Kasus dugaan penipuan yang mengatasnamakan bisnis titip limit paylater yang menyeret sejumlah korban di wilayah Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta, hari ini mulai memasuki babak baru, dengan pembuatan laporan resmi ke Polres Ciamis, Jum'at, 14 November 2025.
Diakui salah satu korban dugaan penipuan titip limit paylater, Rara (32), warga Cipaku, Ciamis, pihaknya telah membuat laporan pengaduan beberapa minggu lalu, hingga dilakukan penyidikan oleh pihak Kepolisian.
"Kita juga kemarin sudah di cek SLIK oleh pihak kantor OJK Tasikmalaya,"terang Rara.
Diketahui Rara sendiri adalah mantan teman sekolah terduga pelaku J, dan bertemu kembali dengan mengajak bisnis bareng dengan iming-iming bonus yang cukup menggiurkan, dengan menggunakan transaksi paylater dan aplikasi pinjaman online (pinjol).
Namun, apa yang diharapkan ternyata tidak sesuai ekspektasi, hingga Rara pun mengalami kerugian dengan tanggungan piutang senilai Rp. 21 jutaan yang harus diselesaikan oleh diri sendiri.
"Padahal bukan saya yang pakai uangnya. Tapi saya yang ditagih bahkan diancam oleh debt collector, katanya data saya mau disebar," terangnya.
Atas kerugiannya itu, Rara bersama para korban yang lainnya pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ciamis, Polres Tasikmalaya dan ke kantor OJK Tasikmalaya.
"Hari kemarin (Kamis) kami ke OJK untuk konsultasi, dan satu persatu harus melakukan pelaporan tiap masing-masing untuk dibuatkan satu dokumen, rencana hari Senin, kita lakukan penandatanganan," terang Rara.
Diakui salah satu korban dugaan penipuan titip limit paylater, Rara (32), warga Cipaku, Ciamis, pihaknya telah membuat laporan pengaduan beberapa minggu lalu, hingga dilakukan penyidikan oleh pihak Kepolisian.
"Kita juga kemarin sudah di cek SLIK oleh pihak kantor OJK Tasikmalaya,"terang Rara.
Diketahui Rara sendiri adalah mantan teman sekolah terduga pelaku J, dan bertemu kembali dengan mengajak bisnis bareng dengan iming-iming bonus yang cukup menggiurkan, dengan menggunakan transaksi paylater dan aplikasi pinjaman online (pinjol).
Namun, apa yang diharapkan ternyata tidak sesuai ekspektasi, hingga Rara pun mengalami kerugian dengan tanggungan piutang senilai Rp. 21 jutaan yang harus diselesaikan oleh diri sendiri.
"Padahal bukan saya yang pakai uangnya. Tapi saya yang ditagih bahkan diancam oleh debt collector, katanya data saya mau disebar," terangnya.
Atas kerugiannya itu, Rara bersama para korban yang lainnya pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ciamis, Polres Tasikmalaya dan ke kantor OJK Tasikmalaya.
"Hari kemarin (Kamis) kami ke OJK untuk konsultasi, dan satu persatu harus melakukan pelaporan tiap masing-masing untuk dibuatkan satu dokumen, rencana hari Senin, kita lakukan penandatanganan," terang Rara.
Sumber: Pikiran Rakyat