Karena kemampuan atau sifat yang spesial inilah, akhirnya seorang Roy Kiyoshi yang merupakan paranormal muda, dahulu memiliki pengalaman pahit terkena intimidasi dari teman-teman sekolahnya, padahal dia sama saja dengan anak-anak lain. Ingin belajar.
“Pengalaman masa kecil saya kurang begitu menyenangkan. Saya merasakan penolakan-penolakan sangat terjadi. Saya dibilang anak iblis, anak setan, banyak dikucilkan itu yang membuat saya merasa sedih,” ungkap Roy.
Perlakukan tidak menyenangkan itu didasari karena kemampuan supranaturalnya yang tidak seperti teman-temannya yang lain. Roy menjelaskan ia gemar untuk datang lebih cepat ke sekolah sewaktu kecil, dan ketika itu setelah sampai ruangan kelas ia duduk di sudut kelas karena ada ‘makhluk lain’ yang memanggilnya untuk duduk bersama dan mengobrol.
Sampai pada akhirnya satu persatu teman-temannya datang dan mendapatinya berbicara sendiri.
Talenta luar biasa dari Tuhan ini Roy rasakan pertama kali ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama. Suatu hari tiba-tiba Roy mendapatkan mimpi yang menceritakan Engkongnya (kakek) meninggal dunia, banyak bunga duka, banyak tangisan. Dan berselang seminggu setelah mimpi itu, benar saja, kabar duka menyelimuti keluarga Roy karena kakeknya meninggal dunia karena serangan jantung di toilet rumahnya.
Untungnya Roy mempunyai orangtua dan keluarga yang sangat mendukungnya. “Saya anak indigo yang dibesarkan dengan adat ketimuran. Dan kemudian saya dididik dengan pemikiran open minded. Mama saya juga selalu berpesan ‘Dek kalau jalan kamu memang seperti ini ya tidak apa-apa. Yang penting kamu harus tanggung jawab’ berbekal itulah akhirnya saya bisa melewati kejadian demi kejadian yang tak menyenangkan dan jadilah saya seperti sekarang,” aku Roy.
Talenta luar biasa dari Tuhan ini Roy rasakan pertama kali ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama. Suatu hari tiba-tiba Roy mendapatkan mimpi yang menceritakan Engkongnya (kakek) meninggal dunia, banyak bunga duka, banyak tangisan. Dan berselang seminggu setelah mimpi itu, benar saja, kabar duka menyelimuti keluarga Roy karena kakeknya meninggal dunia karena serangan jantung di toilet rumahnya.
Untungnya Roy mempunyai orangtua dan keluarga yang sangat mendukungnya. “Saya anak indigo yang dibesarkan dengan adat ketimuran. Dan kemudian saya dididik dengan pemikiran open minded. Mama saya juga selalu berpesan ‘Dek kalau jalan kamu memang seperti ini ya tidak apa-apa. Yang penting kamu harus tanggung jawab’ berbekal itulah akhirnya saya bisa melewati kejadian demi kejadian yang tak menyenangkan dan jadilah saya seperti sekarang,” aku Roy.