
Muna, sapaan Munaria, punya firasat sebelum sang saumi tewas ditelan Ular Piton raksasa.
Ibu dua anak ini bermimpi Akbar ingin pulang.
"Dalam mimpiku itu, kulihat Akbar di rumah (Luwu kampung halaman Muna), nabilang (dia berkata) saya mau pulang, jadi saya bilang tunggu dulu, bawa anakmu," cerita Muna meniruka isi mimpinya.
'"Terus, dia ambilmi itu anaknya Putri (Putri Asawiyah Azisah Akbar), baru pulang."
Muna menduga maksud mimpinya, Akbar sedang sakit di kampung halaman, Desa Salubiro.
"Tidak terlalu saya hiraukan, karena cuman berpikir, mungkin sakit ini bapaknya anakku," tutur Muna.
Air mata Munaria (Muna) tak terbendung saat tiba di kediaman duka, Jumat (31/3/2017).
Muna datang bersama dua buah hati Akbar, Putri Asawiyah Azisah Akbar (5) dan Nur Aqifah Naila Akbar (3 bulan).
Mereka tiba dari Desa Kaladi, Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sulsel, kampung halaman Muna.
Keluarga yang menyambut, juga tak kuasa menyembunyikan suara tangis mereka.
Haru pun menyelimuti rumah panggung tua itu.
Muna dan anaknya hanya bisa melihat bekas tempat pembaringan jenazah Akbar.
Ayah almarhum Akbar, Muh Ramli (50) memeluk cucu-cucunya sambil terisak.
Akbar ditemukan tewas di perut Ular Piton raksasa, Senin (27/3/2017) malam.
Akbar ditelan piton Minggu (26/3/2017) siang. Jenazahnya dimakamkan di Salubiro, Selasa (28/3/2017).
Muna dan anak-anak terlambat datang karena daerahnya pelosok, tak ada jaringan komunikasi seluler.
Dia baru mengetahui suami meninggal atas penyampaian adiknya, Rusdi, yang kuliah di Palopo.
“Karena dia dapat ditelpon dari tante di Samarinda, waktu malam Rabu, jadi dia yang masuk kasi tahu ka (kemarin)," kata Muna.
Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh TribunNews