Istrinya Meninggal di Gunung, Sang Suami Nekat Membelah Gunung demi Mendiang

Cinta terkadang bisa membuat seseorang melakukan sesuatu di luar akal sehat seperti halnya yang biasa kamu simak di buku novel atau kisah fiktif lainnya. Namun nampaknya hal tersebut terbukti pula di dunia nyata. Seorang pria asal India bernama Dasrath Manjhi ini sanggup “membelah” sebuah gunung demi membuktikan rasa cinta pada mendiang istrinya.

Pengalaman pahit saat ditinggal orang yang dikasihi

Dasrath Manjhi adalah seorang buruh miskin yang tinggal di daerah terpencil bernama Bukit Gehlour, Bihar, India.

Bermula di saat ia tengah menunggu istrinya, Falguni, untuk membawakan makan siang ke tempat ia bekerja. Saat melihat istrinya, ia terkejut karena sekujur tubuh istrinya penuh memar dan darah karena terjatuh saat mendaki gunung di dalam perjalanan.

Untuk menuju tempatnya bekerja, istrinya harus menempuh medan yang berat dan memakan waktu berjam-jam lamanya.Saat itu untuk menuju rumah sakit terdekat, maka harus menempuh jarah sejauh 70 km. Hingga akhirnya di tahun 1959 istrinya harus kehilangan nyawa akibat kekurangan perawatan medis.

Menyadari harus menerima kenyataan pahit, membuatnya bersumpah untuk tidak ingin melihat orang lain bernasib sama seperti apa yang dialami istrinya. Dimulai dari tahun 1960, ia mulai berupaya untuk memenuhi sumpahnya: membelah gunung guna membuka jalan akses.

Meski dianggap gila, ia terus melanjutkan usahanya agar tidak ada lagi yang bernasib seperti istrinya

Hidup di lokasi terpencil, membuat Manjhi dan warga lainnya jauh dari akses pelayanan publik seperti sekolah dan rumah sakit. Untuk mencapainya, warga harus melewati gunung dengan jarak tempuk 70 km. Menurut Manjhi, satu-satunya cara untuk memudahkan warga mendapatkan akses pelayanan publik adalah dengan membelah gunung tersebut.

Bermodalkan dari hasil penjualan 3 ekor kambing miliknya, ia membeli perkakas seperti palu besar, pemahat, dan linggis. Di pagi hari ia mulai bekerja memahat gunung, kemudian ia lanjutkan dengan bekerja di ladang sebagai buruh hingga sore hari, dan kembali lagi untuk memahat gunung hingga malam hari.

Meski pada awalnya banyak yang menggapnya “gila”, namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang menaruh simpati padanya dengan memberikan bantuan makanan kepada keluarganya. Berkat bantuan masyarakat tersebut, Manjhi tidak lagi harus bekerja sebagai buruh dan bisa fokus untuk membuka jalan.

Setelah berjuang selama 22 tahun, akhirnya di tahun 1982, sebuah jalan kecil yang melintasi gunung tersebut telah terbuka. Kini jalan tersebut memiliki panjang 360 kaki dan lebar 30 kaki. Dengan adanya jalan ini, masyarakat dapat mempeoleh akses pelayanan kesehatan dengan jarak tempuh 1 km.

Telah dikenal luas di negaranya, justru membuatnya semakin menjadi sosok yang rendah hati

Berkat pengabdiannya, namanya semakin dikenal luas hingga ke mancanegara, hingga ia mendapatkan julukan sebagai

“Mountain Man”. Dasrath menghembuskan nafas terakhirnya pada 17 Agustus 2017 akibat kanker yang dideritanya. Dalam sebuah wawancaranya yang dikutip dari Thebetterindia.com, Marshad pernah mengunggapkapkan bahwa, “ Aku melakukan semua ini karena rasa cinta yang besar pada istriku, yang kemudian aku wariskan kepada masyarakat. Jika aku tidak memulainya, maka tidak akan pernah ada yang memulai.”

Kisah hidupnya yang inspiratif ini kemudian diabadikan dalam film dokumenter dan film yang berjudul “Manjhi”.

Dari kisah Manjhi kita bisa belajar, sepanjang kita memiliki motivasi yang tepat, maka hambatan sesulit apapun pasti bisa diatasi.

Artikel Terbaik Serupa: