
Hantu Kamper disini bukan kamper yang biasa dipakai untuk mengawetkan pakaian seperti yang dimaksudkan gambar diatas. Melainkan ini adalah Hantu Kamper atau umumnya disebut sebagai Hantu Lampor.
Mari simak Cerita Tentang Hantu Kamper atau Lampor...
Aku terkejut Adiku Berteriak meminta tolong...
Mari simak Cerita Tentang Hantu Kamper atau Lampor...
Aku terkejut Adiku Berteriak meminta tolong...
"Maah kadieu yeuh aya naon na Lomari? (Mah kesini, nih ada apa di Lemari)" katanya.
"Sok atuh pan aya Aa (Kan ada kakak)" jawab ibu ku.
"Da keur Sare si aa na ge, Geuwat mah abi sieun (Si Kakak nya lagi tidur buruan mah aku takut)"
Setelah itu ibu tidak terdengar lagi suaranya, Mungkin ia terlelap tidur lagi. Akan tetapi Bapak ku yang keluar dari kamarnya. Sementara aku masih dalam keadaan Tidur tapi aku bisa melihat dan merasakan apa yang terjadi. (Ereup-ereup)
"Mana kamper kak?" Ujar bapak ku yang sambil membangunkanku.
"Duka, Jang naon kampeur pak? (Ngak tau, buat apa kamper pak?)" jawabku.
Tetapi bapak ku tidak menjawab, Sepertinya ia kemudian mencarinya sendiri. Aku merasa aneh, Kenapa semua orang membicarakan tentang Lemari? Sebelumnya adiku katanya melihat sesuatu di Lemari, dan Ayahku bertanya "Kamper" yang kita tahu biasanya itu di taruh di Lemari untuk mengawetkan Baju.
Tak selang beberapa sa'at, Ada teriakan histeris di belakang Rumah, Dan ternyata suara itu adalah suara Ibuku.
"Pak, hey tuuh tingali ka pipir aya naon geura ngabeleugbeug Hideung Gede (Pak, Hey liat tu ke belakang rumah ada apa yang menampak Hitam Besar)" kata Ibu ku.
"Eta mah kamper, Sugan teh geus kapanggih titadi ku si Eneng (Itu mah kamper, Kirain udah ketemu dari tadi sama si Neng)" jawab bapak ku sambil menenangkan ibuku yang ketakutan.
"Naon eta teh hey? laah da maneh mah aya keneh nya, Cenah geus di piceun pamacan teh (Itu apa hey? Laah beneran kamu mah katanya udah di buang Pamacan teh)" kata Ibuku dengan nada yang marah dan kesal pada ayah.
Ibu mengira, Kamper itu adalah Ilmu Pamacan yang bapak ku punya. Bapak ku memang benar-benar memiliki "Pamacan". Tapi kamper itu bukan Pamacan.
"Lain mah eta mah kamper (lampor), Bangsa anu sok Nyilakakeun manusa mun keur Sare kana impian (Bukan mah itu kamper, Bangsa yang suka mencelakakan manusia ketika tidur melalui mimpi)" kata bapak.
OoOoohh guy's, Seketika mendengar ucapan bapaku semua orang di rumahku mereka ketakutan.
"Makanya kalau tidur itu berdo'a dulu kepada Gusti Allah, dan kalian tahu apa maksud dengan semua ini?" kata bapak ku.
"Naon Pak"
"Naon tuu pak ganeng sieun" (Apaan si pak, berisik jadi takut nih)
Jawaban serentak ibu, aku dan adik-adiku.
"Kita ini sedang bermimpi, Coba lihat ke atas tidak ada apa pun kecuali Kegelapan yang gelap gulita. Apa kalian melihat langit-langit rumah kita? sedangkan kita tahu bahwa kita ini sedang di Rumah?" ucap bapak ku sembari memeluk kami semua.
Seketika itu, ada yang merangkak yang keluar dari arah belakang rumah kami, ia berbisik.
"Mimpi ini akan segera berakhir, Karena kami lebih merasa takut kepada kalian yang hidup Rukun dengan Keluarga dan Mengingat Tuhanmu, Tapi kami tidak akan menyerah kami akan menyebarkan Fitnah lewat Mimpi agar semua manusia saling membenci dan jauh pada Tuhannya" Ucap suara misterius yang menggelegar itu.
Sekarang aku mulai sadar, Bahwa pesan-pesan mimpi ini sangat Serius. juga sangat berpengaruh pada Kehidupan.
Tapi keesokan paginya aku mulai tersadar dan kami semua terbangun seperti biasa. Sementara aku masih mengingat jelas semua cerita yang terjadi dalam mimpi semalam.
Yaa aku fikir ini memang kisah yang konyol dan tidak saling berhubungan terkait cerita, Tetapi Bodohnya Mimpi itu tak Senyata Hidup di Dunia Nyata. Semuanya penuh manipulasi yang menipu.
Sebagai bukti, Dalam Mimpi mungkin kalian telah melewati berbagai Kisah mimpi dari mulai yang Lucu, Aneh, Menakjubkan, Sampai yang menyeramkan. Tapi aku yakin kalian pasti memiliki suatu kisah mimpi, dimana Mimpi tersebut akan selalu Abadi dalam fikiran dan hati kamu (Kamu akan selalu mengingatnya) walau pun Mimpi tersebut dialami kamu ketika kecil, Sampai Tua pun kalian pasti akan mengingatnya.
Bagaimana dengan Kehidupan Nyata? Sejauh ini, Semua ini seperti Air yang kita pukul dan ia pasti akan berubah kembali seperti semula.
"Maksudnya apa?'
Segala sesuatu di dunia ini tidak bisa kita rubah keadaannya, Karena kita semua sudah mendapatkan Takdir masing-masing dari Tuhan. Walau pun itu berubah, Itu hanyalah Nasib yang tidak menemukan bagaimana Takdirnya yah oh itu menyakitkan.
Wallahualam bissowab...