jakarta.

Terkait pandangan pengguna terhadap temuan Facebook ini, Edwin menyebut hal itu tergantung dari cara Facebook merespons masalah ini.

Saham Facebook Anjlok

Sentimen publik dilaporkan juga mulai negatif setelah masalah ini, terlihat dari turunnya nilai saham perusahaan tersebut yang anjlok 6,77 persen. Nilai valuasi perusahaan pun turun hingga US$ 36 miliar (setara dengan Rp 495 triliun) seiring dengan kekhawatiran investor atas kasus kebocoran data yang menimpa Facebook. Tak hanya itu, nilai kekayaan Mark Zuckerberg juga turun sebesar US$ 6,06 miliar atau setara Rp 83,3 triliun.

Liputan6.com

Data Bocor, Facebook Sewa ...

0 Suka 0 Komentar

Your browser is not supported.

Please update your browser or download our apps.

Sementara untuk di Indonesia, Edwin mengatakan, belum banyak pengguna yang menyadari masalah data. Namun, jika tiba-tiba ditemukan kasus serupa di Indonesia, bukan tak mungkin Facebook akan ditinggalkan pengguna.

"Saya pikir Facebook akan ditinggalkan (jika memang ada kasus serupa yang ditemukan di Indonesia). Apalagi jika ditemukan ada calon presiden tak terduga yang menang karena media sosial, pasti akan ada reaksi. Terlebih, kalau memang ada

whisteblower yang mengungkap hal ini," ucap pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Ansvia.

Karenanya, ia mengingatkan pengguna untuk memakai platform media sosial dan internet secara lebih berhati-hati. Edwin juga menuturkan pengguna harus memanfaatkan dan menggunakan media sosial sewajarnya.

Bersyukurlah Jika Semua Orang Bisa Tertawa Dan Senang Karena Kebodohanmu, Daripada Menjadi Orang Pintar Tetapi Selalu Menyusahkan Semua Orang...

1 komentar

  1. You could definitely see your skills within the work
    you write. The arena hopes for more passionate writers such as you who aren't afraid to
    mention how they believe. Always go after your heart.


    paterna ()
Bagaimana dengan Artikel ini?
Silahkan Anda Bebas Berpendapat!
((
___; )
(6