Hujan Es dan Badai melanda hampir seluruh wilayah Kota Bandung. Seusai hujan reda, tumpukan es menyerupai salju sempat muncul di salah satu kawasan di Kota Bandung. Foto tumpukan es mirip salju itu viral di media sosial (medsos).
lokasinya berada di sebuah lapangan di Jalan Sukasari II, RT 01 RW 02, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jabar, Rabu (19/4/2017), sekitar pukul 17.30 WIB, tumpukan es sudah mencair. Lapangan berukuran 10 x 15 meter hanya menyisakan genangan air.
Namun, warga sekitar membenarkan butiran es itu menumpuk di lokasi tersebut.
"Tadi memang hujan es, hujannya besar ditambah angin kencang. Saya di dalam kamar, ketika sudah reda saya ke depan (indekosnya), sudah banyak es menumpuk seperti salju," ucap Teguh Afriandito (22)
Menurut Teguh, butiran-butiran es itu seukuran bola kelereng. Namun, lantaran jumlahnya banyak, butiran es itu menumpuk hingga mirip hamparan salju.
"Tebal banget tumpukannya, ukurannya sekitar 15 sentimeter. Pokoknya seukuran mata kaki. Mencairnya lama, sampai satu jam lebih," kata mahasiswa Unpad jurusan Ilmu Ekonomi itu.
Fenomena alam tersebut telah diabadikan Teguh melalui kamera ponselnya. Selain itu, warga sekitar sempat berkumpul di area tumpukan es.
"Malahan banyak anak-anak yang main perang-perangan saling lempar di sini. Banyak warga yang tiba-tiba datang buat melihat, soalnya memang aneh," ujar Teguh.
Foto-foto hujan es yang butirannya mirip es salju bermunculan di medsos. Lokasinya menyebar di beberapa kawasan Kota Bandung.
Warga lainnya Cecep Dawami (76) mengatakan, butiran es yang membentuk meneyerupai salju ini baru yang pertama terjadi di wilayahnya. Meski, sambung dia, hujan es pernah beberapa kali terjadi di kawasan ini.
"Lima tahun lalu pernah ada hujan es, tetapi tidak sampai menumpuk seperti tadi. Mungkin karena ukurannya kecil-kecil, terus di lapangan, jadi ya menumpuk," tutur Cecep.
Untuk menghindari bahaya, sambung Cecep, ia dan warga sekitar bergotong royong membersihkan butiran es saat 'salju' sedikit demi sedikit mulai mencair. Warga menyapu 'salju' dan membuangnya ke sungai yang berada di samping lapangan.
"Bahaya juga kalau dipakai main terus-terusan sama anak-anak, nanti malah sakit," kata Cecep.