P a n g a n d a r a n - Warga Dusun Bojongsari RT 01/03 Desa Babakan Kecamatan Pangandaran digegerkan dengan prilaku orang gila yang membawa bayi laki-laki. Bayi terebut memiliki berat 2,6 kilogram danpanjang 47 sentimeter.
Saat digendong orang gila, tali pusar bayi
sudah dalam keadaan putus, Jumat (2/12)
sekitar pukul 15.30. Saat diambil dari orang gila tersebut diperkirakan sudah lahir bebera jam sebelum ditemukan.
Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadi
mengatakan bayi laki-laki tersebut
ditemukan warga bernama Imang saat
sedang memancing. Saat itu Imang melihat seorang perempuan yang diduga mengalami gangguan jiwa, sedang menggendong bayi.
Tak lama kemudian Imang mendengar suara tangisan bayi di kebun dahon. Dia segera memberitahukan hal tersebut kepada warga setempat.
“Saksi dan warga memberitahu Bidan Rima untuk dievakuasi ke Puskesmas
Pangandaran. Setelah itu bayi diambil dari ibunya dan dibawa ke Puskesmas
Pangandaran untuk dilakukan perawatan secara medis,” ungkap Suyadi saat dihubungi melalui pesan singkat kemarin (4/12).
Terpisah, salah seorang bidan Puskesmas
Pangandaran Yuzma Kramer Mastiar
mengatakan hingga hari kemarin bayi
malang itu masih sehat. Sang bayi juga
mendapat penjagaan 24 jam dari bidan
puskesmas. “Alhamdulillah, saat ini
kondisinya sehat. Berat badannya normal,” kata dia.
Selama dua hari sejak diambil dari ibunya, bayi tersebut diberi susu formula. Meski hal tersebut tidak lah cukup untuk memenuhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan sang bayi.
Pangandaran. Setelah itu bayi diambil dari ibunya dan dibawa ke Puskesmas
Pangandaran untuk dilakukan perawatan secara medis,” ungkap Suyadi saat dihubungi melalui pesan singkat kemarin (4/12).
Terpisah, salah seorang bidan Puskesmas
Pangandaran Yuzma Kramer Mastiar
mengatakan hingga hari kemarin bayi
malang itu masih sehat. Sang bayi juga
mendapat penjagaan 24 jam dari bidan
puskesmas. “Alhamdulillah, saat ini
kondisinya sehat. Berat badannya normal,” kata dia.
Selama dua hari sejak diambil dari ibunya, bayi tersebut diberi susu formula. Meski hal tersebut tidak lah cukup untuk memenuhi jumlah nutrisi yang dibutuhkan sang bayi.
“Karena di sini tidak ada donor ASI, jadi kita berikan susu formula. Kalau pun ada yang mau menjadi donor ASI, itu harus ibu yang memiliki bayi seusia bayi yang ditemukan ini,” terangnya.
Menurut dia, selama dirawat dua hari di
ruang Poned Puskesmas Pangandaran sudah ada dua orang warga yang mengajukan permohonan adopsi bayi tersebut. Tapi, sampai saat ini belum ada kejelasan apakah mereka akan jadi mengadopsi atau tidak.
Menurut dia, selama dirawat dua hari di
ruang Poned Puskesmas Pangandaran sudah ada dua orang warga yang mengajukan permohonan adopsi bayi tersebut. Tapi, sampai saat ini belum ada kejelasan apakah mereka akan jadi mengadopsi atau tidak.
“Informasi dari bidan yang lain, katanya
udah dua orang yang mau adopsi,” tuturnya.
Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh JawaPos