Negara Tiongkok memang memiliki beberapa stereotipe yang buruk di masyarakat dunia.
Mulai dari pembuat barang palsu dan replika, hingga barang-barang yang gampang rusak.
Namun, selama bertahun-tahun Tiongkok telah membangun "jembatan" persahabatan untuk berbagai negara di dunia.
Namun, sayang satu diantara jembatan yang dibangun tersebut pada hari Senin (26/6/2017) harus hancur.
Melansir dari Shanghaiist, pemerintah Kenya telah memberhentikan sementara pembangunan jembatan Sigiri setelah 28 orang, yang sebagian besar pekerja, terluka karena hancurnya jembatan tersebut.
Jembatan yang memiliki panjang 100 meter tersebut berada di Kenya Barat ini dibangun oleh China Overseas Engineering Co, anak perusahaan dari China Railway.
Perusahaan tersebut tidak dimintai tanggung jawab atas rubuhnya jembatan tersebut, namun dikatakan akan mengkompensasi pekerja yang mengalami luka.
Pemerinta Kenya juga telah membentuk tim terdiri dari para teknisi unggulan untuk menginvestigasi penyebab runtuhnya jembatan yang harusnya diselesaikan bulan depan ini.
Jembatan Sigiri yang runtuh () Runtuhnya jembatan ini hanya berselang 11 hari setelah Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengunjungi jembatan tersebut.
Kenyatta secara personal mengurusi pembangunan jembatan yang berada di atas Sungai Nzioia, dan menghabiskan 1,2 triliun shiling Kenya.
Kenyatta yang sedang mencalonkan diri kembali sebagai presiden tersebut memang berjanji akan fokus terhadap pembangunan infrastruktur di Kenya.
Kenyatta menginstruksikan pembangunan jembatan Sigiri tersebut karena ada sebuah kejadian tragis yang menewaskan 11 orang pada tahun 2014.